Anak adalah sumber kebahagiaan bagi kedua orangtuanya
Tingkah laku mereka yang kadang di liat nalar bisa membuat tertawa atau bahkan rasa kagumGiandra sakala Daniswara anak laki-laki dari pasangan Daniswara Haikal dan Mila Nirwasita atau Mia nyatanya tak bisa membuat kedua orangtuanya baik-baik saja
Jika Arumi dan Rendi menikah atas dasar desakan dari keluarga masing-masing namun Mia dan Haikal mereka menikah atas perjodohan orang tua yang mana hanya untuk kepentingan bisnis semataRumah sakit tempat Mia bekerja tidak serta Merta mudah bagi Mia untuk menjadi seorang dokter,tentu sebagai seorang pembisnis ayah Mia ingin anaknya mengikuti jejak sang ayah yang memang kala itu perusahaan keluarga sedang mengalami kesulitan keuangan
Namun itu semua berakhir setelah ayah Haikal menawarkan kerjasama dan sukarela membantu keuangan perusahaan sampai stabil
Dengan alasan balas Budi munculah ide perjodohan konyol antara Mia dan Haikal yang diusulkan oleh orangtua Mia"Saya rasa anda sudah tahu tentang data diri pribadi saya jadi tidak perlu repot-repot untuk perkenalankan"
Gayanya yang angkuh dan teekesan sombong itulah Mia sigadis dingin yang akan terlihat ramah di depan pasiennya"Lantas ada tujuan apa dengan mengajak saya bertemu di jam kerja seperti ini?"
Tak mau kalah Haikal pun sebagai seorang laki-laki yang tegas mempertanyakan maksud dan tujuan Mia mengajaknya bertemu di caffe yang terlihat sepi entah memang sengaja untuk privasi atau memang sepi karena jam kerja yang jelas hanya sebuah cangkir kopi hangat dan jus alpukat yang menemani merekaMia terlihat menarik nafas panjang sebelum ia berbicara pandanganya fokus menatap manik coklat Haikal didepannya
"Dokter cita-cita saya sejak kecil,bahkan ketika ayah saya menolak itu dengan bersusah payah saya tetap belajar ilmu kedokteran hingga saya lulus dan mendapat pekerjaan itu sekarang" Mia menggantung ucapannya mematap dalam mata haikal lalu menarik nafasnya pelan sorot mata yang semula tajam kini tak kuasa menatap manik mata lawan bicaranya dan memilih menunduk mengarah ujung meja bundar
"Saya tidak berharap banyak hanya saja saya mohon jangan suruh saya berhenti jika kita sudah menikah nanti" mia merapatkan bibirnyaHaikal tak sedikitpun berkedip tutur katanya,dari kilatan matanya Haikal paham bagaimana posisi calon isterinya sekarang bagaimana merasa tertekan dengan segala permasalahan hidup mia
"Lakukan apa yang kamu mau selagi kamu tidak meninggalkan kodrat seorang isteri sebagai seorang suami saya hanya bisa mendukung istri saya"
Haikal mengeluarkan sebuah kertas berjilid dari dalam jas nya
Lalu meenggeser pelan ke arah mia
Mia terdiam dengan beribu rasa penasaran Namin ia tak mau menampilkan itu secara gamblang"Buka saja jika penasaran" Haikal tahu dari raut wajah Mia yang seperti kebingungan Mia pasti penasaran apa isi dokumen itu
Mia membuka lembaran tersebut dan membaca bait demi bait tulisan disana betapa tercengangnya dia saat tahu apa isi yang ada disana"Selain mahar yang di ajukan papamu saya sudah mempersiapkan itu untuk mahar pernikahan kita seperti yang aku bilang sebagai seorang suami saya hanya bisa mendukung istri saya"
Mia tak bisa berkata-kata ia menatap Haikal tak percaya, bagaimana bisa sebuah gedung rumah sakit di jadikan mahar pernikahan apalagi gedung itu atas nama dirinya MILA NIRWASITA
Haikal melihat jam tangannya waktu menandakan pukul sepuluh siang
"Aku harus kembali kekantor, persiapkan dirimu untuk hari peenikahan kita dan jika ada apa-apa segera hubungi aku" Haikal beranjak dari kursinya dengan Mia yang masih duduk terpaku disana sebelum keluar pintu caffe Haikal kembali menengok kebelakang melirik bagaimana Mia yang masih diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Dirimu Tumbuh (Lee Haechan) -[Completed]
RandomMia seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter selalu mendapat dukungan penuh dari sang suami atas apapun yang ia inginkan Ditengah gempuran keluarga yang selalu mengharapkan anak kedua juga kala sang putra yang ingin memiliki adik,namun berbeda...