Kita dan Mereka

END?

Follow Instagram : Queen_Nkn9

Butuh teman cerita? Sini DM aku via Wattpad or Instagram

✯ Reading for one benefit ✯

❝Pada akhirnya perjalanan panjang dan melelahkan — akhirnya harus sampai pada sebuah kata 'Pulang'.❞

•• Kita dan Mereka ••
༺༻

Beberapa tahun setelah kejadian Atalia, membawa perubahan untuk hidup Stella. Kini, ia jadi lebih legawa atas segala hal kehidupan dan lebih menerima ketetapan.

Pelan-pelan kehidupan Stella telah berubah dan mampu membawa banyak perubahan untuk perekonomian keluarganya, Stella sekarang sudah mampu membeli sebuah rumah untuk kedua orangtuanya.

"Bu?" tanya Stella setelah pulang dari kerja.

Ibu tersenyum kepada Stella sambil mendekat ke arah Stella.

"Apa keinginan ibu dan ayah sekarang?" tanya Stella membuat ibu tersenyum lembut.

"Ibu sudah tak memiliki keinginan apapun, kamu sudah berhasil melakukan semuanya, Nak." jawab ibu membuat Stella memeluk ibu.

"Tugas Stella telah selesai, Bu." tutur Stella membuat ibu sedikit kebingungan.

Apa maksud dari selesai?

"Stella telah berhasil membuat keluarga kita lebih baik dari dahulu kala, berkat ibu dan ayah Stella sekarang sudah tumbuh dengan sangat baik dan lebih dewasa."

Ibu bernapas lega, ia merasa ada yang aneh dari perkataan Stella, tapi berusaha mengenyahnya.

"Stella akan selalu ada sama ibu dan ayah."

Stella berkata sambil menyerahkan sebuah kalung berbentuk bulan kepada ibunya.

"Ini hadiah dari Stella untuk ulang tahun ibu selanjutnya."

"Kenapa kamu tidak memberikan pada saatnya?" tanya Ibu, membuat Stella tersenyum.

"Stella takut nanti ada kesibukan sampai lupa memberikannya, jadi Stella berikan sekarang saja hadiahnya." balas Stella membuat ibu menggelengkan kepala.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya ibu khawatir, ia merasa ada yang aneh dengan Stella.

"Stella baik-baik saja, selama ada ayah dan ibu di hidup Stella."

Stella akhirnya menyerahkan kalung itu dan lantas pergi karena ada sebuah panggilan dari manager bahwa kini jadwalnya ada di yayasan.

Ia segera menuju kesana dan membawa beberapa makanan dan juga mainan untuk diserahkan, sesampainya ia disana, salah satu ketua dari yayasan menyambutnya dengan begitu ramah.

"Kak Stella!"

"Kaka baik hati!"

"Kakak!"

"Mama!"

Banyak sekali panggilan yang bermunculan ketika Stella melihat semua anak panti tengah bersorak ria menyambutnya, ia dengan penuh semangat berjongkok dan merentangkan kedua tangannya.

Membuat mereka berlari dan memeluk Stella.

Ini adalah momen paling bahagia untuk Stella, sebab kini ia bisa bermanfaat bukan hanya untuk sekitar, tapi mampu membawa perubahan yang besar untuk hidupnya.

Kini ia bekerja menjadi salah satu dokter berkat hasil kerja kerasnya, dan juga beasiswa. Ia juga belajar banyak hal dari orang-orang dahulu kala, bahwa tanpa mereka mungkin Stella tak akan sehebat dan sedewasa sekarang.