Kita dan Mereka (26)

71 25 0
                                    

Follow Instagram : Queen_Nkn9

Butuh teman cerita? Sini DM aku via Wattpad or Instagram

✯ Reading for one benefit ✯

❝ Bukan karena sebuah sungai terlihat tenang dan indah iya benar-benar indah. Bisa saja yang nampak indah memilik sebuah batu di dalamnya yang tak pernah ia tampakkan permukaan.❞

•• Kita dan Mereka ••
༺༻

"Sekarang kamu paham kan? Kalau dunia kerja enggak semudah apa yang kamu bayangkan."

Tiba-tiba saja Raka datang mendekat ke arahku yang tengah membersihkan luka di tanganku, akibat ulah ibu Kartika yang terlalu erat mencengkeram tanganku.

Aku menganggukan kepala mengerti, Raka duduk disampingku.

"Tau kan kalau mendaki gunung itu sangat melelahkan, namun menuruninya sangat mudah bukan?"

Aku terbingung dengan ucapan Raka, mengapa ia tiba-tiba membahas perihal gunung? Bukankah harusnya tentang pekerjaan?

"Maksudmu?"

"Seperti itulah hidup Stella, mencari jalan untuk sampai ke gunung sangatlah melelahkan. Tapi setelah melihat keindahan gunung, rasa lelahmu akan terbayarkan."

"Begitupun ketika kamu ingin mendaki keberhasilan, sangat sulit bukan? Tapi saat kamu bisa mencapainya, kamu akan merasakan kebahagiaan yang membuat lelahmu terbayarkan."

Aku yang baru memahaminya lantas menganggukkan kepala.

"Darimu aku belajar banyak hal tentang kehidupan, tentang makna-makna sederhana yang mungkin aku lupakan." jawabku membuat Raka tersenyum kecil.

"Aku juga belajar banyak dari Raja, jadi bukankah kita sekarang sama-sama belajar bersama?" tanya Raka membuatku menganggukkan kepala.

"Hidup itu penuh misteri ya Raka, semuanya jadi serba tiba-tiba."

"Tiba-tiba ada, tiba-tiba tiada."

"Tiba-tiba menyatu, tapi juga tiba-tiba jadi asing."

"Semua jadi serba penuh tanda tanya, kita gak bisa memastikan apakah kita masih bisa menjadi teman di masa depan?"

Entah angin dari mana aku berbicara hal seperti itu kepada Raka. Apakah ini pertanda bahwa aku akan kehilangan seseorang lagi? Jika iya, aku tak akan sanggup itu semua terjadi.

"Suatu saat aku bisa aja mati."

"Sst! Kamu ngomong apasih!" kesalku kepada Raka.

"Gak ada yang abadi, semua orang akan pergi, termasuk diriku ini."

"Tapi Stella, yang pergi pasti akan terganti." ujar Raka kepadaku.

"Aku udah cukup kehilangan Raja, dan aku gak mau kehilangan Raka." jawabku.

"Terganti adalah yang terbaik, jika pergi, berarti itu bukan pilihan yang terbaik."

"Salah!" tegurku kepada Raka.

"Seseorang pergi bisa saja bukan karena ia tidak baik, barangkali memang takdirnya hanya sebatas ada di beberapa halaman saja, tanpa pernah menjadi ending dari sebuah buku cerita." jawabanku membuat Raka terdiam.

"Kalaupun takdirku hanya sebatas di beberapa halaman hidupmu saja, aku bahagia pernah ada dalam buku ceritamu Stella."  jujur Raka.

"Aku bahagia bertemu Raja, ia menceritakan segalanya tentang gadis bernama Stella, yang awalnya aku kira hanya lelaki gila yang bisa jatuh cinta secara sederhana."

Kita dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang