Breath Play:
A form of play when one participant controlstheir breath. This may include choking or holding the breath.-----
Ini merupakan bagian chapter 24 di Karyakarsa ya :)
-----
Belum juga Ibey sampai di aula, dia dikejutkan dengan suara dari belakangnya, sekitar sepuluh langkah sebelum mencapai pintu aula.
"Ibey?"
"FUCK! You scared me!"
Ibey langsung menyandarkan tubuhnya ke pilar penyangga berwarna cream, dan memegang dada kanannya. Dia melihat Bima yang berjalan mendekat dari arah kiri - tadinya belakangnya berarti - sementara Ibey menegakkan tubuhnya dan menaikkan tali tasnya di bahu.
"Kamu dari mana?" tanya Bima, yang sekarang sudah berada di depannya.
"Bisa gak sih gausah pake ngangetin!?" bukannya menjawab, Ibey komplen dulu. Sebenarnya, itu masih sisaan emosi ke Timo tadi, kayaknya.
Bima tidak menjawab, tapi dia masih melihat ke arah Ibey. Menunggu jawaban.
"Toilet, trus ke kamar."
"Memangnya kamu sudah tau kamar kamu?"
"Udah, dari Jay." kata Ibey berbohong.
"Jay?"
"Ck, ehm, Fajar, yang jadi panitia juga. Procurement, tau kan?" kata Ibey lagi. Kening Bima sudah tidak lagi mengkerut.
"Oh." katanya sambil mengangguk.
"Lalu sekarang mau kemana?"
"Aula. Koper gue masih disana."
"Kenapa tadi tidak dibawa?"
"Kan tadi gue ke toilet dulu, ngapain bawa-bawa koper? Gue ke kamar juga cuma liat kamarnya yang mana, soalnya gue lupa kuncinya belum dikasi."
"Bukannya Ibu Mitchie sudah disana? Semua orang sudah ke kamar masing-masing."
"Ya iya, tapi kan koper gue masih di aula? Dan ini gue mau ambil?" Ibey membuat nada suaranya bertanya dengan tone seolah-olah itu hal yang sangat jelas. Super obvious.
"Baik." katanya, kembali mengangguk.
"Gue gak nanya kabar lo." kata Ibey judes, lalu kembali berjalan.
Tapi, belum dua langkah, dia berhenti.
Dia mendengar Bima tertawa di belakangnya.
Ibey bahkan sampai kembali memutar tubuhnya, sementara pria itu berdehem.
"Bisa ketawa juga lo? Gue udah mikir tadi gue ketemu hantu, bukan lo beneran."
Bima tersenyum.
"Kamu lucu."
Dan sekarang, Ibey yang berdehem, sebelum akhirnya menjawab, "Udah tau. Lo juga bukan orang pertama yang bilang." katanya, lalu dengan cepat membalik tubuhnya dan melangkah buru-buru ke aula.
Kenapa Ibey merasa pipinya panas cuma karna dibilang 'lucu' sama Bima?
= WICKED GAMES =
Karena sebenarnya Ibey tidak benar-benar tau nomor kamarnya, jadilah dia menghubungi Jay begitu dia sampa di aula. Dia langsung melihat kopernya - yang memang masih di pojok kanan begitu masuk ke aula - dan berjalan kesana sambil membuka kunci layar ponselnya. Mengetikkan pesan 'gue kamar no brp dah?' setelah memilih nama Jay, Ibey bahkan tidak sadar kalau Bima ternyata masih mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]
RomanceHampir tamat di Karyakarsa. ..... Book #1 of Games Series. . !! WARNING!! Cerita ini mengandung adegan dewasa, umpatan, seksualitas, dan hal lainnya untuk segmentasi 21 tahun ke atas. Bijaklah dalam membaca dan resiko ditanggung seluruhnya. This...