24

7K 341 4
                                    

Enjoy xx!

•••

"Lu ngapain sih marahin ... siapa tuh namanya?"

Sean terus menerus menyumpah serapah kan Reagan.

"Mereka cuma butuh waktu buat lupain gossip itu Gan," Sean menatap Reagan lekat.

"Sampe kapan? Sampe Zeila lulus? Lagian goblok banget sih, ngapain coba nyebar berita gitu?"

Reagan masih terpancing emosi nya, ia tak terima bila Zeila terus di kucilkan dengan alasan yang tak masuk akal.

"Iya, tapi ...."

"Apa?" Sean menutup mulutnya lagi, mendengar nada bicara Reagan.

Sean memutar matanya, "kalem kali mas."

"Eh Gan, abang lu apa kabar sama Zeila?" Seperti dihantam Palu, dada Reagan terasa sesak.

Reagan menghela nafasnya, "gatau," Sean memang mengetahui seluk beluk kisah hidup Reagan. Reagan memang menceritakan semuanya, sampai cerita yang tak penting.

"Lo lagi pms yak? Sensian amat dah," Reagan memutar matanya.

"Lo juga kalo udah ngomongin Anne kaya cewe pms,"

Sean memiliki perasaan khusus untuk Wanita bernama Anne. Namun, Anne sudah memiliki kekasih.

Adrienne Adara Claretta. Namanya aja cantik, Adara ... artinya cantik.

Begitulah yang diceritakan Sean kepada Reagan.

"Udah si gausah bawa-bawa Anne," sewot Sean, "lo mau nyari siapa yang nyebar gossip itu?"

"Itu gua udah tau," Sean tercengang.

"Lo tau dari mana?"

Reagan menghembuskan nafasnya, "Zeila cerita sama gua,"

Memang, waktu itu Zeila menceritakannya tentang kecurigaan dia kepada Clara.

"Siapa? Siapa?"

"Alumni, temen Brian. Doi suka sama Brian, jadi gitu dah," jelas Reagan kepada Sean.

Tidak salah lagi biangnya adalah Clara. Clara dulu adalah ketua cheerleader di sekolahnya, jadi siapa yang tak kenal dia? Statusnya itu memudahkannya untuk mengumbar gossip.

Waktu berjalan dengan cepat, Reagan berniat untuk singgah terlebih dahulu di rumah Zeila.

Reagan mengendarai motornya menuju rumah Zeila. Namun, sebelumnya ia membeli snack terlebih dahulu.

Sesampainya disana, ia melihat mobil yang sangat familiar.

Mobil Revan.

Sepertinya Reagan sudah tidak berguna sekarang.

Reagan pun melajukan motornya lagi, namun kali ini, ia langsung menuju rumahnya.

Siang tadi, Revan memang mengunjungi rumah Zeila. Mereka berbagi cerita selama Revan meninggalkannya.

Mereka terlihat akrab untuk ukuran kekasih yang sudah tak ada hubungan lagi. Bahkan Revan tak sungkan menggoda Zeila.

"Sty, kalo gue nembak lo lagi gimana?" Zeila tergagap gagap mendengar pertanyaan Revan yang sedikit membuat ia terbang.

"Gimana apanya deh,"

"Ya lo terima apa kaga?"

Revan menarik turun kan alisnya, menggoda Zeila.

"Kalo lo gamau, bakalan gue bikin lu suka lagi sama gue."

Zeila memutar bola matanya, "di Chicago gimana?"

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang