Vote dulu yuk, sebelum lanjut baca
🍃Happy reading 🍃Tring...
Handphone Haikal berbunyi saat pria itu baru saja sampai di pintu utama rumah ibunya,setelah tadi keluar untuk melihat kala
Haikal mengambil ponsel pintar di saku celananya,melihat apa dan dari siapa pesan itu dikirimkan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Pualang sekarang gak?"
Haikal menghampiri istrinya yang sedang mengobrol dengan ibu mertua dan juga ayah mertuanya di halaman belakang
Sedangkan kala,bocah itu tengah asik berduaan bermain Vidio game bersama Mark di karpet di bawah pohon mangga yang hanya berjarak lima meter dari tempat Mia berada"Boleh,ayok".
"Buru-buru amat kal,gak nginep aja sekalian"
Haikal yang ditanyai hanya tersenyum,ia duduk di pegangan kursi yang Mia duduki "besok Aku ada jadwal rapat dewan direksi perusahaan,bahas proyek yang disemarang "
"Aku tanya kala dulu,siapa tahu dia mau nginep"
Haikal mengangguk menyetujui ucapan Mia
"Terus gimana jadinya" tanya papa
Kala dan Mark sadar akan kedatangan Mia jadi mereka menyudahi sejenak permainan yang tengah berlangsung
"Sayang mau pulang apa mau nginep"
Anak itu terlihat berfikir sejenak sebalum akhirnya
"Nginep deh,boleh ya""Besok sekolah tapi,gimana dong?"
"Tapi kala juga masih kangen sama om" bocah itu berakting sedih,bibirnya yang mengerucut di iringi kepala yang menunduk
Mia menoleh ke arah Haikal yang juga kebetulan tengah memperhatikan Mia sembari tersenyum
Sebelum akhirnya melanjutkan percakapannya dengan sang ayah"Syukur-syukur mereka uda setuju gak ada komplain sama dana dan rancangannya" ucap Haikal kepada papanya
"Besok,biar gue aja yang anter kala pagi-pagi" ucap Mark
"Nanti ngerepotin lah bang"
Mark terkekeh "santai aja,anak Haikal ponakan gue juga" Mark mengusap ubun-ubun kala dengan sayang,Mark meyakinkan Mia agar si bocah bisa menginap dan tidur bersamanya
"Kamu jadi pake rancangan temen kamu yang arsitek itu?" Tanya papa
"Iya,dan mereka langsung suka pas pertama kali aku nunjukin gambar nya"
"Bagus kalo gitu,semoga kedepannya makin lancar dan kalian semua di beri kemudahan"
"Aammiin"
Mark dan Mia samar-samar mendengar obrolan Haikal dan ayahnya
"Yaudah,kalo gitu kala jangan nakal harus nurut sama om,sama nenek dan kakek ya"
"Oke" anak itu menunjukkan ibu jarinya sembari tersenyum bahagia
Lantas Mia mengusap ubun-ubun dan mencium pipi gembul kala sebelum beranjak dari duduknya
"Bang, aku titip kala"
"Oke"
Mia kembali menghampiri Haikal
"Gimana?""Nginep katanya"
Haikal mengangguk paham "kalo gitu Haikal sama Mia pamit pulang ma,pah"
"Yaudah kalo gak mau nginep hati-hati di jalan" ucap mama
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Dirimu Tumbuh (Lee Haechan) -[Completed]
LosoweMia seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter selalu mendapat dukungan penuh dari sang suami atas apapun yang ia inginkan Ditengah gempuran keluarga yang selalu mengharapkan anak kedua juga kala sang putra yang ingin memiliki adik,namun berbeda...