BROTHER COMPLEX - PART 21

4.8K 188 4
                                    

RIZKY POV

Pernah ngerasain digerebek massa satu kampung karna ketauan berbuat mesum??!

Yah, kurang lebih seperti itulah yang kurasakan saat ini. Walau orangnya gak sebanyak orang satu kampung atau lebih tepatnya cuma dua orang, tapi tetep aja.... rasanya kayak diarak massa trus berakhir diintrogasi kepolisian. Rasanya tuh malu malu takut gimanaaa.... gitu.

Dan kini... setelah kejadian memalukan tadi (kepergok mama dan papa pas ciuman sama dinda), aku dan dinda didudukkan di sofa tempat kejadian perkara tadi... sementara mama dan papa berdiri didepan kami dan menatap kami menuntut penjelasan. Duh, harus jelasin kayak gimana nih!!!

"Rizky, dinda... siapa dari kalian yang bisa menjelaskan kepada papa dan mama  tentang apa yang sebenarnya terjadi?!! " suara tegas papa membuatku makin menundukkan kepalaku. Kulirik dinda yang duduk disampingku juga melakukan hal yang sama denganku... menunduk, dengan tangannya yang bergetar hebat.

Nggak!!! Nggak!! Aku gak boleh jadi pengecut kayak gini... aku harus bertanggung jawab pada setiap tindakan yang aku pilih, dan itu berarti... aku bertanggung jawab menjelaskan hubungan yang selama ini kujalani dengan dinda kepada mama dan papa agar mereka tidak salah paham pada kami.

Huuufffhhhh...
Aku mengambil nafas panjang dan menghembuskannya perlahan sebagai bentuk persiapanku untuk mengumpulkan keberanianku menghadapi orang tuaku yang masih setia menunggu penjelasan dariku.

Perlahan kuraih jemari dinda dan kugenggam erat untuk menambah keberanianku. Tak kupedulukan dinda yang mencoba melepaskan tangannya dariku karena merasa tidak enak dengan keberadaan mama dan papa.
Pokoknya, apapun yang terjadi... masalah ini harus clear hari ini juga. Dan suka tidak suka, mama dan papa harus menerima pilihanku. Titik.

Ku dongakkan wajahku... meyakinkan diriku kalau yang kulakukan ini sudah benar. Yah, ini sudah benar... dan restu dari mama dan papa akan membuatku selangkah lebih dekat untuk mewujudkan harapanku dan dinda yang ingin hubungan kami bisa HALAL suatu saat nanti.

"Kami saling mencintai, ma.. pa... dan kami harap mama dan papa mau merestui hubungan kami!! " jelasku langsung to the point, yang membuat semua mata kini memelototiku akibat pernyataanku tadi. Tak terkecuali dinda. Matanya melebar dan membulat membuat wajahnya nampak menggemaskan sekali. Kalau tidak ada mama dan papa, mungkin sekarang aku sudah melahap dinda dengan hikmat... hehe.
Mungkin dinda tidak percaya aku bisa mengatakan hal itu dengan lancar selancar jalan tol bebas hambatan.

"Rizky!! Kamu sadar apa yang kamu katakan barusan??! " suara tegas papa lagi-lagi menggema dan jujur saja itu menciutkan nyaliku. Tapi aku sudah tidak bisa mundur lagi... aku harus bisa menyakinkan mereka kalau aku serius dengan dinda.

"Rizky sadar sesadar sadarnya, pa!! Rizky serius benar-benar cinta sama dinda, dan dinda juga mencintai rizky... jadi kami membutuhkan restu dari mama dan papa untuk mendukung hubungan kami!! "

"Apa kalian sudah gila?!! Kalian itu saudara, bagaimana mungkin kalian bilang kalian saling mencintai dan meminta restu kami!! " nada suara papa yang meninggi memancing suaraku yang tak kusadari ikut menggunakan nada tinggi juga setiap membalas perkataan papa.

"Tapi kan rizky sama dinda bukan saudara kandung, pa... jadi bukan masalahkan kalau kami saling mencintai!! "

"Kamu.... "

"Yah!! rizky sudah tau, pa ... kalau dinda bukan anak kandung mama dan papa. Maka dari itu rizky berani ngungkapin perasaan rizky ke dinda, dan ternyata dinda juga punya perasaan yang sama ke rizky... jadi kami harap, mama dan papa mengerti dan mau mendukung hubungan kami!! "

"Kamu yakin dengan yang kamu katakan??! "

"Tidak pernah seyakin ini!! "

Tatapan papa meredup. Kuluhat papa menghela nafas berat sebelum akhirnya pergi meninggalkan kami tanpa mengatakan apapun.

BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang