Edge Play:
BDSM acts that are considered more intense or dangerous, such as breath play.-----
Ini adalah chapter 33 di Karyakarsa ya :)
-----
"So, how is it?"
Ibey memang langsung pulang ke apartemen setelahnya, tapi dia beneran gak nyangka kalau Mads masih ada disana menunggunya.
Ini masih jam setengah lima. Kalau Mads mau balik ke Bandung sekarang sebenarnya masih bisa, gak kemaleman juga nyampenya. Tapi entah kenapa, Ibey punya perasaan kalau ini anak gak bakal balik ke Bandung hari ini.
Dia bahkan duduk di sofa di ruang tengah dan langsung bertanya begitu Ibey membuka pintu.
"I don't know." Kata Ibey jujur. Melepaskan sepatu dan memasukkannya ke bawah bench, kemudian berjalan untuk duduk di sebelah Mads. Temannya terlihat memutar tubuhnya sedikit untuk menghadap ke arahnya, dan mengusap-usap rambutnya. Ibey memang langsung menyandarkan tubuh ke sandaran sofa, dan menatap langit-langit sambil beberapa kali menarik napas.
"Bos lo bilang apa soal telpon Timo?" tanya Mads lagi, setelah membiarkan keheningan memenuhi ruangan untuk beberapa saat.
"Kata Mbak Mitch, it's probably the wife."
"I KNEW IT!" kata Mads kencang. Ibey bahkan sampai sedikit kaget dan mengangkat kepalanya dari sofa, menoleh ke arah temannya itu.
"Gue gak bilang sama lo dari kemarin, tapi gue punya feeling kalau itu kerjaan istrinya. It's always the wife, Bey. Tapi gue ga mau bikin lo makin banyak pikiran, jadi gue tahan aja." Kata Mads lagi. Ibey diam sebentar, tapi kemudian dia menaikkan bahunya.
"Well, apapun itu, gue juga emang salah, kan?" katanya, kembali menarik napas panjang. Kali ini, dia menggeser tubuhnya dan akhirnya memakai paha Mads sebagai pengganti bantal. Tubuhnya sedikit ditekuk karena memang tidak muat seluruhnya di atas sofa.
Mads sendiri menyisir rambut Ibey dengan lembut, dan sesekali menepuk pelan lengannya.
"Mungkin. Tapi, yang namanya orang selingkuh, sebenarnya kesalahan terbesar adalah yang tergoda, in this case, ya Timo. Godaan mah dimana aja dan kapan aja selalu ada." Kata Mads. Ibey tidak berniat menjawab temannya.
"And especially in this case, lo bahkan gak menggoda dia. Bos lo juga bilang sendiri kalau dia dapat email foto Timo dengan lo, dan, nih gue emphasize, dan cewek-cewek Timo yang lain." Kata Mads, masih mengusap kepala Ibey lembut.
Tapi Ibey cuma diam. Tidak membantah, tapi juga tidak mengiyakan.
Tapi tiba-tiba, gerakan tangan Mads di kepala dan tangannya, mendadak berhenti.
"Wait a minute. Jangan bilang lo punya perasaan juga ke Timo?"
At that point, Ibey really doesn't know the answer.
= WICKED GAMES =
Ibey capek diceramahin Mads sejam lebih soal kenapa dia ga boleh punya perasaan ke Timo tapi juga gak menyalahkan kalau memang Ibey punya perasaan ke Timo – bingung kan? – sampai akhirnya hampir jam enam, Ibey memotong dan bilang, "Gue laper. Dan juga, emangnya lo gak balik ke Bandung?"
Dan tiba-tiba saja temannya terdiam. Berhenti gitu aja, sebelum kemudian malah tersenyum aneh.
"Oh iya, about that. Hehe. Eng, gue kayaknya bakal nginep lagi ya." Katanya, dengan nada suara yang juga melembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]
RomanceHampir tamat di Karyakarsa. ..... Book #1 of Games Series. . !! WARNING!! Cerita ini mengandung adegan dewasa, umpatan, seksualitas, dan hal lainnya untuk segmentasi 21 tahun ke atas. Bijaklah dalam membaca dan resiko ditanggung seluruhnya. This...