BROTHER COMPLEX - PART 23

3.8K 168 2
                                    

-RIZKY POV-

Seharusnya aku sudah tau ini pasti terjadi...

Teman-teman klub basket, emmm... maksudku Marcel, alatas, billy, serta rangga pasti akan mengintrogasiku setelah kejadian kemarin dimana aku membuka hubunganku atau bahasa kerennya mempublikasikan hubunganku dengan dinda sebagai sepasang kekasilh. Well, sejujurnya aku tidak akan pernah menyesal melakukan itu... bahkan aku merasa lega karna akhirnya semua orang tau status hubungan kami lebih dari saudara. We are the couple, yess!!

Hanya saja... gak harus sekarang juga kali introgasinya!!
Dan gak dengan cara menculikku di jam istirahat pertama dan membawaku ke ruang locker klub basket meninggalkan dinda sendirian didalam kelas yang mungkin sekarang ia juga sama diintrogasinya sepertiku oleh teman-teman sekelas. Aku mencemaskan dinda. Apa dinda bisa menghadapi mereka, terutama bee dan pinka?!

Seharusnya kan aku disana menemani dinda yang pasti sedang kesulitan menjelaskan semuanya kepada yang lainnya, bukannya disini... tersudutkan diluar locker dengan pandangan meminta penjelasan dari keempat orang yang berdiri didepanku. Eh, bukan empat sih... tapi tiga, karna rangga tidak ikut berdiri didepanku. Dia cuma duduk disudut lain dariku tapi sama memandangku penuh selidik.

"Jadi bisa jelaskan semuanya pada kami?! Apa benar elo sama dinda gak punya hubungan darah seperti yang gue denger dari gosip anak-anak?! Trus kenapa selama ini kita taunya kalo kalian itu saudara. Dan... dan apa apaan itu, elo pacaran sama dinda?! Kayak gak ada cewek lain aja, harusnyakan gue yang pacaran sama dinda!! " akhir pertanyaan bertubi-tubi alatas membuatku ingin menjitak kepalanya. Bisa-bisanya dia bicara seperti itu disaat seperti ini. Tapi sepertinya aku tak perlu melakukan itu karna Marcel sudah menjitak kepala alatas duluan... haha. Rasain.

*Pletakk!!
"Bisa serius dikit gak sih?! " Marcel dengan tampang serius andalannya. Membuat alatas manyun sambil mengusap kepalanya yang jadi benjol berkat jitakan super Marcel.

"Ini gue lagi serius!! "
gue tau itu bohong.

"Jadi, ky... kalo elo masih nganggep kita-kita ini temen loe, loe harus jelasin semuanya ke kita. Sejelas jelasnya!! Karna kita gak mau permasalahan ini bikin persahabatan kita hancur!! Itu juga kalo loe nganggep kita ini sahabat!!" Billy mengambil alih sementara alatas dan Marcel masih saling pelototan.

Huuufffhh... sepertinya tidak ada pilihan lain selain menjelaskan semuanya dan berharap mereka mau mengerti.

"Sebenernya gue juga baru tau kalo gue sama dinda itu bukan saudara kandung, seminggu yang lalu!! " akupun mulai bercerita. Semua yang kutau tentang masalah ini... mulai dari kejadian dirumah sakit (minus adegan ciuman karna mereka tidak perlu tau sedetail itukan), sampai kejadian tadi pagi saat papa dan mama memberi lampu hijau untuk hubungan kami.

Dan setelah gue ceritain semuanya, tanggapan mereka adalah....

"Jadi elo dan dinda bener-bener... emm... saling mencintai?! " billy nampak agak ragu mengatakannya. Memangnya penjelasanku tadi kurang meyakinkan ya? Ck, pake ditanya segala.

"Kalian berharapnya gue jawab apa??! " bahuku terasa merosot. Terserah deh kalo mereka gak percaya juga, ntar lama-lama mereka juga bakal ngerti keputusan gue dan dinda. Gue harap sih gitu.

"Tapi dengan status kalian.... "

"Kami bukan saudara kandung. Tak memiliki hubungan darah. Dan orang tuaku cuma merawat dinda tanpa mengadopsinya sehingga dengan kata lain kami tidak punya halangan kalaupun kami mau pacaran atau bahkan menikah!! " cepat-cepat kupotong pertanyaan Marcel tadi yang masih saja mempertanyakan status kami. Oh ayolah, come on... seburuk itukah penjelasanku tadi hingga sulit untuk mereka mengerti? Apa perlu aku jelaskan ulang?!

BROTHER COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang