AUTHOR POV
Rizky dan dinda menjatuhkan diri mereka ke sofa empuk di ruang tamu. Tangan mereka masih terus bertautan dengan raut lelah menghiasi wajah mereka, walau begitu... senyum itu tak pernah pudar dari bibir mereka.
"Akhirnya semua orang tau tentang hubungan kita!! " ucap rizky sambil memperhatikan wajah dinda yang duduk disampingnya... dindapun juga memperhatikan lekat-lekat wajah rizky, hingga tatapan mereka bertemu... dan senyum itu semakin lebar tersungging di bibir mereka.
"Iya... akhirnya... " jawab dinda lalu mengeratkan genggaman jemarinya dengan jemari rizky yang disambut baik oleh rizky.
"Kamu menyesal??! " tanya rizky lagi.
"Kenapa harus menyesal?! "
"Yaa... mungkin karna setelah ini semua tidak akan sama lagi. Teman-teman akan memandang kita aneh atau bahkan menggosipkan kita... apa kau tidak masalah dengan itu?! Kau tidak menyesalkan dengan hubungan kita??! "
Dinda bisa melihat kekhawatiran di mata rizky... itu wajar, mungkin rizky khawatir dinda akan menyesal tak sanggup menghadapi omongan orang lalu meninggalkannya.
Dengan lembut dinda menyentuh pipi rizky... menatapnya lembut dengan pernuh keyakinan.
"Jangan bilang begitu... apa kau tidak percaya padaku?!! Mana mungkin aku menyesal... ini pilihanku dan aku bahagia dengan pilihan ini asal bisa terus bersama denganmu!! I love you... and i am always love you, jadi tidak ada yang perlu kamu ragukan tentang perasaanku padamu!! "Senyum yang tadi sempat menghilang beberapa saat, kini kembali terukir lagi di bibir rizky. Digenggamnya lembut tangan dinda yang bertengger manis dipipinya dan kata-kata itupun meluncur dari bibir rizky melengkapi kebahagiaan dua insan yang tengah dimabuk cinta ini.
"I love you too, dinda. Aku juga akan selalu mencintai kamu... cuma kamu. You always my love!! "
Ini baru awal... bukan akhir.
Setelah pengakuan tentang hubungan mereka dihadapan teman-teman mereka beberapa jam yang lalu... masih banyak hal yang harus mereka lalui untuk mengukuhkan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih.....
-FLASH BACKbeberapa jam yang lalu di cafe tempat diadakannya pesta perayaan kemenangan tim basket...
Pernyataan cinta Rangga kepada dinda yang mendadak, membuat mereka jadi pusat perhatian dari semuanya.
Kebanyakan sih berteriak memberi dukungan kepada Rangga dan meminta dinda untuk menerima cinta Rangga... tak terkecuali teman-teman dinda... pinka & bee, yang dengan semangatnya meneriakkan "Terima!! Terimaa!!! "... tanpa mempedulikan perasaan dinda yang kini tengah bingung sekaligus tertekan."Dinda... do you to be my girl friend??! " Rangga mengulangi permintaannya untuk dinda jadi pacarnya.
Dinda yang kebingungan sesekali melirik ke arah rizky... disana rizky nampak tidak bereaksi apa apa dengan Marcel, alatas, serta billy yang mengurung geraknya.
Sempat terlintas rasa kecewa di hati dinda karna rizky tidak bertindak apapun saat ada pria lain akan merebutnya, tapi perasaan itu segera ditepis jauh-jauh oleh dinda. Rizky bukan orang seperti itu... dia sudah mengatakan kalau dirinya mencintai dan tidak ingin kehilangan dinda, bahkan rizky sampai berkelahi dengan Rangga untuk mempertahankan keberadaan dinda di sisinya. Kalau memang rizky bisa melakukan itu untuk dinda, jadi mungkin ini giliran dinda untuk membuktikan keseriusan perasaannya pada rizky.
"Ma-af... tapi aku.. tidak bisa... " ujar dinda lirih yang mungkin hanya ia dan Rangga sendiri yang bisa mendengarnya.
"Apa kau bilang tadi?! " tanya Rangga memastikan, membuat suasana di cafe itu jadi hening. Tak terdengar lagi sorak sorai yang mendesak untuk dinda bisa menerima cinta Rangga. Mereka semua kini menunggu dinda untuk mengulang jawabannya yang tak mereka dengar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER COMPLEX
RomanceSejak dinda tau klo ia cma anak angkat dikeluarganya, entah mengapa perasaannya pd saudara laki2nya berubah. Perasaan bergejolak yg terus mengganggu perasaannya membuat dinda tdk bisa memungkiri klo ia menginginkan lebih dri sekedar status adik kak...