malam kelabu

176 20 6
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN
🐻🐻🐻




Suasana malam ibu kota masih terlihat ramai padahal waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam hari tapi Mia masih berada di perjalanan mengendarai mobilnya menuju arah rumah

Mia melaju kan mobilnya dengan kecepatan sedang betolak dari satu tempat ke tempat yang lain yang akan ia tuju sebelum pulang kerumahnya

Gedung rumah sakit terlihat sepi wajar saja ini sudah hampir tengah malam

Mia masuk kedalam lift menekan tombol angka empat,tempat dimana ruangan seseorang berada

Tok... Tok.... Tok...

"Iya masuk" ucap seorang 6dari dalam ruangan 

Mia membuka pintu dan berdiri sejenak di ambang pintu bertepatan dengan sang pemilik ruangan yang menampilkan mimik muka tegang 

"M-mia" Naina tergagap saat melihat siapa tamu itu

"Lama tidak bertemu,Naina."

Mia berjalan perlahan menuju meja kerja  Naina yang masih duduk mematung di kursinya

Mia telihat menggedarakan pandangan nya kesetiap sudut ruangan Naina
Tak ada yang berubah setelah hampir delapan bulan Mia tak kesini
Semua masih sama,bahkan Naina masih menyimpan pot tanaman hias yang pernah Mia berikan

"A-ada yang bisa aku bantu?"

Seakan di sadarkan dari lamunan Mia menoleh menatap wajah Naina yang baru saja bertanya padanya

"Ah- aku hanya ingin mengobrol jika kamu tak sibuk ayok kita ngopi di caffe depan"

"Aku tunggu di sana" ucap Mia di akhiri dengan senyum manis lalu kembali keluar dari ruangan tersebut

Setelah mencoba menyembunyikan ketegangannya akhirnya Naina bisa bernafas lega juga setelah Mia pergi,
Naina meraha dadanya yang berdebar kencang

Seakan tak percaya, sahabatnya kini mendatanginya lagi.

🐻🐻🐻

Malam ini tidak turun hujan membuat bintang dan bulan saling menemani di gelapnya malam

Hilir mudik orang-orang memenuhi trotoar jalanan di sebrang caffe tempat Mia dan Naina  berada sekarang

Disini mereka tengah duduk di kursi caffe dekat rumah sakit tempat Naina bekerja

Mia memesan dua capuccino latte art untuk dirinya dan Naina

"Pasti terasa canggung yah,sudah lama kita tak mengobrol"

Naina tersenyum canggung,ini memang terasa aneh
Secara tiba-tiba Mia menjauh dan tak menghubungi nya dan secara tiba-tiba juga Mia datang lalu mengajaknya ngobrol.

Bukan tiba-tiba sih,memang Naina sadar diri ini salahnya juga

Mia menyesap vanilla latte miliknya  lalu setelah itu ia mulai kembali membuka obrolan
"Aku sudah dengar soal pertunangan kamu dengan Rendi"

Sungguh di luar dugaan,Naina kira Mia akan membahas masalah yang terjadi antara mereka tapi nyatanya,

"Bukan aku ingin ikut campur urusan kalian tapi apa kamu sudah benar-benar yakin dengan keputusan mu?"

Naina diam tak bergeming,jujur bahkan sampai saat ini Naina masih dilema
Dan tak tahu,apa keputusan yang ia ambil ini benar atau tidak

"Aku tidak akan melarang mu atau mendukung mu yang pertama Rendi sudah menikah kedua akhir-akhir ini Wira terlihat kacau bahkan dia terkesan gila kerja dan gak mau bergaul dengan perawat atau dokter lain,dan yang ketiga ----" Mia berhenti bicara sejenak menarik nafasnya dalam "kau temanku"

Biarkan Dirimu Tumbuh (Lee Haechan) -[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang