moment natal tahun ini

196 21 10
                                    

🐻jangan lupa vote🐻
Karena masih dalam suasana natal,jadi aku nulis spesial hati natal
Walaupun aku gak merayakan,tapi ini vibesnya bukan Islam Yaa jadi aku mutusin buat bikin suasana ini

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Suasana Natal sangat terasa hangat untuk tahun ini
Jika natal-natal sebelumnya Haikal akan bergantian natalan di rumah orang tuanya atau di rumah orang tua Mia
Tapi natal tahun ini berbeda
Haikal memboyong kedua keluarga untuk natalan bersama di villa menyusul Mia dan kala

Sebuah kejutan memang bagi Mia,jarang sekali ayahnya itu mau ikut di ajak acara bersama seperti ini.tam salah memang menantu kesayanganmah bisa menaklukkan hati mertua yang batu sekalipun.

Haikal tepat berada di sebelah kiri Mia tengah memotong paprika dan timun

"Kamu kok gak bilang aku dulu kalo bakal ajak mereka kesini"

Pertanyaan Mia Membuat Haikal melirik kearah istrinya itu lalu beralih ke ruang utama melihat sakala tengah di apit oleh dua neneknya yang ikut duduk lesehan diatas karpet bulu,sementara para kakek tengah asik ngobrol sambil minum teh duduk di atas sofa

Mia dan Haikal saat ini tengah berada di dapur menyiapkan berbagai macam daging dan sayuran juga aneka makanan lain untuk acara barbeque an di malam Natal

"Aku gak yakin kamu setuju kalo aku bilang dulu"

"Tapi setidaknya bilang dulu"

"Apa perlu suami harus izin keistrinya untuk mengajak kedua orangtuanya kerumah?"

Mia menoleh kearah Haikal yang juga kini tengah menatap kearahnya
Setidaknya ini kali pertama mereka bertatapan cukup intens setelah perselisihan antara keduanya selama beberapa hari ini

"Setidaknya aku masih di hargai sebagai istrimu disini" desis Mia

"Mereka ibu dan ayahmu juga kedua orang tua ku, bukan orang lain sementara Wira, dokter ya---" dengan nada bicara Yangs edikit ditekan,Haikal berhenti bicara saat mata Mia memicing ketika nama Wira disebut-sebut

"ah sudahlah itu tidak penting" kesal,Haikal tak berniat untuk melanjutkan ucapannya

Haikal kembali menunduk melanjutkan kembali acara memotong paprika dan beberapa sayuran lain lalu segera mencucinya di wastafel lalu berjalan menuju halaman samping rumah membawa sayuran yang telah bersih tadi bersama dengan sewadah sosis yang sudah di tusuk-tusuk
Mia hanya bisa melihat dengan seksama searah dengan pergerakan Haikal hingga suaminya itu keluar rumah

Setelah itu Mia kembali membumbui daging sapi yang akan di bakar setelah selesai ia menyusul Haikal ke halaman samping rumah

Haikal tengah menyiapkan perapian di sebuah  tungku besi, setelah kayu-kayu di masukan Haikal terlihat kebingungan mencari sesuatu hingga sebuah tangan terulur memberikan gasoline seolah tahu apa yang Haikal cari

"Terimakasih" ucap Haikal seraya tersenyum kecil

Mia mengangguk dengan senyum tipisnya

Haikal mulai menyalakan api meniup-niup lubang tungku dengan pelan berupaya agar api cepat membesar dan segera menghasilkan arang

"Kal?"

"Hm"

"Soal Wira itu semua--"

"Aku gak mau bahas itu sekarang" ucap Haikal dingin

"aku gak bilang apa-apa ke kedua orang tua kita dan aku gak mau mereka denger tentang ini"

Mia sedikit terhenyak,ia berfikir itu artinya kedua orangtuanya juga gak bilang apa-apa kepada Haikal soal ia yang mengadu akan perceraian mereka

Biarkan Dirimu Tumbuh (Lee Haechan) -[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang