Munch:
An informal meeting or party, often at a public place,where people interested in BDSM can mingle-----
Bener kan.
Ibey bahkan hampir telat sampai kantor buat ketemu Yo dan anak-anak lain karena ternyata mbak-mbak yang tampaknya baik itu, emang beneran banyak mau.
Selama ini, Ibey emang sesekali bantuin Mbak Mitch soal 'image' keluarga Anggoro. Mbak Mitch cuma ngajak Ibey sementara Yo enggak. Gatau juga sih kenapa. Dan walaupun emang agak susah-susah gampang, tapi so far Ibey gak pernah yang sampe gedek banget.
Hari ini? Wah, capek banget! Ibey sampe gabisa nahan diri untuk ga nanya, "Mbak serius ngambil project ini?"
Mbak Mitch jelasin semua sih - juga bahkan rencananya untuk, at one point, cabut dari kantor ini dan bikin usaha sendiri. Dan, walaupun dia juga tau dan udah ngerasa bakal ribet ngurusin Teh Hijau - Ibey ikut-ikutan manggil gitu juga - tapi di sisi lain, menurut Mbak Mitch, itu juga challenge yang menarik. Kayaknya kalau berhasil megang ini, menurut Mbak Mitch sih, gak akan ada lagi klien yang gabisa di-handle sama dia.
Tapi yaampuuuun! Bahkan udah sampe di hotel tempat acara outing aja, Ibey masih keinget soal itu.
"Kenapa dah lu?"
Sekarang sudah jam setengah 7. Karena acara makan malam sebentar lagi, dan boleh bebas duduk dengan siapa aja di meja, Ibey tentu aja gabung sama Jay. Walaupun jabatannya supervisor, ya dia disini karena panitia - well, akan terus disini sampe lusa sih. Tapi, sekarang divisi acara yang sibuk, jadi Jay bisa ikutan duduk.
Mbak Mitch belum sampe, dan kayaknya juga mungkin gajadi hadir. Sementara Yo gabung dengan temennya anak finance yang tadi semobil - dan dua orang anak divisi Production, sama Manager Casting. Satu meja emang isinya enam orang. Ibey sendiri sama Jay dan Mas Patra - yang walaupun masih 'under' HR Manager tapi secara level udah setara manager - trus ada Mbak Helen yang Manager Legal, sama dua orang anak Design. Semuanya teman Jay sih, Ibey cuma lumayan sering interaksi sama Mas Patra aja.
"Pusing abis meeting sama artis banyak mau." kata Ibey, menjawab pertanyaan Jay yang memang duduk di sebelahnya. Mendengar itu, Jay langsung menarik kursinya mendekat, siap banget mau gosip.
"Siapa?" tanyanya. Dan Ibey sempat membuat muka karena malas juga, tapi dari sudut matanya bisa melihat yang lain juga lumayan tertarik. Walau Jay bertanya dengan berbisik, tapi tadi Ibey salah juga karena tidak memelankan suaranya saat menjawab pertanyaan Jay.
"Ntar deh, masalahnya gue ngurus image nya nih sama mbak Mitch. Kalau gue bilang kan ya gue udah gak ngelaksanain kerjaan gue dengan baik." kata Ibey, tapi tetep aja di akhir dia menghela napas panjang. Jay cemberut.
"Ah elu! Sama gue ini." katanya.
"Justru karna sama elu gue harus berhati-hati." kata Ibey sambil tertawa, yang langsung dibalas toyoran dari Jay. Yang lain ikut tersenyum.
"By the way, udah liat adek gemas lo belum?"
Ibey menggeleng dengan cepat. Selain karena emang belum ngeliat bocah satu itu, juga karna geli sendiri dengan sebutan Jay.
"Adek gemas, adek gemas! Ngeselin, ada juga!" katanya.
"Tapi dia cakep banget lho kalo bossy gitu, sampe gue pengen ikut diperintah sama dia."
"Sakit lu ye!" kata Ibey sementara Jay ketawa lagi.
"Jablay, bukan sakit. Kelamaan ditinggal nih gue."
"Lah perasaan belum sebulan."
"Itu udah lamaaa! Dan kemaren juga kita cuma tiga hari doang dia ngabisin weekend." kata Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]
RomanceHampir tamat di Karyakarsa. ..... Book #1 of Games Series. . !! WARNING!! Cerita ini mengandung adegan dewasa, umpatan, seksualitas, dan hal lainnya untuk segmentasi 21 tahun ke atas. Bijaklah dalam membaca dan resiko ditanggung seluruhnya. This...