Jam sudah menunjukan pukul 10.30 namun kedua sahabat itu tak kunjung juga bangun, itu semua karna Tifanny mengajak Zeila movie marathon.
"Zee!" Terdengar panggilan dari luar pintu kamar Zeila.
"Hello? Somebody there?" Sepertinya Zeila mendengar teriakan dari luar kamarnya tersebut karna matanya sudah terbuka walaupun masih setengah sadar.
"Zee r u okay?"
"Ya mah, tapi Zee masih ngantuk" Zeila terus menerus menguap.
"Ayo bangun! Kalian belum sarapan." karna tak mendengar jawaban pintu Zeila dibuka paksa oleh kedua orang tua Zeila dan juga Joe.
"Oh astaga!" Mata Zeila sudah 100% terbuka begitu pula dengan Tifanny.
"Astaga ... Zeila cepat mandi!" terdengar suara tegas dari papahnya dan Zeila berlari ke arah kamar mandi.
Kali ini Zeila dan Tifanny sedang memakan sarapannya tentu saja setelah mereka membersihkan dirinya.
"Eh Zee pergi yuk!" Ajak Tifanny yang sudah menghabiskan sarapannya.
"Mau kemana?" Zeila menyusul menghabiskan sarapannya.
"Kemana gitu, pengen maen nih."
Ajakan Tifanny di setujui oleh Zeila.
Mereka sudah siap untuk pergi menuju salah satu mall dekat dengan rumah Zeila.
Sudah berjam jam mereka mengelilingi mall tersebut dan juga beberapa barang sudah dibeli oleh Tifanny yang jumlahnya melebihi barang Zeila. Namun mereka tak kunjung hentinya berjalan jalan.
"Duh lo mau beli apa lagi sih Fan? Capek nih gue." ucap Zeila saat Tifanny ingin memasuki toko yang kesekian kalinya.
"Ah lu mah gitu ini baru sedikit kali." ya begitulah ucapan Tifanny padahal tangannya sudah penuh oleh berbagai macam barang.
"Bodo! Gue mau makan laper!"
Zeila memasuki salah satu restaurant didekatnya dan langsung menduduki salah satu meja yang ada disana tanpa menghiraukan ajakan Tifanny untuk berbelanja lagi.
"Zee c'mon ini tuh baru sedikit ko lo jahat banget sama gue ..." Hanya itulah yang terdengar oleh Zeila karna sekarang matanya menangkap sesosok yang familiar berada di dalam ruangan yang sama seperti dirinya.
"Zee denger ga sih?!"
"Iya gue denger tapi bentar," Zeila meninggalkan Tifanny dan tak lupa membawa barangnya untuk mengikuti seseorang itu.
"Lah tadi dia yang maksa buat makan sekarang gue ditinggalin, gangerti lagi gue sama dia." gerutu Tifanny yang masih duduk di restaurant itu.
Sementara Zeila masih mengikuti dia yang ternyata bertemu dengan seorang wanita seumurannya.
"Zeila." seseorang menepuk pundaknya yang membuat Zeila memutar badannya.
"Kak Brian?"
"Sendirian Zei?" Tanya Rian yang membuat Zeila mengingat tujuan awalnya.
Zeila mencari cari keberadaan Reagan yang memang sesosok itulah yang diliat oleh Zeila namun ia belum 100% yakin itu Reagan.
"Duh lo ngapain sih datengnya ga tepat waktu banget." Brian mengkerutkan dahinya pertanda dia tidak mengerti ucapan Zeila.
"Udah lah lupain." dan saat itu pula Zeila mengingat Tifanny "gosh! Fanny!"
Zeila berlari ke tempat Tifanny berada bersama Brian yang mengikutinya.
"Ah Fan! Maaf ya hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceRevan, lelaki berumur 16th yang harus meninggalkan semuanya demi pendidikan. Meninggalkan keluarganya, dan juga Zeila, kekasihnya. Zeila, gadis yang ditinggalkan oleh Revan. Dan karna itu ia harus menjalani hidupnya di umur 15th ini tanpa Revan. Nam...