23.

1.9K 104 2
                                    

Masochist:
An individual who likes or becomes sexuallygratified by their own pain or humiliation.

-----

Ini merupakan chapter 26 di Karyakarsa ya :)

-----

Untunglah tidak ada yang aneh.

Mbak Mitch terlambat datang, tapi toh akhirnya tiba juga. Ocha, sang artis, meminta mereka hadir karena sang calon mantan suami juga hadir malam itu. Sementara dia tidak ingin dikerubungi wartawan saat akan pulang dengan pacarnya – yang sepertinya lebih pantas disebut sebagai 'selingkuhan' untuk sekarang, karena toh dia masih berstatus istri orang walaupun memang akan bercerai.

Bisa di-handle dengan baik, tentu saja, dengan kemampuan dan juga koneksi yang dimiliki Mbak Mitch. Dan karena toh si artis juga pulang dengan pacarnya – dan Mbak Mitch memang membawa mobil – jadi Mbak Mitch mengantarkan Ibey pulang.

Dan, entah bagaimana awalnya, tiba-tiba Mbak Mitch membicarakan Timo. Well, lebih tepatnya mengingatkan Ibey supaya tidak terlalu 'berurusan' dengan Timo.

Walaupun Ibey rasa dia sudah amat sangat hati-hati dan yakin orang kantor tidak ada yang mengetahui sama sekali, tapi masalahnya, ini bosnya. Yang memang mengurusi 'sampah dan kebusukan' hubungan pernikahan Timo – dan Anggoro-Anggoro yang lain. Mbak Mitch bahkan tahu siapa pacar Feli, jadi, rasa-rasanya Mbak Mitch juga pasti tau 'cewek-cewek Timo' yang lain. Orang dulu aja, Mbak Mitch juga pernah kok jadi yang 'nyediain cewek' di perusahaan itu.

Ya Ibey juga sih, sekali. Itu kenapa dia tau soal 'job desc' Mbak Mitch yang ini.

Dan, kalau diingat-ingat lagi pertemuan Ibey dengan Mbak Mitch dan Marvin di mall kapan dulu, rasa-rasanya, Mbak Mitch memang 'sudah tahu' hubungan Timo dengan Ibey. Bukan cuma sekedar kecurigaan lagi.

"Inget yang gue bilang soal gue mau liat lo strive in this office beberapa waktu lalu?"

Ibey bener-bener langsung berhenti men-scroll ponselnya, setelah barusan mem-post sebuah foto di story instagramnya. Fotonya tadi di acara award itu.

"Gimana Mbak?" kata Ibey, langsung men-lock ponselnya dan meletakkannya di paha dengan layar di bawah.

"Again, gue udah bilang gue ga ngurusin personal issue orang lain, even my team. Tapi kayaknya gue harus kasi brief warning, Bey."

Seolah tadi belum cukup serius, sekarang Ibey mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

"Just don't have anything to do with him for a while. Dia lagi diawasin."

Ibey tidak bisa menahan diri untuk tidak terbelalak kaget.

"Diawasin sama siapa?"

Mbak Mitch menarik napas panjang dan menoleh ke arah Ibey karena memang sedang lampu merah. Tapi entah mengapa, itu menambah rasa horror untuk Ibey.

"The family. You really don't want to have anything to do with that family." Kata Mbak Mitch. Ibey benar-benar bingung, tapi dia tahu dia juga tidak bisa bertanya lebih lanjut. Entah memang Mbak Mitch tidak bisa memberikan lebih banyak informasi, atau ya dia juga belum tahu pasti.

Tapi, segini juga sudah cukup untuk Ibey.

"I don't, really." Kata Ibey akhirnya berani bersuara. Lagi pula, pertemuannya terakhir kali dengan Timo – which is, too bad, is yesterday – tidak berakhir dengan baik, dan sesungguhnya, Ibey lebih memilih begitu.

Bisa dibilang dia cukup sakit hati pada Timo kemarin. Tapi, karena ada banyak hal lain yang terjadi – pertemuan dengan Bima sebelum masuk aula, obrolan dengan Jay, post-an soal café baru Feli bahkan sampai terkait mbak teh hijau beberapa jam lalu – udah bikin Ibey merasa itu sudah berlalu lama.

Wicked Games [Lanjutan Di Karyakarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang