Safe Word:
An agreed upon word or phrase that a bottom, sub, or slave can say during a scene to stop the activity or session immediately. Some common safe words are "red," "red light," "pineapple," and "banana."-----
"Kenapa sih Bey bisa sebodoh itu? Kan jadi kayak lo lagi ngejual diri ke diaaaa."
Ibey gatau berapa kali dia bergumam kayak gitu sepanjang hari ini.
Tadi, waktu keluar kamar mandi, Bima udah gak keliatan. Waktu dia ngagetin Ibey itu sih dia emang udah keliatan rapi. Kayaknya emang udah tinggal berangkat. Ibey buru-buru ke kamar buat berpakaian, make up kilat, trus ke kulkas buat ngambil botol minum. Di pintu kulkas, kayak biasa, ada notes dari Bima.
"Ada sandwich buah dan infused water kalau kamu mau bawa"
Gak. Akhirnya Ibey gak bawa ke kantor.
Tapi bodohnya, dia juga gak cabut itu notes dari pintu kulkas, dan gak tarik post-it notes bertuliskan namanya di kemasan makanan di kulkas.
Dan, Mads yang janjian ketemu di jam makan siang di kantor, jelas langsung menanyakan hal itu. In fact, that was the first thing that came out of her mouth after Ibey took her seat. Mads minta ketemuan di jam makan siang di kantor Ibey, sekalian ngasi kunci apartemen, sebelum dia balik ke Bandung.
"Cowok gila di apartemen yang lo bilang kemaren, adalah yang bikinin lo furuta sando and that infused water?"
"Hah?"
"Ga usah belagak bego."
"Futu apa?"
"Furuta Sando. Fruit Sandwich, Sayangku. And it was delicious, by the way."
"LO MAKAN?"
"Lah itu dikasi buat lo kan? Dan lo ga bawa ke kantor, ya berarti lo ga mau. Gue juga laper jadi yaudah gue minta."
"Kapan mintanya?"
"Ini sekarang." kata Mads santai sambil tertawa.
"Itu mah namanya ngembat, bukan minta!" kata Ibey, menarik menu dan melihat mau makan apa.
"Lo belom jawab pertanyaan gue. Itu dari dia?"
"Iya."
"Gak gila dong berarti? He sounds nice."
"No he's not."
"Jangan-jangan maksud lo gila dalam artian... hot gila?"
Ibey hanya memutar bola matanya bosan, lalu kembali membalik halaman menu. Setelah tahu mau memesan apa, dia memanggil pelayan yang ada di dekat mereka.
"Lo udah mesen?" tanya Ibey setelah menyebut yang dia mau, dan Mads mengangguk.
"By the way, dia mana?"
"Ya mana gue tau." kata Ibey, menarik ponselnya dan mengecek kalau-kalau ada pesan dari bu bos atau kerjaan di grup.
"Sekantor kan kata lo?"
"Iya, beda divisi tapi."
"Dia jadi apa?"
"Internal audit."
"Waw! Penting dan pinter!'
"Tapi ngeselin."
"Fuckable gak?"
"ANJING!"
Ibey langsung menoleh dari ponsel, dan melotot ke arah Mads, sementara wanita gila itu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]
RomanceHampir tamat di Karyakarsa. ..... Book #1 of Games Series. . !! WARNING!! Cerita ini mengandung adegan dewasa, umpatan, seksualitas, dan hal lainnya untuk segmentasi 21 tahun ke atas. Bijaklah dalam membaca dan resiko ditanggung seluruhnya. This...