"Brian?"
"Eh maksud gue ka Brian" ralat Zeila.
Suprised? Yeah.
Bagaimana tidak? Ia menghampiri Zeila dengan muka yang berseri seri?
"Lo Zeila kan?" Tanya brian sembari duduk di depannya.
"Iya ka, kenapa ya?"
Brian hanya tersenyum melihatnya, dan itu membuat Zeila sedikit takut.
"Engga ko, cuma pengen ngobrol doang." Entah mengapa Zeila merasakan ada yang aneh.
"Zee nih pesenan ... Lo." Tifanny tiba tiba dateng bawa makanan di kedua tangannya dengan mukanya yang speechless.
Tifanny masih memasang muka bengongnya sampai Zeila menyenggol lengannya.
"Emm eh ada ka Brian hehe." Zeila mengerutkan dahinya melihat tingkah lalu Tifanny.
"Ka ini Tifanny, Fan ini ka Brian" Ucap Zeila sambil menekankan Brian dalam nadanya.
"Yaudah deh, gue ke kelas duluan ya Zei Tif." Sehabis itu Brian meninggalkan Zeila dan Tifanny yang mukanya berseri seri, Umm yang itu hanya Tifanny saja.
"Ko lo tiba tiba duduk sama dia sih? Sejak kapan lo kenal dia? Kata lo, lo gasuka sama dia?"
Rentetan pertanyaan terlontar dari bibir Tifanny. Membuat Zeila pusing.
"Pertama gue Gatau kenapa dia tiba tiba duduk disini, kedua gue kenal dia pas tadi dia ngenalin diri di kelas, ketiga gue emang gasuka sama dia, keempat kalo nanya satu satu."
Tifanny memasang muka cengonya, lagi.
"Cantik-cantik bolot" ucap Zeila dalam hati, "salah gue jadiin dia temen gue." Mungkin terdengar sangat jahat namun itu kenyataan.
"Tifanny!" Zeila melambaikan tangannya di depan wajah Tifanny.
"Emm Zee ko tadi dia tiba tiba nyamperin lo sih? Padahal kata temen gue dia orangnya yang cuek banget gitu." Ucap Tifanny.
"Mana gue tau, oiya lu fans dia kan?" Tanya Zeila dan dijawab anggukan oleh Tifanny.
"Pernah liat senyumnya ga?" Tanya Zeila lagi, namun kini Tifanny menggelengkan kepalanya.
"Yah kasian, tadi dia senyum loh ke gue." Tifanny kaget, mungkin ia bisa menjatuhkan rahangnya itu.
"Awas lu sampe suka sama dia! Lu kan udah punya siapa tuh cowo yang tadi?" Ucap Tifanny sambil berfikir.
"Revan? Gausah bahas dia." Namanya saja sudah membuat mood Zeila berubah drastis.
Jujur saja jika Zeila ditanya ia masih menyimpan rasa pada Revan atau tidak, ia tak tau akan menjawab apa.
•••
Sekarang Tifanny dan Zeila sudah berada di kelasnya 10 menit yang lalu, sebenarnya mood Zeila sekarang sudah hancur hanya karena 'lelaki itu'
"Zeilaaa jangan bengong mulu kali! Dari tadi gue ngomong ga di dengerin!" Ya itu Tifanny, dia mengembungkan pipinya karna kesal oleh tingkah Zeila.
Walaupun Tifanny dan Zeila baru kenal satu hari, tapi mereka sudah seperti teman lama.
"Engga ko gue ga bengong, gua cuma pengen cepet cepet balik Fan." Zeila menghembuskan nafasnya dan menelungkupkan kepalanya di lipatan tangannya.
"Lo sakit Zee? Bentar lagi ko pulangnya emm 5 menit lagi kayanya." Tifanny melirik jam yang melingkar di tangannya.
Tidak lama bel pulang pun berbunyi, Zeila Tifanny dan anak anak lainnya segera bergegas pulang .
"Zee, balik naik apa?" Kini Zeila dan Tifanny berada di koridor sekolahh
"Gue bawa mobil Fan, lo?"
"Enak lu udah di bolehin bawa mobil sendiri nah gue udah umur 16taun tetap aja gaboleh." tanpa disadari Tifanny, Zeila masih berada dibelakangnya dengan tatapan yang menatap sesosok lelaki.
'Revan kan?'
"Yeeee Zee malah diem tadi katanya mau cepet cepet balik." karna Zeila tidak merespon, Tifanny menghampirinya dan menarik tangan Zeila.
"Bentar Fan bentar! Gue mau kesana dulu." Zeila berlari menghampiri Revan, "jangan ngejar gue ya Fan!" Sambung Zeila dengan teriak ke arah Tifanny.
Mau tak mau Tifanny pun menuju gerbang sendirian.
Sementara Zeila...
"Revan!" Dan dalam sekali panggilan, Revan pun menengok
"Lo kenapa sih?" ucap Zeila dengan nadanya yang sedikit tinggi.
Namun lelaki di depannya ini masih diam seribu bahasa. Dan meninggalkan Zeila.
Zeila menatap punggung Revan yang sudah menjauh dengan tatapan tidak percaya dan sedih, seakan baru mendapat ilham Zeila langsung melesat mengejar Revan.
"Tunggu tunggu! Kalo lo bukan Revan terus lo siapa?" Sia-sia ternyata lelaki itu sudah menaiki taksi, meninggalkan Zeila dengan seribu pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceRevan, lelaki berumur 16th yang harus meninggalkan semuanya demi pendidikan. Meninggalkan keluarganya, dan juga Zeila, kekasihnya. Zeila, gadis yang ditinggalkan oleh Revan. Dan karna itu ia harus menjalani hidupnya di umur 15th ini tanpa Revan. Nam...