2. Dua

90 13 3
                                    

Malam ini dengan para anggotanya, Jeff berkumpul di tempat yang sudah ditentukan oleh geng Rajawali. Lawan tanding di atas jalanan untuk melakukan balap liar. Lumayan hasil taruhan yang akan Jeff dapatkan jika dia menang nanti. Selama ini, Jeff memang jagonya jika berhubungan dengan yang namanya balap motor. Dalam dunia malam, nama Jeff sudah cukup dikenal. Tak jarang yang meragukan kemampuan Jeff dalam memacu kuda besinya, hingga dengan berani mereka menantang adu balap seorang Jeff.

"Kalian sudah siap!" teriak lantang seorang perempuan seksi yang malam ini akan mengawal kedua pembalap liar. Suara raungan juga asap yang keluar dari knalpot motor masing-masing sangat memekakkan telinga sebagai pertanda bahwa acara akan segera dimulai.

Dengan mata Elang dibalik helm yamg membungkus kepala, Jeff sangat fokus pada jalanan lengang di kegelapan malam yang akan dilalui. Dan begitu dia mendengar aba-aba, Jeff segera menarik gas motornya. Dan yah, sorak ramai para pendukung kedua kubu pun memenuhi sebuah jalanan sepi yang hampir di setiap malam selalu digunakan balap liar. Tak jarang polisi harus membubarkan aksi anarkis mereka sebab balap liar seperti ini bisa saja mengganggu atau membahayakan pengguna jalan yang lainnya.

Sebenarnya Jeff tahu itu. Namun, dia hampir tidak peduli dengan semua. Karena yang ada di dalam benak Jeff hanyalah uang dan uang. Mendapat banyak uang maka akan semakin bermanfaat bagi mereka-mereka yang membutuhkan.

Tak banyak anak buah Jeff yang mengetahui aksi sosial yang seringkali Jeff lakukan. Hanya segelintir orang kepercayaannya saja yang tahu jika Jeff sangat rajin membagikan uang yang didapat pada orang-orang yang membutuhkan. Selebihnya akan Jeff bagi untuk para anak buah yang berada di bawah naungannya.

Garis finish sudah di depan mata. Jeff tak mau kalah dengan saingannya yang tertinggal cukup jauh di belakangnya. Dan yah, dapat Jeff pastikan jika malam ini dialah yang akan menjadi pemenangnya.

Kemampuan Jeff memang tak boleh diragukan. Pria itu pasti selalu unggul dari lawan-lawannya. Sorak sorai pendukung Jeff menggema karena jagoan mereka nyatanya menang lagi.

Begitu motor berhenti, Jeff membuka helm yang melindungi kepalanya. Tak lama, lawan Jeff dari geng motor Rajawali menyusul dan berhenti tepat di sampingnya. Jeff menyeringai penuh kemenangan.

"Bagaimana? Masih mau nantangin lagi? Atur jadwalnya sesuka hati kalian!" Dengan bangga Jeff tertawa

Segepok uang yang telah disiapkan sebagai hadiah taruhan, diraih oleh Jeff dengan senyuman lebar. Beberapa lembar uang berwarna merah, Jeff lemparkan pada salah satu anak buahnya yang malam ini ikut mendampingi dan menjadi supporter-nya.

Dengan senang hati mereka menerima. "Malam ini kita pesta!" teriak kegirangan sekitar sepuluh lelaki dan tiga perempuan dengan penuh semangat. Bagaimana tidak. Mereka hanya jadi penyemangat saja selalu kecipratan rejeki. Oleh karena itulah, mereka-mereka ini sangat setia pada Jeff yang terkenal loyal, meski galaknya kebangetan.

"Kalian bersenang-senanglah. Aku tidak bisa ikutan!" Teriak Jeff di tengah keriuhan mereka.

Wajah-wajah kecewa nampak oleh Jeff.

"Yah, nggak ada Bang Jeff nggak seru!"

Jeff tak peduli dan kembali mengenakan helm-nya. Menunggangi motor miliknya lalu menyalakannya.

Dengan lambaian tangan, Jeff pergi begitu saja meninggalkan semua. Malam ini Jeff memang sedang tidak ingin mabuk-mabukan karena esok pagi dia harus pergi ke salah satu panti asuhan yang mengundangnya. Tidak mungkin juga dia datang dalam kondisi yang berantakan. Apa kata dunia jika Bang Jeff yang sangat disayang oleh anak-anak di sana kedapatan mabuk semalaman.

Yang penting, duit sudah di tangan. Lumayan bisa Jeff gunakan untuk membeli aneka hadiah berupa alat tulis serta perlengkapan sekolah untuk anak-anak nantinya.

••••

Di sebuah perempatan jalan lewat tengah malam, tepatnya pukul satu lebih dini hari. Jeff menghentikan laju motornya karena traffic light merah warnanya. Meski sebenarnya kondisi lalu lintas jalanan di jam-jam segini sangatlah sepi, nyatanya sebagai pengendara motor dia masih mau menaati peraturan lalu lintas. Sayangnya, sebuah mobil yang melaju tak beraturan, mengerutkan kening Jeff. Mobil itu berada berlawanan arah dengannya. Sialnya, pengemudi mobil justru menerobos lampu merah yang langsung membulatkan mata Jeff. Bukan tanpa sebab Jeff terkejut, sebab mobil itu hampir saja menyerempetnya.

Amarah Jeff meluap-luap. Memutar kepala memperhatikan mobil tersebut yang berjalan terseok-seok ke kiri dan ke kanan. Dalam pikiran Jeff, mungkinkah pengemudinya dalam kondisi mabuk? Sehingga membawa mobil ugal-ugalan seperti itu. Tak hanya Jeff saja tang terkejut sebenarnya. Tapi ada juga pengendara lain yang memilih minggir. Namun, mereka seolah tidak perduli. Hanya Jeff yang tidak terima dengan semua ini. Pria itu memutar balik motornya dan mengejar mobil yang telah melaju di depannya. Inginnya, Jeff hentikan dan memberikan pelajaran bagi pengemudi ugal-ugalan sebelum jatuh korban jiwa sebab kelalaian salah satu orang tak bertanggung jawab.

Siapa sangka, jija suara benturan yang mengagetkan Jeff, seketika membuat pria itu menghentikan laju motornya. Mash tak percaya Jeff dibuatnya ketika melihat mobil yang sedang dia kejar menabrak marka jalan.

Tak ads orang yang bisa Jeff mintai tolong. Meninggalkan motor miliknya begitu saja karena Jeff berniat memberikan pertolongan pada mobil tersebut. Ya, niat Jeff telah berubah. Tidak jadi memberi pelajaran, tapi pertolongan.

Berlari mendekati mobil yang untung saja tidak sampai terguling. Hanya bagian depan dan samping mobil tampaknya sedikit ringsek. Jeff menempelkan wajah pada kaca mobil mengintip apakah pengemudinya terluka ataukah baik-baik saja.

Lagi dan lagi Jeff mendapat kejutan yang tak terduga. Pria di balik kemudi tengah memegangi dadanya seolah meminta pertolongan pada siapa saja.

Tak sabar Jeff menggedor-gedor pintu mobil agar dibuka. "Buka pintunya!" Teriak Jeff masih memukul-mukul dengan tangannya. Pengemudi mobil yang melihat seseorang, ada secercah harapan untuknya bisa diselamatkan.

Beruntung Jeff belum sampai merusak dengan memecah laca mobil mewah tersebut karena pintu tiba-tiba terbuka. Keluar dari dalammya sosok laki-laki yang tak lagi bisa dikatakan muda karena rambutnya tampak beruban. "T-tolong saya," ucapnya lirih juga terbata.

Seketika tubuh itu luruh, andai saja Jeff tak sigap menangkap, pasti orang tersebut sudah jatuh tersungkur di atas jalanan.

"Pak! Anda kenapa! Pak, ayo bangun!" Dengan panik Jeff menepuk-nepuk pipi pria itu. Saking paniknya dia hanya ingat untuk membawa pria itu ke rumah sakit segera. Tanpa pikir panjang, Jeff memasukkan kembali pria itu ke dalam mobil. Berharap mobil milik pria tadi masih bisa dioperasikan.

Sebelum Jeff masuk dan duduk di balik kemudi, pria itu hampir saja lupa melepas helm miliknya. Setelah berhasil masuk ke dalam dengan pria yang Jeff tidak kenal dengan wajah pucat pasi, Jeff lempar asal helm di jok belakang. Mencoba menstarter mobil tersebut dan rupanya bisa menyala.

JEFF DAN ALICIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang