BROTHER COMPLEX - PART 25 (ENDING)

6.1K 224 10
                                    

-RIZKY POV-

Waktu terasa berjalan dengan cepat kalau bersama seorang yang dicintai. Pernyataan klise. Tapi memang itulah kenyataannya.

Tiga bulan berlalu tanpa terasa semenjak status hubunganku dengan dinda berubah dari status adik kakak jadi sepasang kekasih. Ayei!!

Siapa yang menyangka hubungan kami akan berkembang seperti ini. Ini terasa bagai mimpi bagiku. Mimpi terindah yang untungnya aku tak perlu takut terbangun dan kecewa karna itu cuma mimpi. This is real, yess!!
My happiness real life!!

"SAY CHEESE SEMUAAAAA!!! " teriakan cempreng Marcel membuat kami semua, emmm... maksudku kami itu aku, dinda, Marcel, billy, Rangga, alatas, bee, dan pinka... dengan Marcel sebagai porosnya yang mengangkat tinggi-tinggi tongsis dimana ujungnya terdapat sebuah ponsel mode kamera yang mengarah pada kami.... yah, kami berdelapan ikut menyerukan kata "CHEESE" bersamaan dengan suara jepretan kamera yang mengabadikan gambar kami yang untuk terakhir kalinya mengenakan seragam putih abu-abu.

Tanya kenapa?!

Karna hari ini kami dinyatakan telah lulus dari SMA tercinta kami ini, yang itu artinya ini hari terakhir kami mengenakan seragam putih abu-abu ini. Yippiyeiiiii!!!
Lagi pula seragam putih abu abu kami sudah penuh coretan warna-wani sebagai wujud perayaan kelulusan, jadi gak bisa dipake lagi.

Oh iya, sekedar info nih... kami sedang nongkrong di cafe sekarang.

"Eh, prom night nanti malem jadi ngumpul kan?! " suara alatas membuat pandangan kami tertuju padanya. Oh, ngomong-ngomong lagi... Rangga sudah membubarkan diri dari kami setelah asik berselfy selfyria tadi. Dia ada janji jalan dengan pacarnya katanya... siapa lagi kalau bukan inez.
Mereka pasangan bahagia sekarang.
Aku turut berbahagia karna akhirnya Rangga menemukan cinta sejatinya juga. Seperti aku yang mendapatkan dinda sebagai cinta sejatiku.

"Jelas jadi dong, gue udah siapin kostumnya... ntar malem temanya queen and king kan!! " jawab Marcel dengan semangatnya.

"Sipp!! Pesta terakhir kita di masa SMA. Setelah ini kita jadi anak kuliahan ya!! " aku ikutan nimbrung sambil tanganku kulingkarkan di pinggang dinda dan kepalaku kurebahkan di pundaknya. Bodo amat pandangan orang yang masih belum menerima keputusan kami untuk jadi kekasih, yang penting we are happy. Dan yang terpenting teman-teman dekat kami sudah menerima hubungan kami ini.

"Kalo dikampus, pasti banyak cewek cantik nan montok ya!! " alatas nampak berandai-andai. Dan parahnya itu seolah menular pada billy.
"Yoi!! Pakaiannya bebas kan ya. Gak harus pake seragam, jadi pasti cewek-ceweknya banyak yang pake rok mini. "

Dan rangga tentunya.
"Jadi gak sabar pengen cepet masuk kuliah!! "

Ckck... ininih yang bikin nama cowok jadi tercoreng dimata cewek-cewek.

"Mantap!! " dan parahnya Marcel malah ikutan ngacungin jempol ngedukung temen-temennya. Eeh, temen-temenku juga sih.

*Pletak!!
Mampuss!! Rasain tuh!
Makanya kalo ngomong liat liat situasi. Ngomong kayak gitu padahal disamping mereka ada pacar-pacar mereka. Jadi pada kena jitak kan.

"Makan tuh rok mini!! " semprot pinka yang tak puas dengan sekali jitakan di kepala Marcel, ia juga mencubiti Marcel secara membabi buta.

"Ampun beib!! " gini aja baru minta ampun.

"Cowok dimana-mana sama aja. Otaknya gak jauh-jauh dari rok mini. Kalo emang suka rok mini kenapa gak pake sendiri sih?! " beda pinka, beda pula bee yang lebih milih pasang tampang bete plus manyunnya ketimbang KDRT sama pacar.

"Lah, emang kamu mau punya pacar be to the cong?! Kalo yei mau sih, akika gak masalah... jadi kita bisa tukeran rok mini ya, cin!! " emmm, apa aku sudah mengatakan kalau billy akhirnya jadian sama bee. Yess, setelah persaingan sengit dengan alatas akhirnya dia yang berhasil mengambil hati bee. Dan alatas secara sportive merelakan bee untuk billy.
Tapi melihat sikap melambai billy sekarang, rasanya bee harus memikirkan kembali keputusannya itu deh.

Kami tertawa bersama melihat Marcel dan billy yang tak berkutik saat dibete'in pacar-pacar mereka. Wow, syukurnya aku gak ikutan obrolan konyol itu tadi. Gak kebayang kalo dinda juga ikutan ngambek.

"Lo beruntung banget deh, din... dapet cowok kayak Rizky. Setia. Gak gesrek kayak cowok-cowok kita!! " pinka berucap pada dinda dengan tatapan irinya. Dinda cuma tersipu malu mendengarnya. Dan aku makin mengeratkan pelukanku pada dinda dengan bangganya.
Mereka salah... bukan dinda yang beruntung mendapatkanku, tapi aku yang beruntung mendapatkan dinda.

"Eh, bay the way any way busway... kalian mau langsung married apa kuliah dulu nih?! Secarakan kalian itu lem super banget. Gak bisa terpisahkan, jadi... ?!" Alatas sambil menaik turunkan alisnya menggoda kami berdua. Yaampun jomblo yang satu ini bisa banget bikin orang jadi salting.

"Sesuai perjanjian dengan mama dan papa, kita akan menikah setelah lulus kuliah!! " Dinda yang menjawab dengan malu-malu.

"Perjanjian??! " yang lain menatap kami berdua dengan bingung.

"Iya, tapi tenang aja... kita gak berencana kuliah lama lama kok. Iya kan sweetheart!! " tambahku sambil mengecup sayang pipi dinda. Dan ulahku itu seperti biasa membuat dinda blushing. Dan acara pesta kelulusan kamipun berlanjut dengan teman-teman yang menggoda kemesraanku dengan dinda.

Untuk hari ini semua terasa sempurnah. Walau aku tau ini bukan akhir melainkan awal pembuktian cintaku dan dinda... aku tetap akan optimis bisa melewati semua cobaan yang mungkin harus kami lewati kedepannya nanti. Termasuk perjanjian kami dengan mama dan papa yang menyatakan kalau kami baru boleh menikah setelah lulus kuliah dan membuat mama serta papa bangga.

Kami pasti bisa melewati semua asal kami bersama. Yah, pasti!!
**

Malam prom night pesta kelulusan kami di SMA adalah malam paling berkesan dalam hidupku.

Sekali lagi kukatakan kalau ini adalah hari yang sempurnah dalam hidupku.

Malam ini kami semua berkumpul bersama. Aku dan teman-temanku, juga kekasihku yang tak pernah kulepas dari rangkulanku.
Dia terlihat sangat cantik malam ini, dengan gaun putih ala princess nya membuatnya bagai bidadari yang membuatku tak bisa berpaling walau cuma sedetikpun darinya.

Malam itu kami tertawa dan bercanda bersama. Menghabiskan waktu berdua dalam suka cita. Hingga acara berlanjut ke acara dansa yang akhirnya bisa membuatku dan dinda semakin dekat, saling berpelukan dalam irama cinta yang memabukkan.

"I love you. " sekarang aku tak perlu takut apapun saat mengatakan kalimat sayang itu pada gadis yang dulu sempat jadi kakakku ini.

"Love you too. " jawabannya membuatku serasa melayang kelangit ketujuh. Kueratkan pelukanku padanya dan kukecup bibir merahnya yang sedari tadi menggoda imanku.

Kamipun larut dalam perasaan menggebu yang akhirnya tak perlu takut kami akui lagi.

Dia... dinda kirana.
Dia gadisku.... dia milikku.... dia cintaku.. sekarang, nanti, dan untuk selamanya.

I love her... forever together after.

TAMAT

Terima kasih sudah mau meluangkan waktu buat baca cerita gaje saya.
Maaf kalau endingnya tidak memuaskan... semoga bisa sedikit menghibur . :*

BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang