AUTHOR POV
Rangga sedang berada di sebuah club malam. menghabiskan malam sepinya dengan ditemani segelas beer ditangannya. Dentuman keras suara musik dan banyaknya orang di club itu sama sekali tidak mengurangi rasa kesepian Rangga.
Heh, jangan pada salah paham... sebenernya Rangga itu anak baik2, anti rokok apalagi alkohol. Cuman... karna hari ini ia sedang depresi. kayaknya. jadi dia coba2 deh. Semoga aja gak keterusan.
Alasan depresinya sudah bisa ditebak.... karna dinda.
.....-FLASH BACK -
Setelah Rizky diseret keluar dari ruang kesehatan oleh alatas dan billy... kini diruang itu tinggal Rangga, dinda, Marcel, dan seorang perawat yang sudah selesai mengobati Rangga lalu beranjak dari tempatnya.
"Tugas saya disini sudah selesai... saya harus pergi dulu, masih ada urusan... tidak apa apa kan kalau saya tinggal!! " ucap perawat itu lalu pergi meninggalkan ruang kesehatan setelah mendapat anggukan persetujuan dari pasien yang dirawatnya. Setelah itu giliran Marcel yang pamitan...
"Kalo gitu gue juga pergi dulu!!! Kayaknya kalian perlu bicara berdua... " Marcel lalu melangkah keluar dari ruang kesehatan, tak lupa ia menutup pintu ruang itu juga.
Oh, teman yang benar2 pengertian. Tau aja kalo temennya lagi pengen berduaan.
Keadaan hening sesaat. Suasana canggung sangat terasa di ruangan itu. Rangga masih duduk tertunduk di tempatnya... ia tau ia salah, ia baru saja bertengkar dengan adik yang sangat disayangi gadisnya. Apapun alasannya... tetap saja itu pasti membuat gadisnya sedih.
"Dinda... maaf, aku gak bermaksud... "
"Kita putus aja!! "
Rangga reflect mengangkat wajahnya... membulatkan matanya menatap tak percaya pada dinda. Gadis yang sudah lama mencuri hatinya, tapi karna ketidak pekaan gadis itu dan keberadaan saudara kembarnya yang sangat protective yang membuat rangga jadi sulit mendekatinya. Alhasil, karna berpikir tidak mungkin bisa mendapatkannya... Rangga mencoba move on dengan mencari pelarian menjalin hubungan dengan gadis lain. Tapi itu percuma... karna satu2nya gadis yang Rangga mau adalah.... dinda.
Dan kini.... kini setelah akhirnya ia bisa mendapatkan dinda, ia malah harus kehilangannya lagi cuma karna sebuah perkelahian bodohnya dengan saudara dinda. Ini tidak adil.
"A-apa??! Kamu gak serius kan, sayang?!... kita bahkan belum seminggu pacaran... " Rangga mulai beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri dinda yang masih duduk di kursi yang tak jauh dari tempatnya.
"jadi kalo uda seminggu, kita baru boleh putus gitu?! "
Rangga berhenti didepan dinda. Tatapannya tak terbaca saat dinda melontarkan kalimat yang sama sekali tidak ia duga.
Perlahan Rangga duduk jongkok bertumpuhkan satu kakinya didepan dinda... meraih kedua tangan dinda, menggenggamnya, dan terus menatap wajah gadis itu lekat2."Yak... ya gak gitu juga!! Sudah aku bilang aku suka sama kamu... aku cinta sama kamu... dan aku gak mau kita putus!!! Please, din... kasih skin satu kesempatan lagi. Aku akan minta maaf sama Rizky... dan... dan aku juga akan ngelakuin apa yang kamu minta!! Apapun!!!" Ucap Rangga bersungguh2, membuat dinda terus mencoba menghindari tatapan penuh harap dari pria didepannya.
Sudah cukup.
Dinda tidak boleh melakukan kesalahan yang sama seperti waktu di taman belakang sekolah beberapa hari yang lalu. Ia harus cepat mengakhiri ini kalau memang ia ingin perasaannya tenang.Tarik nafas... hembuskan!!! Ayo, dinda... kamu bisa. Huuufffhhhh.
"Rangga, maaf... sepertinya aku emang belum siap ngejalani komitmen kayak gini. Aku gak bisa... jadi akan lebih baik kalo kita mengakhirinya sekarang sebelum semuanya terlalu jauh!! " dinda dengan tegasnya... yang langsung berhasil merubah ekspresi wajah Rangga jadi sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER COMPLEX
RomanceSejak dinda tau klo ia cma anak angkat dikeluarganya, entah mengapa perasaannya pd saudara laki2nya berubah. Perasaan bergejolak yg terus mengganggu perasaannya membuat dinda tdk bisa memungkiri klo ia menginginkan lebih dri sekedar status adik kak...