giandra sakala anak baik

276 33 8
                                    

Sudah vote?
Ok,happy reading

🐻🐻🐻

Pintu rumah terbuka dari luar menampilkan sepasang suami istri paruh baya memasuki ruangan utama rumah minimalis modern tempat putranya tinggal

"Ayo kala turun dulu"
Kala turun dari punggung sang kakek saat nenek menyuruhnya

"Ayaaaaaaaah" kala berlari kearah sang ayah yang tengah duduk di meja makan berteman kan secangkir teh hangat dan beberapa berkas di sebelah laptop yang menyala didepannya

"Suuuuut" Haikal menoleh menaruh jari telunjuknya di bibir
"Maafyah itu tadi putra saya,Iya baiklah nanti saya hubungi lagi, terimakasih"

"Ayah, kala mau bantu ayah bekerja"

Kala baru saja kembali dari rumah kakek dan nenek dan di antar langsung oleh orang tua Haikal

Semenjak kala di jemput supir hari itu, Mia sekaligus menitipkan kala hingga beberapa hari di sana berhubung kala juga sedang memasuki libur semester di tambah ada Yuan tetangga baru yang seumuran dengan kala di sana

Haikal mengusap ubun-ubun kala sambil tersenyum "tidak sekarang jangan buru-buru"

Sepasang suami istri yang tengah duduk di sofa ruang tamu  itu tersenyum bahagia melihat anak dan cucuk semata wayangnya yang tumbuh dengan baik dan ceria

Sosok Haikal yang penyayang dan ramah membuat hati orang tuanya menghangat melihat kedekatan anak dan ayah itu

"Ayah, ayah tahu tidak aku bermain dengan Yuan katanya dia mau pergi ketaman bermain bersama orang tuanya mau naik kapal bajak laut gitu,kala juga mau ya ayah"

"Oke nanti ayah antar"

"Tapi kala mau sama mama juga"

Haikal terdiam beberapa saat mendengar perkataan putranya membuat Haikal ingat kendati hubungannya dengan sang istri saat ini tengah sedikit renggang

"Tapi mama lagi kerja"

Anak itu mengerucutkan bibirnya

"Hmm gini aja gimana kalo kita telepon mama"

Kala mengangguk antusias melihat sang ayah menghubungi mamanya lewat ponsel

Tuuuuuut.....

Tuuuuuut....

Haikal kembali menatap kala, dilihat anak itu sangat berharap bisa bicara dengan ibunya

Haika mengarahkan ponselnya ketelinga kala saat dengungan ke enam bukan suara sang mama yang seperti kala harapkan tapi malah suara mbak operator yang mengatakan jika nomer yang di tuju tidak dapat menerima panggilan

"Kalo begitu kala mau main bersama Lego dulu"

Kala kecewa, tentu saja kala kecewa sudah beberapa hari ia tak bertemu dengan sang mama lantas sekarang harapannya ingin main bersama harus batal lagi kemungkinan

Haikal menatap punggung kala yang menjauh menaiki tangga menuju kamarnya

Begitupun dengan ayah dan ibu Haikal yang melihat kejadian barusan ikut bersedih mengingat masalah rumah tangga anak-anak nya yang sedang mengalami masalah

"Kasihan kala, liburan sekolah sudah hampir habis di Minggu pertama tapi dia belum sempat bermain ke tempat yang ia inginkan" ucap mama sembari menyuguhkan secangkir kopi untuk suaminya

"Luangkan waktumu sehari saja ajak kala dan istri mu keluar" saran papa

Kini kedua orang tua Haikal sudah duduk di meja makan bersama Haikal

Biarkan Dirimu Tumbuh (Lee Haechan) -[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang