Surat yang Brian sebutkan di video tadi, hanya berisi alasan mengapa Zeila menjadi orang terakhir yang tau.
Mungkin kalo lo tau terakhir lo gak akan sedih Zee.
Hanya itu yang Zeila ingat.
"Lo masih mau gue temenin?" Tanya Reagan.
"Engg lo balik aja deh," Zeila tersadar dari lamunannya itu.
Memang hari sudah memasuki malam, dan Zeila juga tak sendirian. Namun, Reagan tak ingin meninggalkannya.
"Udah lo balik aja gapapa ko," Zeila mencoba untuk tersenyum.
"Oiya bilangin Revan, gua belom bisa bales SMS nya."
Lagi-lagi Revan.
Ucap Reagan dalam hatinya."Yo, gua balik dulu." Reagan meninggalkan rumah Zeila dengan motor nya, membelah kesunyian malam.
"Kamu dari mana aja Ghani?" Reagan tersenyum tulus melihat bundanya yang duduk menungguinya.
"Assalamulaikum bunda," ucap Reagan.
"Walaikumsalam, kamu ini dari mana aja Reagan?" Bila bundanya ini memanggilnya Reagan, berarti beliau sudah amat kesal dengan anaknya satu ini.
Reagan hanya tersenyum, "Egan tadi nemenin Zeila Nda."
Keluarga Reagan dan Revan sudah kenal siapa itu Zeila, karna orangtua Reagan Revan berteman baik dengan orangtuanya Zeila dan Joe.
"Seenggaknya kamu bisa kabarin Bunda kan? Jangan bikin Bunda cemas coba." Reagan mengerutkan keningnya.
"Lah abang tau ko Nda, lagian kan abang yang nyuruh aku buat Kerumah Zeila, emang abang ga ngasih tau Bunda?
Aku ga bilang sama Bunda karna kata Abang, biar Abang aja yang ngomong ke Bunda."
Jelas Reagan panjang lebar sambil memasuki rumahnya itu.
"Egan," Revan menuruni tangga dan memanggil adiknya.
"Gimana Sty?" Tanyanya.
"Revan," Revan mengernyit saat melihat Bundanya mendekatinya. "Kamu enak ya bisa nyuruh-nyuruh adek kamu, sampe dia pulang malem gini?"
Revan menahan cubitan Bundanya itu, "sakit Nda, maaf deh ga lagi lagi." Ucap Revan.
"Yaudah sana Ghani kamu mandi dulu. Jangan lupa makan," Reagan menaiki tangga, tak lupa ia mencium pipi Bundanya itu.
Reagan memasuki kamarnya, dan langsung membersihkan badannya.
Selesai Reagan mandi, ia melihat kakanya itu setia menungguinya di atas kasur miliknya.
"Apa?" Ucap Reagan.
"Sty gimana?"
"Lo kenapa ga bilang ke Bunda sih?" Hujat Reagan. Ia kesal, pasalnya kakanya itu tak memberi tahu Bundanya.
Revan hanya menghela nafas, "gue kira lo ga akan balik malem gini."
Tak ada tanda-tanda dari Reagan akan menjawab pertanyaan kakanya itu.
"Sorry deh, ntar gue minta maaf sama Bunda." Ucap Revan.
Reagan mengembuskan nafasnya kasar.
"Pas tadi gue tinggalin Zee, dia udah gapapa. Terus katanya buat hari ini, dia gabisa contact lo dulu."
Revan tercengang mendengarnya, "kenapa?"
"Mana gua tau, udah sana lo minta maaf sama Bunda. Jangan sampe gue yang disalahin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceRevan, lelaki berumur 16th yang harus meninggalkan semuanya demi pendidikan. Meninggalkan keluarganya, dan juga Zeila, kekasihnya. Zeila, gadis yang ditinggalkan oleh Revan. Dan karna itu ia harus menjalani hidupnya di umur 15th ini tanpa Revan. Nam...