Submissive:
Someone who submits to a dominant person in aBDSM relationship or scene. Submissive can be shortened to sub-----
Ibey balik ke kantor agak telat dari jam yang seharusnya - lumayan telat lebih tepatnya, karena dia sampe di kantor jam dua lebih sedikit.
Dan malah ngeliat Timo di lobby.
Sejak pulang dari Bali dan bahkan dari tragedi ditinggalin di butik Binar Sabtu lalu, Ibey memang belum menghubungi Timo sama sekali. Biarin aja! Orang biasanya juga mereka memang hanya berhubungan beberapa bulan sekali, kok. Timo tahu Ibey berhubungan dengan beberapa pria lain di luar sana, Ibey juga tahu Timo punya wanita lain kalau dia ke Singapore atau ke tempat lain. Yang dia tau memang hanya yang di Singapore sih - gak punya hubungan juga, tapi karena Timo sesekali mengunjungi anak istrinya disana, jadi dia punya satu wanita yang lumayan sering bersamanya.
Masalahnya, Ibey udah turun dari taksi dan lagi ngedoain Pak Say sambil masuk ke area kantor, waktu dia ngeliat Timo. Kayaknya dia lagi nungguin supirnya bawa mobil ke lobby. Mau basa-basi juga males, tapi pura-pura gak liat juga ga mungkin. Ngindar? Nanti malah bikin orang-orang curiga, lagi.
Akhirnya Ibey memilih untuk seadanya aja ngelewat sambil - demi alasan sopan santun - menyapa sambil lalu. Dia menyudahi becanda-becandaan dengan Pak Say sambil menarik pouch-nya yang baru melewati mesin pengecekan.
"Dah Pak Say!" katanya sambil melambai, lalu berjalan melewati Timo.
"Siang Pak." katanya sambil lalu, dan berjalan dengan cepat ke arah lift.
Area lobby lumayan kosong sih, tapi kan bukan berarti TIMO BISA NGEKOR DIA DAN IKUT KE ARAH LIFT.
"Saya ada keperluan penting. Kamu balik parkir lagi aja."
Ibey bisa mendengar suara Timo di belakangnya, yang sepertinya menelpon sang supir. Dia mempercepat langkah, kemudian menempelkan kartu ke mesin supaya dia bisa mencapai area lift.
Dan yak! Timo juga melakukan hal yang sama di mesin di sebelahnya.
Ya Tuhan, apa sih ini?
Ibey kembali menempelkan kartu ke area card reader sebelum menekan tombol lantai kantornya. Sekarang sih ada lift yang sedang turun, dan berada di lantai mezzanine.
Sementara itu, Timo juga sudah berdiri di sebelahnya, masih memegang ponselnya dengan kedua tangan dan sibuk mengetik.
Ini kan bukan jadwal Timo ke kantor. Ngapain dia kesini sih?
Hening. Ibey juga ga berani bersuara. Tapi karena canggung, dia akhirnya memilih membuka pouch untuk mengambil ponselnya.
Lift sudah sampai di lantai mereka, dan Ibey sengaja sedikit bergeser ke pinggir, siapa tau ada yang keluar dari dalam lift.
Kalau Timo ikut naik, kira-kira apa yang bakal terjadi padanya?
Apa gue pura-pura nerima telpon trus keluar ya?
KENAPA JUGA SIH DIA MALAH NGIKUT SEGALA!?
Gak, Bey. Tenang. Gak boleh panik. Ini cuma Timo.
Lift berdenting dan kemudian membuka. Ibey udah siap banget untuk pura-pura pergi aja.
"Finally I found you!"
Ibey agak linglung dan mengerjap beberapa kali, sambil melihat ke arah Bima di depannya. Tadi pagi selesai Ibey mandi, anaknya udah ilang. Jadi dia gatau itu anak pake baju apa ke kantor hari ini.
Apa dia emang secakep ini setiap hari? Atau cuma karna di kantor? Atau ini efek kemeja batik dan celana bahan serta sepatu pantofel ini?
Ntar dulu. Dia ngapain rapi banget?
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]
RomanceHampir tamat di Karyakarsa. ..... Book #1 of Games Series. . !! WARNING!! Cerita ini mengandung adegan dewasa, umpatan, seksualitas, dan hal lainnya untuk segmentasi 21 tahun ke atas. Bijaklah dalam membaca dan resiko ditanggung seluruhnya. This...