RIZKY POV
Aku tidak percaya ini...
Aku benar2 tidak percaya ini...
Padahal kukira semalam kami sudah berdamai, padahal kukira hubungan kami akan kembali seperti dulu lagi... tapi apa yang terjadi sekarang??!Dia dengan teganya meninggalkanku sendiri disini... dia tidak mengajakku dan bahkan tidak mencegah kepergianku... aarrrrgggg. Aku makin bingung dengan apa yang terjadi pada sisterku itu. Aku tau dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku tidak tau itu apa.
Huuufffffhhhhhhhh
Untuk kesekian kalinya aku menghela nafas frustasi. Setelah pergi dari rumah tadi pagi, dan harus kecewa karna dinda tidak mengejarku seperti biasanya... sekarang aku jadi berakhir disini. Di sebuah cafe classic dekat sekolah tempat aku dan teman2 biasa nongkrong. Yah, aku dan teman2... yang itu berarti sekarang aku terjebak bersama teman2 satu klub basketku, minus Rangga.
Yang entah kenapa semakin hari mereka bertiga semakin cerewet saja."kusut banget muka loe, ky... kayak baju belum disetrika. Ada masalah apartment sih??! Patah hati?! " nah, lihat... si alatas cerewet nomor dua mulai bersuara yang langsung dapat tatapan tajam dariku.
"Seorang rizky patah hati??! Emang patah hati sama siapa?!! Setau gue dia gak lagi suka sama cewek... iya kan, ky?!! " lalu si cerewet tiga menimpali.... hohohoo... siapa lagi kalau bukan billy. Jadi kalian pasti sudah tau siapa cerewet nomor satunya kan...
"Ya kali aja patah hatinya sama cowok... "
Yup, si Marcel. Siapa lagi kalo bukan dia. Walaupun sekarang ngomongnya gak sepanjang biasanya, tapi pasti ujung2nya bakal jadi obrolan ngaco yang panjang.
Buat elo elo yang gak sependapat sama gue, santai aja bro.. wolles!! Itu cuma pendapat gue doang kok... kalau kalian punya pendapat lain tentang temen2 gue itu, ya terserah. Dan, emmm ...gue gak bilang mereka temen2 yang buruk loh yaa ...mereka itu temen yang baik kok ,selalu ada disaat gue butuh ,dan mereka itu care banget sama gue.
Tapi menurut gue mereka itu terlalu banya bicara buat ukuran cowok jaim.... gak kayak gue yang jaim sejati... always staycool, kalem, adem, freezer, jarang ngomong, dan berjiwa innocent... hehe .[HUUUUUUUUUU]
*DisorakinDanDiteriakinNgibulSamaDindaTersayang ... hwawkwk... ngibul dikit gak apalah, din... lagi pencitraan nih gue :bOke, kembali ke laptop.
Kini perhatian alatas, billy, dan Marcel tertuju padaku. Sepertinya kata2 Marcel tadi berpengaruh buruk pada otak mereka yang emang udah geser jadi makin geser lagi.
Apa marcel bilang tadi??! Gue patah hati sama cowok?? Cih, dikira gue suka main pedang2an apa... huh. Gue itu masih berada dijalan yang lurus tauk, masih suka yang namanya mahluk cantik dan lembut yang bernama cewek.
yang kali ini gue gak ngibul. Suer deh sumpah.Aku balik menatap ketiga sahabatku itu yang masih melihatiku curiga.
"Apa loe liat2 ?! sorry ya, jomblo2 gini gue masih normal tau... jadi kalo kalian udah gak normal, jangan pada berharap sama gue deh!! " sungutku kesal, tapi aku akui... aku terbawa juga pada obrolan konyol ini.
Tiga trio itu langsung menatapku ngeri setelah mendengar kata2ku tadi. Heeh... apa aku salah bicara??!
"Idih, najis banget berharap sama elo... mending juga berharap sama kakak loe!! " celetuk alatas yang langsung kuhadiahi jitakan keras dikepalanya. Kayaknya gue salah deh, untuk kali ini si alataslah yang jadi cerewet satu.
"Berani loe coba2 deketin kakak gue, gue gibeng loe!! " ancamku sambil menunjukkan kepalan tanganku yang malah dibalas dengan tawa nyaring ketiga mahluk cerewet ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER COMPLEX
RomantizmSejak dinda tau klo ia cma anak angkat dikeluarganya, entah mengapa perasaannya pd saudara laki2nya berubah. Perasaan bergejolak yg terus mengganggu perasaannya membuat dinda tdk bisa memungkiri klo ia menginginkan lebih dri sekedar status adik kak...