Impact Play:
A type of BDSM play that involves striking the body. This can be done with a hand, paddle, cane, whip, flogger, or other instrument
-----
Ini merupakan chapter 27 dan 28 di Karyakarsa ya :)
-----
Dan seperti dugaan, Ibey jadi harus lembur malam ini karena bahkan pekerjaannya malah jadi belum dia kerjakan. Sebenarnya setelah meeting dengan Bima itu, Ibey bahkan harus pergi untuk menenangkan diri terlebih dahulu saking kacaunya pikirannya. Dan baru kembali ke kantor di jam lima sore.
Tapi, baru juga dua jam bekerja di mejanya, dia merasa malas dan akhirnya memilih melanjutkan di café di bawah. Iya sih, Ibey bisa aja pulang dan lanjut kerja di apartemen, tapi dia jarang melakukan itu.
Buat Ibey, apartemen adalah tempat untuk pulang dan kemudian tidur – on weekdays. Dan dia anti bawa-bawa kerjaan pulang. Mending dia beresin di luar aja. Either di kantor atau di café, pokoknya bukan di rumah - di kamarnya atau di ruang tamu, misalnya.
Apalagi sekarang ada Bima, dan bahkan pun dia udah pulang dari outing. Gatau sih apakah dia balik lagi ke apartemen apa enggak – Ibey masih gatau itu anak beneran udah cabut atau gimana – tapi ya, tetep aja males.
Jadi Ibey memilih duduk di Starbucks dan kembali membuka laptopnya, ketika dia melihat dari ujung matanya, Bima baru men-tap kartunya dan melangkah ke lobby. Sepertinya dia melihat Ibey juga, dan – Ibey entah kenapa, merasa sedikit senang – mengatakan sesuatu kepada Baby – oh yeah, they were together – dan berjalan ke arah Ibey. Sementara wanita itu terlihat berjalan keluar lobby ke arah taxi yang memang sepertinya sudah dipesan.
Ibey pura-pura tidak memperhatikan, dan masih sibuk mengetik. Dia memang sedang bekerja tadi – membalas beberapa email, dan berencana memeriksa beberapa pekerjaan yang sudah dikerjakan anak buahnya – ketika Bima duduk di kursi di hadapannya.
"Halo."
Ibey menoleh dengan pelan, melihat Bima, dan kemudian kembali menatap layar laptopnya.
"Iya kenapa?" jawabnya sambil lalu.
"Kamu tidak pulang?"
"Gak, masih kerja." Jawab Ibey tanpa menoleh ke arahnya sama sekali.
"Memangnya dari tadi tidak?"
WAH INI ANAK BOCAH!
"Ya kerja juga lah! Tapi kan gue gantiin Mbak Mitch di tiga meeting karena dia cuti, belum beberapa hal lain. Kerjaan gue baru kepegang setelahnya."
Ibey juga gatau kenapa dia sibuk menjelaskan ke Bima, tapi dia bisa mendengar pria itu menggumamkan 'oh' pelan.
"Udah lo pulang aja, sana! Ngerusuhin gue?"
Ibey sengaja mengangkat wajah dari layar untuk melihat pria itu – yang anehnya, masih memandangnya dengan tenang.
"Saya boleh pulang ke apartemen?"
"Kenapa nanya gue? Kan kata lo, itu apartemen kantor." Kata Ibey, menaikkan bahu seolah-olah itu tidak penting.
"Betul. Bagus kalau kamu sudah setuju."
Ibey gabisa menahan diri untuk gak melotot, tapi kemudian dengan cepat mengontrol dirinya. Menarik napas dalam, sebelum kemudian kembali memfokuskan dirinya pada layar di depannya.
"Terserah lo." Katanya, berencana mengabaikan Bima.
Well, berarti itu anak belum keluar dari apartemen. Tapi kenapa kemaren mejanya kosong?
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]
RomanceHampir tamat di Karyakarsa. ..... Book #1 of Games Series. . !! WARNING!! Cerita ini mengandung adegan dewasa, umpatan, seksualitas, dan hal lainnya untuk segmentasi 21 tahun ke atas. Bijaklah dalam membaca dan resiko ditanggung seluruhnya. This...