20.

2.5K 95 2
                                    

Hard Limits:
An activity that a person in a BDSM relationshipabsolutely won't do. A hard limit can't be negotiated

-----

Ini merupakan bagian dari chapter 20-23 dan sedikit chapter 24 di karyakarsa ya :)

-----

"Halo? Di dalam ada orang? Ini kenapa dikunci ya?"

Ibey dengan cepat menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Shit! Itu suara Mbak Mitch.

"Guess you can't do that or flush too, now."

Ibey mendelik ke arah Timo, tapi kemudian matanya menatap was-was ke arah handle pintu yang naik turun.

Ibey ingin langsung menutup pintu bilik, tapi tubuhnya seperti tidak bisa bergerak dan matanya seperti tidak bisa lepas dari pegangan pintu.

"Gue yakin gue denger suara kok."

Suara Mbak Mitch kembali terdengar, tapi suara orang yang menimpali tidak terdengar. Ibey mulai jantungan.

"Kamu beneran kunci pintunya sampai mentok kan tadi?" tanya Ibey akhirnya, berbisik ke arah Timo.

"Iya, dua kali." kata Timo. Tapi entah kenapa, Ibey tidak melihat pria ini khawatir atau was-was. Dia malah seperti menikmati keadaan ini. Ada seringai menyebalkan di wajahnya.

"Kamu gak takut ketauan, apa!?" tanya Ibey akhirnya.

"It's Mitch. She should be the one worried bout this later." kata Timo santai. Ibey bahkan gabisa menahan diri untuk gak terkejut. Mulutnya membuka dan matanya membulat.

"Gila kamu ya!" katanya kemudian, sudah tidak ada niatan lagi untuk buang air kecil sama sekali.

"Hah? Gue ga liat tulisan ini tadi." kata Mbak Mitch lagi, terdengar sayup-sayup.

Ibey bahkan menahan napasnya karena masih merasa takut.

"Tapi kalau emang toilet rusak, kenapa ada suara orang? Gue yakin itu ada suara kok."

Ibey belum melepaskan pandangannya dari pintu. Apalagi ketika ketukan kembali terdengar. Ibey bahkan sampai sedikit bergetar kaget.

"Oh gitu?" Suara Mbak Mitch makin kecil, sebelum kemudian sepertinya dia sudah berjalan menjauh dan menghilang.

Ibey tidak bisa menahan diri untuk tidak menghembuskan napas yang dari tadi memang ditahan. Timo di depannya malah tertawa.

"I was joking, Bey. Aku udah kerjasama sama orang hotel dan emang taro kertas di lantai dekat pintu. That was fun, wasn't it?"

Mulut Ibey kembali membuka dan sekarang beneran ga abis pikir sama semua rencana Timo.

"I'm not that stupid, lah. Bisa dipenggal keluargaku kalau itu kejadian, kan?" katanya lagi, tapi Ibey masih belum bersuara.

"Now c'mon, I need to be in you right now." katanya, menarik tangan Ibey agar berdiri. Tapi Ibey langsung menghempaskan tangannya. Dia berdiri dan mendorong Timo ke belakang.

"Gak lucu kamu! Aku beneran takut!" katanya kesal. Timo malah tersenyum.

"Aku padahal cuma mau becandain kamu. Yaudah yaudah, gak lagi deh. Kamu beneran takut banget." katanya, berjalan mendekat dan kembali menangkup wajah Ibey dengan kedua tangannya. Dia memandang Ibey dalam dan bahkan memperbaiki anak rambut Ibey. Kayaknya sadar ada beberapa butir keringat di kening Ibey, dan dia mengusapnya lembut dengan ibu jarinya.

Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang