BROTHER COMPLEX - PART 6

5.3K 213 4
                                    

Rasa canggung, takut, bingung, bimbang, dan entah rasa apa lagi yang dirasakan dinda sekarang... yang jelas ia benar2 tengah gegana parah. Gegana tingkat dewa. Kejadian tadi pagi... saat tiba2 nama 'rangga' terucap dari bibirnya ketika Rizky menanyakan siapa orang yang dinda suka ,itu benar2 membuat otaknya makin terganggu. Satu masalah belum selesai, kenapa harus muncul masalah yang lain... ugh.
....

RIZKY POV

Dinda... suka sama Rangga??!

Kakak gue suka sama cowok sok pendiem yang jelas2 playboy itu?! Gimana bisa coba?!!

Dia itu cuma diluarnya aja yang keliatan baik... padahal aslinya... ck. Playboy cap kangkung yang suka gonta ganti cewek.
Sifatnya sebelas dua belas sama alatas, cuma bedanya... kalo alatas lebih suka PHP'in cewek dan cuma main2 saja, gak sampe dipacarin... kalo si Rangga ini, pacarnya selalu gonta ganti. Emang sih, cewek2 yang ngejar2 dan mohon2 buat dipacarin sama dia... tapi tetep aja... cowok yang mudah nerima cewek jadi pacarnya itu bukan tipikal cowok yang baik. Dan gue gak mau kakak gue jadi korbannya yang selanjutnya.

Itu gak boleh terjadi!!
....

Hari ini gak ada satu pelajaranpun yang masuk ke otak gue. Pikiran gue puyeng mikirin kakak kembar gue itu. Akhir2 ini sikapnya aneh... kayaknya dia lagi coba ngejauhin gue. Awas aja tuh, kalo bener dinda ngejauhin gue karna playboy cap kangkung itu... gue pites tuh si Rangga, gue jadiin lemper, trus gue lempar dia ke doggy peliharaannya Marcel... biar dicabik2 tuh muka sok pendiemnya... hwahahaa... mulai gesrek kan otak gue. Dan bakal makin gesrel lagi kalo dinda makin ngejauhin gue.

*TTTEEEEETTTTT!!!!
Bunyi Bel istirahat pertama. Firasat gue bilang... rangga pasti bakal muncul dari pintu itu sebentar lgi.

1

2

3

Tuh, benerkan firasat gue. Tu orang pasti mau nemuin dinda soal masalah yang tadi.
....

AUTHOR POV

*TTTEEEEETTTTTTT
Bel istirahat berbunyi. Satu persatu siswa siswi keluar dari kelas setelah guru pengajar keluar dari kelas mereka.

Dikelas dinda juga sama... teman2nya mulai beranjak dari bangku mereka dan berjalan keluar kelas, sementara dinda... masih anteng di kursinya, tidak berniat untuk beranjak dari duduknya. Rizky yang notabene duduk di sebelah dinda juga kelihatan santai2 aja duduk manis di bangkunya.

Memang sedari tadi pagi setelah kejadian di ruang ganti klub basket mereka berdua cuma diam2an, tidak bicara sepatah katapun dan nampak sibuk dengan pikiran mereka masing2.

"Dinda... ke kantin yuk!! " ajak pinka yang mendekat ke bangku dinda & Rizky. Bee juga ikut mendekat, cuman bee lebih ke mendekati Rizky.

"Rizky, gabung sama kita yuk... kita jajan baso di kantin!! " bee dengan nada manjanya.
Tapi nihil... ajakan pinka & bee tidak digubris sama sekali oleh Rizky & dinda. Kakak beradik itu mash sibuk dengan pikiran mereka masing2, hingga...

"Emmm... din!! Ke kantin sama aku yuk!! " kedatangan Rangga membuat Rizky & dinda tersentak dari lamunan mereka. Rangga yang tiba2 masuk ke kelas itu nampak malu2 saat mengajak dinda ke kantin, dan itu langsung mengundang rasa curiga dari pinka & bee.
....

DINDA POV

Dia datang.... Rangga datang.... dan dia mengajakku ke kantin bersama. Aduh gimana ini?!! Dia pasti mau nanyain masalah di ruang ganti klub basket tadi.

Kulirik Rizky cuma memperhatikan rangga dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan. Duh, Rizky... help me, brotha... please!!

"Emmm, ky... aku boleh ngajak dinda ke kantin kan?! " Rangga bicara lagi, kali ini meminta izin pada Rizky.

Rizky... bilang nggak, Rizky tolong bilang nggak boleh ... jangan biarin dia bawa aku!!

"Terserah!!! "
Nooooo!!! Rizky kok gitu sih?! Hik... tega banget. trus aku harus ngadepin dia sendirian gitu??! Huwaaa... Rizky jahat!!!

"Thanks ya, ky!! Ayo, din!! "
Dan aku tidak bisa berbuat apa apa saat Rangga menggandengku keluar kelas. Aku sempat kembali menengok melihat Rizky sebelum Rangga membawaku keluar dari kelas... Rizky nampak cuek, apa dia tidak peduli lagi padaku?!
Sedang dua sahabatku itu... mereka nampak terbengong melihatku. Ini pertanda tidak baik. Saat aku kembali nanti, aku yakin pinka & bee akan mengintrogasiku untuk menanyakan hal ini.
....

Pikiranku kacau, aku tidak bisa berpikir apa apa selain rasa takut... takut Rizky akan semakin menjauh dariku. Tapi, hei... bukankah aku memang menginginkan itu??!
Aku harus menjauhi Rizky untuk kesehatan jantungku dan untuk menghilangkan perasaan aneh yang aku rasakan pada Rizky.

Aku masih sibuk dengan pikiranku saat aku sadar kalau Rangga menggandengku melewati arah yang berbeda dengan arah kantin sekolah.
"Emm, ga... bukannya kantinnya ada disana ya?! "

"Kita ke taman belakang dulu yuk... aku mau bicara dulu sama kamu sebelum kita ke kantin!! Gak apa apa kan din??! "

Oh, nooo... ini yang aku takutin.
Sekarang aku harus gimana?!! Lari?! Kabur?! Nolak?! Atau...

"Duduklah!! "
Terlambat. Kami sudah ditaman belakang sekolah sekarang. Rangga membawaku ke sebuah gajebo yang teduh dan sepi, dan memintaku untuk duduk dibangku yang ada disana. Aku menurut. Duduk. Sedang Rangga duduk jongkok d depanku sambil menggenggam kedua tanganku.

Mamaaa... dinda harus gimana ini?!!

Rizky... tolooonggggg!!!

"Emmm... yang tadi pagi itu... apa itu bener??! Maksudku... apa bener kamu suka sama aku?! " Rangga mulai berbicara. Bibirnya terus tersenyum sedari tadi. Aku penasaran apa ada yang lucu?! Apa rangga sedang menertawakanku?!!

Rizkyyyy... biasanya dia selalu nolong aku kalo aku lagi ada masalah. Sekarang kemana dia??! Rizkkyyyy... aku lagi punya masalah besar nih!! I need you!!! Help me, please!!!

"A-aku... aku... " ck, nih mulut kenapa sih??! Susah banget buat ngomong.
-Aku gak bermaksud nyebut nama kamu tadi Rangga... itu kesalahan yang gak kuharapkan... sebenernya aku gallery suka sama kamu. Aku cuma mau Rizky. -
Arrgghhh.... ngomong gitu aja kok susah banget sih.

"Aku seneng banget waktu kamu bilang kamu suka padaku, kupikir selama ini aku cuma bertepuk sebelah tangan. " kulihat Rangga nampak malu2, kurasakan tangannya yang menggenggam tanganku berkeringat dingin. Sepertinya Rangga sedang gugup, tapi... ah, apa urusannya denganku... yang jelas aku mau pergi dari situasi tidak nyaman ini. Sekarang.

Aku masih menatap Rangga yang duduk jongkok di depanku, dengan tangannya yang masih menggenggam tanganku. Kuharap dengan kutatap seperti itu dia akan mengerti kalau aku merasa tidak nyaman dengan situasi ini, tapi tidak... sepertinya Rangga mengartikan berbeda tatapanku itu.
"Iya, din... selama ini aku suka sama kamu, aku jatuh cinta padamu... tapi karna kulihat kau tidak bisa dekat dengan pria lain selain adikmu, jadi kupikir kau tidak akan mungkin menyukaiku... aku... aku... " dia mulai terbata2. Jujur saja... aku tidak mengerti sama sekali apa yang dia katakan sedari tadi. Pikiranku masih setia melayang memikirkan Rizky, sampai....

"emmm, din... mau gak, kamu jadi pacarku?! "

Nooooo!!! Tentu aja aku gak mau!! Aku bahkan tidak tau apa apa tentang Rangga, yang kutau cuma dial itu jarang bicara... dan dia pacaran dengan anak kelas dua. Cuma itu aja. Trus bagaimana bisa aku pacaran sama dia?!!

Tapi lidahku masih keluh. Aku juga tidak tau kenapa... suaraku tidak keluar. Aku menunduk bingung harus bagaimana menjawan pemuda ini.
Tapi tiba2 saja Rangga memelukku.
"Thanks!! Terima kasih banyak!! Aku janji aku akan jadi pacar yang baik buat kamu... aku akan selalu menyayangi kamu dan menjaga kamu selamanya!!! I love you, dinda!!! "

What??! Ini gak bener ...ini gak bener!!! Emang kapan aku nerima dia jadi pacarku??!
Jangan bilang, waktu aku menunduk tadi... dia pikir aku mengangguk, menyetujui jadi pacarnya. Nooo... nooooo.... nooooooo!! Ini salah!!!

Aku masih membeku dalam pelukan rangga saat aku melihat sekelebat bayangan tidak jauh dari tempat kami. Ada orang yang mengintip kami. Siapa?!! apa itu Rizky?!!
Kenapa hatiku bilang kalau itu adalah bayangan Rizky.
Apa Rizky mengikutiku tadi?!!

Lalu kenapa dia cuma diam saja?! Kenapa dia tidak menolongku??!

Rizky!!! I need you!!!

BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang