oleh-oleh Canada

165 24 0
                                    

🐻 Happy reading 🐻
Jangan lupa vote


Sudah hampir pukul tiga dini hari dua sejoli yang baru saya selesai membersihkan diri bersama itu kini tengah menggulung tubuh mereka dengan selimut,tubuh mereka kini sudah berganti pakaian dengan piama baru

Mia tiduran menjadikan perut Haikal sebagai bantal sementara Haikal tidur terlentang,mereka sama-sama menatap langit-langit kamar

Diluar sedang turun salju sejak satu jam yang lalu,Mia menoleh ke arah jendela melihat sekilas salju-salju yang berterbangan
Lalu setelah itu kembali berbaring seperti semula di perut Haikal

"Siembul kesayangannya sakala nih"

"Aku ada rencana mau bikin roti sobek disini"

"Eumh"

"Iya, rencananya mau ada enam"

"Satu,dua,tiga,empat,lima,enam" ucap Haikal seraya menunjuk titik-titik di perut nya

Mia tertawa nyaring "mending gak usah deh,nanti aku gak bisa tidur di perut kamu lagi"

"Kenapa?"

"Kalo perutnya kotak-kotak nanti gak empuk lagi,udah gini aja aku suka yang embul-embul"

"Ih gak papa,biar nanti sakala bisa pamer ke temen-temen nya kalo ayahnya juga punya roti sobek kaya binaragawan di tv tv gitu"

Mia terdiam beberapa saat, tiba-tiba ia teringat sesuatu tentang kala

"Kamu sayang banget ya sama kala"

Haikal tertawa garing
"Kamu nih nanya apa sih,udah jelas-jelas aku bakal jawab iya malah nanya lagi"

"Kalo suatu saat kala tahu kita bukan orang tua kandungnya gimana"

Haikal kini ikut diam, sebenarnya pikiran itu sempat terlintas di benaknya di waktu-waktu tertentu tapi Haikal selalu bisa mengalihkan pikiran itu
Walaupun paada akhirnya pasti akan terjadi

"Iya,dia memang harus tahu dan kita yang harus memberitahu nya sebelum orang lain"

Mia bangkit dari tidurnya,ia duduk bersila di depan Haikal dengan raut wajah sedih
"Aku gak mau kehilangan kala,kal"

Haikal pun ikut duduk di depan Mia memanggku tubuh kecil istrinya sepert memangku anak kecil, mengangkat tubuh Mia lewat sela-sela tangannya

Haikal mendudukkan Mia tpat di atas pangkuannya

"Seperti yang kamu bilang" Haikal menyalipkan anak rambut ke sela-sela telinga Mia

"Tidak ada seorang pun yang akan bisa mengambil anakku dari pelukanku kecuali Tuhan"

Mia tersenyum kalau memeluk Haikal dengan erat Membuat tubuh Haikal sedikit terdorong kebelakang hingga mengenai sandaran ranjang
Begitupun Haikal,ia membalas pelukan Mia mengusap kepala hingga punggung Mia dengan lembut

"Oh iya,ada yang ingin aku tanyakan"

"Apa itu" ucap Mia seraya melepaskan pelukannya

"Kamu diam-diam nyuri sperma aku buat di periksa sama Wira?"

Mia terdiam, lalu mengigit bibir bawahnya dengan raut wajah gugup hingga tak berani melihat wajah Haikal walaupun tepat berada didepannya

"Hey,jawab dong" Haikal berucap dengan lembut seraya mengangkat dagu Mia dengan jari

"Heumm" Haikal Mencondongkan wajah mengangkat kedua alisnya meminta penjelasan apa itu benar atau tidak

Mia mengangguk samar dan sukses membuat Haikal tertawa

Biarkan Dirimu Tumbuh (Lee Haechan) -[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang