Zeila masih kekeuh dengan 'Revan' yang mengantarnya ke UKS, namun bukti tidak bisa membohongi ternyata Brian lah yang mengantarkan Zeila.
"Masa iya cuma gara gara mikirin dia semua muka orang kaya dia sih?" Sedari tadi Zeila hanya bolak balik di kamarnya sambil memegangi dagunya.
"Are u ok Zee?" Zeila terlonjak kaget mendengar suara adiknya itu.
"Hah? Iya ga papa ko." Joe mendelik, tak percaya dengan ucapan Zeila. Salah satu kelemahan Zeila adalah,
Membohongi adiknya.
"Ok! Ntar gue ceritain tapi anterin ke mcd yuk!" Jika bukan karna kakanya yang meminta, Joe tak akan mau pergi.
"Yaudah ayok."
Zeila memesan banyak sekali makanan seperti burger, french fries, spaghetti, dan soda.
"Zee are you serious? Lo makan ini semua?" Joe membulatkan matanya melihat apa yang dipesan oleh Zeila, dan Zeila hanya menganggukkan kepalanya.
"Kalo lo mau beli ya."
Joe tak habis fikir dengan kakanya itu, kadang baik kadang galak kadang juga stres.
Mcd tuh bisa balikin mood gue.
Itu yang Zeila ucapkan setiap kali ia pergi ke mcd.
Sebenarnya bukan hanya mcd saja, tapi semua makanan bisa membalik balikan mood Zeila itu.
Sedangkan joe hanya menemani kakanya itu makan, selagi Zeila melahap makannya itu, ia menangkap sosok yang familiar.
Revan.
"Joe Joe itu Revan!" Zeila memukul lengan adiknya membuat Joe menggaduh.
"Itu disana di pintu!" Zeila menunjukkan dimana Revan berada.
"Zee! Itu ... Revan kan?" Joe menanyakan pertanyaan yang tak bisa Zeila jawab.
"Emm kayanya iya," Zeila menggaruk tengkuknya.
"What do you mean," Joe melantunkan satu bait lirik dari lagu Justin itu. Membuat Zeila memutar matanya.
"Ck! Serius an ih!"
"Samperin sana Zee!" Joe mendorong Zeila untuk menghampiri Revan.
"No! Ga akan!"
'Eh tapi gue kan bisa nanya nama dia sekarang ya?"
Pikir Zeila, dan akhirnya ia mengumpulkan keberaniannya dan menghampiri Revan di mejanya.
Sendirian.
Joe memilih untuk duduk di kursinya dan memakan makanan kakanya itu, membuat Zeila melotot ke arahnya.
Tinggal beberapa langkah lagi ....
"Hi." Hanya itu yang bisa Zeila keluarkan dari mulutnya. Mungkin sekarang wajahnya sudah seperti orang sembelit.
Dan ....
Tak ada jawaban.
Sudah biasa untuk Zeila.
"Gua tuh cuma pengen tau nama lo doang susah ba--"
"Gue Reagan bukan Revan." Setelah mengucapkan 4 kalimat itu, Revan atau Reagan meninggalkan Zeila sendiri.
Kaget terpampang di wajah Zeila. Bagaimana tidak? Itu pertama kali lelaki itu berbicara padanya.
"Lo sukses ka." Ucap Joe yang tiba tiba ada di belakang Zeila.
"Dia bukan Revan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceRevan, lelaki berumur 16th yang harus meninggalkan semuanya demi pendidikan. Meninggalkan keluarganya, dan juga Zeila, kekasihnya. Zeila, gadis yang ditinggalkan oleh Revan. Dan karna itu ia harus menjalani hidupnya di umur 15th ini tanpa Revan. Nam...