Kita dan Mereka (27)

70 25 0
                                    

Follow Instagram : Queen_Nkn9

Butuh teman cerita? Sini DM aku via Wattpad or Instagram

✯ Reading for one benefit ✯

❝ Manusia yang tidak pernah mengalami, tidak akan pernah mengerti dan memahami. Karena mereka yang pernah diuji akan tau bagaimana rasanya, sedangkan mereka yang tak memiliki ujian yang sama tidak akan pernah tau bagaimana rasanya.❞

•• Kita dan Mereka ••
༺༻

Setelah kejadian beberapa waktu yang lalu antara aku dan Raka tidak pernah lagi saling bertemu, aku tidak tau lagi apakah ia masih ada di sekitarku, tapi aku yakin kesalahanku tak akan membuatnya datang kembali ke kehidupan ku.

Ada penyesalan dalam hatiku saat mengingat kembali kejadian beberapa waktu yang lalu, ku akui semua itu salahku.

"Stella!" panggil Viona lalu berlari ke arahku.

Kenalkan, namanya Viona. Jangan tanya bagaimana bisa aku bertemu dengannya, karena aku sendiri tidak tau bagaimana pastinya ia ada dalam buku ceritaku.

"Kenapa?" tanyaku setelah ia duduk disampingku.

"Habis ini kita terima rapot!" ujarnya sangat bersemangat, ku lihat tatapan semangat terpancar dari matanya.

"Iya."

Jawabku lalu kembali menulis di sebuah buku, buku yang entah apa namanya, yang mengisahkan tentang cerita hidupku. Entah akan menjadi sad ending atau happy ending, aku yakin bisa sampai menyelesaikan.

"Ayo!"

"Ayo kemana?" tanyaku kembali saat ia mengaitkan tangannya  kepadaku.

"Orang tua kita udah dateng!" ujarnya lalu menarikku paksa.

Aku akhirnya hanya bisa pasrah, disana sudah ada Ibu dan Ayah. Aku tersenyum dan segera menghampiri mereka, meninggalkan Viona yang tengah mencari orang tuanya.

"Ayah tidak bekerja?" tanyaku heran saat melihat Ayah ikut serta.

"Tenang saja, persediaan makan kita masih ada."

Jawaban dari Ayah justru membuatku menepuk jidat ku. Ayah pasti salah paham.

"Bukan begitu Ayah—" belum sempat aku berbicara, Ayah lebih dulu menyela.

"Ayah memahaminya, Ayah tidak salah paham seperti apa yang kamu kira."

"Mana mungkin Ayah tidak datang ke hari spesial melihat perjuangan putri Ayah." ujar Ayah sambil mengelus kepalaku.

Aku tertegun, Ayah datang untuk menyaksikan perjuangan belajarku selama setengah tahun? Betapa beruntungnya aku memiliki Ayah dan Ibu yang luar biasa.

Aku lantas tersenyum dan segera memeluk Ayah.

"Terima kasih telah menjadi Ayah terhebat."

Segera kulepaskan pelakukanku setelah mengucapkan kalimat itu. "Ayah dan Ibu langsung aja masuk ke dalam." tuturku membuat mereka mengangguk dan segera masuk ke dalam kelasku.

"Kemana perginya Viona?" tanyaku setelah melihat punggung tegap ayah dan ibu yang telah menghilang.

"Apa mungkin iya masih memeluk orang tuanya karena rindu?" Aku bertanya kepada diriku, sebab aku tau bahwa Viona sering sekali mengatakan bahwa ia rindu.

Segera kulangkahkan kakiku pergi dan menuju taman kembali untuk melanjutkan menulis sebuah buku.

Aku tiba disana bersamaan dengan tangisan seseorang perempuan yang sepertinya aku tahu dia siapa.

Kita dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang