16

6.9K 328 7
                                    

Seorang lelaki tampak sedang duduk di bangku taman, matanya terlihat kosong. Sama seperti hatinya.

Ia merasa benar benar sendiri di antara manusia yang berlalu lalang. Dia sudah terlalu lama sendiri. Tak ada seorang pun yang bisa ia jadikan tempat mengadu.

Setelah kakanya pergi sekarang Zeila yang meninggalkannya.

"Reagan?"

Reagan merasa tepukan di bahunya dan ternyata Tifanny.

"Hai." Senyumnya menunjukkan kesedihan, Tifanny tau itu.

Tifanny pun duduk disamping Reagan dan keheningan tercipta di antara mereka.

"Udah lama gue gaketemu sama lo." Tifanny hanya memandang lurus dan tersenyum.

Dan lelaki Disampingnya hanya menghembuskan nafas beratnya.

"Baru berapa hari kali Fan." Reagan tersenyum melihat Tifanny, tak selaras dengan matanya yang sangat sendu.

"Tumben ga sama Zei?" Pertanyaan itu hampir menyerupai pernyataan.

Reagan hanya bisa tersenyum miris. "Gak selamanya kali gue sama Zeila bareng terus." Senyuman itu muncul lagi.

Tifanny tau ada yang tidak beres.

"Lo pernah bilang kalo gue punya masalah harus cerita, tapi gue sendiri gapernah tau masalah lu gan."

Reagan tau karna memang ia menjaga jarak dari teman temannya bahkan Tifanny maupun Zeila.

Tak ada yang tau rumahnya dimana,
Tak ada yang tau orang tuanya siapa,
Tak ada yang tau asal usul keluarganya,
Tak ada yang tau Kaka kembarnya.

Karna memang Reagan fikir itu semua sama sekali tak penting.

Atau,

"Nanti juga lo bakal tau Fan."

Tifanny sadar walaupun dia sudah berteman lama dengan Reagan, namun ia merasa cowo itu selalu punya dunia sendiri yang tak pernah ia atau Zeila ketahui.

"Ada apa kesini?" Tifanny tergagap mendengar pertanyaan Reagan.

"Emm mampir doang sih, lo?"

"Gue tadinya mau pergi ke satu tempat tapi ya ga jadi terus gue kesini." Reagan menggidikan bahunya

"Lagian gue sering kesini." Dulu. Ucap Reagan.

"Yaudah Gan gue pergi dulu ya." Tifanny berjalan menjauhi Reagan, dan tinggalah Reagan sendiri.

Reagan mengamati taman itu.

Flashback on.

"Revan! Sini!" Seorang anak perempuan menarik narik anak lelaki yang sedang duduk.

"Apasi aku gamau tau! Jangan tarik tarik aku." Teryata anak lelaki itu kesal dengan perbuatan si anak perempuan.

"Yaah yaudah deh Sty main sendiri aja." Ya anak perempuan itu adalah Zeila dan tanpa Zeila ketahui bocah lelaki itu bukan Revan melainkan Reagan.

Reagan hanya bisa memperhatikan Revan dan Zeila yang sedang asyik bermain, ia hanya bisa menjadi bayang bayang Revan.

"Sty! Mau eskim?" Dengan cadel ya Revan bertanya kepada Zeila.

"Mau! Eh tapi aku gapunya uang." Ucap Zeila sedih

"Gapapa ntar aku beliin Sty Pake uang Egan aja, Egan pasti punya uang."

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang