DINDA POV
Hampir dua jam aku duduk disini, hanya melihat Rizky dan teman2nya yang sedang mendrible bola sambil sesekali memasukkannya ke ring.
Teriakan para supporter gila itu makin lama makin nyaring mengeluh2kan nama Rizky. Aghh... itu membuat telingaku panas.Hingga akhirnya, mereka berhenti memainkan bola basket itu lalu secara bersamaan menghampiri tempatku duduk.
Melihat kedatangan mereka, pinka n bee... dua temanku yang sedari tadi duduk di samping kanan kiri ku langsung sigap membagikan handuk dan botol minuman pada cowok2 yang kelihatan kecapean dan basah karna keringat itu. Aku sih disini cuma ngeliatin aja, lagian kayaknya mereka gak butuh bantuanku...
Kulihat pinka yang merupakan manager tim basket sekolah tengah telaten membagikan minum pada cowok2 itu, sedang bee... cuma fokus perhatian sama Rizky aja. Huh."udah selesai latihannya?!! " tanyaku pada Rizky yang tiba2 duduk disampingku lalu menyandarkan kepalanya dipundakku, sambil sesekali meneguk air dalam botol minuman yang diberikan bee padanya tadi.
"He-em!! " jawabnya bergumam tidak jelas. Sepertinya dia sedang lelah sekali... aku jadi kasihan melihatnya. Tapi, suara2 cewek2 dipinggir lapangan yang mulai mendekat itu membuatku harus membuang jauh2 rasa kasihanku. Aku sudah tidak tahan lagi... aku harus pergi dari sini. Sekarang.
"Sekarang kita pulang?!!" Ajakku hendak berdiri dari kursi panjang yang selama dua jam ini kududuki. Tapi Rizky malah menahan tanganku... tidak membiarkanku bergerak sedikitpun dan tetap asik dalam posisinya yang bersandar nyaman di bahuku.
"Kanapa buru2?! Elo gak suka disini??! "
"Nggak!! Disini berisik... gue gak suka!!" Jawabku ketus.
"Loe jealous sama gue, hah?! "
Eh... eh... pertanyaan macam apa itu?!! Kesannya kok aku kayak jadi pacar yang possessive gitu..."Mana mungkin kakak jealous sama adiknya sendiri, mungkin dinda lagi bosen kali ky... atau kecapean!! Lain kali biar aku aja yang nemenin kamu latihan, biar dinda gak terlalu capek!! " nah, bener tuh... eh, siapa tadi yang ngomong??!
Aku menoleh, dan kulihat bee sudah duduk di samping Rizky. Membantu Rizky mengelap keringat d leher dan wajahnya dengan handuk yang dibawahnya. iuhh!!
"Yah, bener tuh!! Besok elo latiannya biar ditemenin bee aja. Gue boring disini... gue mau langsung pulang!! " mood ku makin anjlok. Sekali lagi aku mencoba berdiri hendak pergi dari tempat itu... tapi kali ini Rizky malah menelukku untuk menahanku agar tidak kemana2.
Omegad! Omegad!! Omegad!!! Woe... bukan muhrim WOE!!! Enak aja main peluk2. Ups, dia kan gak tau ya... lagian dari dulu tuh anak juga udah biasa meluk2 kayak gini."Gak mau!! Gue gak mau kalo bukan elo yang nemenin. " ucapnya dengan nada manja. Ih, bikin gemezzz deh!!
"Rizky... lepasiiinn!! Jauh jauh sana, Bau tau!!" Jeritku sambil meronta berusaha melepaskan diri darinya, tapi bukannya lepas... dia malah makin mengetatkan pelukannya.
"Masak sih keringet gue bau?!! Keringet gue wangi kok... coba deh, loe cium nih!! ""Ih, Rizky jorok!! " ucapku sambil terus meronta berusaha melepaskan diri dari adek cakep yang kini malah makin memelukku dan mengarahkan hidungku ke ketiaknya. Yaampun...
"Haduh.. haduh... kalian ini kakak adek apa pasangan kekasih sih?! Lengket banget kayak perangko, kemana2 gak mau pisah... gue jadi curiga sama kalian!! " kudengar suara marcel yang kini sudah berdiri didepan kami. Dia itu ketua tim basket, beda kelas sama aku dan Rizky... tapi gayanya yang santai membuatnya mudah akrab dan bahkan jadi teman baik Rizky.
"Ngomong apa sih loe, chel... wajar kali kalo mereka deket gitu, kan mereka saudara kembar!! " pinka menimpali. Iya, sampe delapan hari yang lalu kita emang saudara kembar... tapi sejak seminggu yang lalu pas aku tau aku cuma anak angkat mama dan papa, secara otomatis kita gak kembar lagi deh. Aneh gak tuh??!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER COMPLEX
RomansaSejak dinda tau klo ia cma anak angkat dikeluarganya, entah mengapa perasaannya pd saudara laki2nya berubah. Perasaan bergejolak yg terus mengganggu perasaannya membuat dinda tdk bisa memungkiri klo ia menginginkan lebih dri sekedar status adik kak...