19

14.6K 1.5K 23
                                    

Selamat membaca!!!!

"Mereka tidur di dalam ruangan yang sama! Ini tidak bisa dibiarkan."

"Lantas anda akan melakukan hal apa tuan aitor, jika anda lupa. kita hanya bisa melihat dan mendengar percakapan mereka dari kalung sihir yang anda berikan pada Lady Estella." Cibir Ed malas.

Di dalam Ruangan berwarna putih itu terlihat Aitor beserta Ed tengah memantau satu sosok insan. di dalam sebuah kolam kecil yang memantul seperti cermin. Di sana menampilkan gambar seorang pria bersurai gelap yang tengah terlelap diatas kursi sofa.

"Ed kau hanya pandai menjelaskan situasi, tapi sangat sulit mencari solusi untuk masalah ku."

Ed menghembuskan napas lelah, dia sangat ingin sekali berbicara lantang seperti,' terserah kau saja dasar bajingan tua pikun.'

"Aku mendengar dengan jelas suara mu itu Ed, jangan lupakan ikatan batin antara tuan dan hewan kontraknya. "

Ed tertawa canggung seraya menepuk pundak Aitor pelan, " saya sangat terharu mendegar bahwa ikatan batin kita begitu kuat tuan."

Mata Aitor menyipit tajam mendengarnya, ada sorot jijik dimatanya ketika memikirkan dia dan Ed berbagi perasan terlarang! Ugh itu mengelikan.

"Berhenti berbicara hal mengelikan seperti itu." Teriak Aitor tidak terima.

"Aduhh... saya tau, saya tau anda pasti merasa malu tuan. Jadi saya akan berhenti berbicara. " ucap Ed seraya mengulas sebuah senyuman kemenangan.

Lantas Ed mengalihkan Tatapan matanya kembali ke dalam kolam. Mata siluman Rubah itu melotot tajam melihat pantulan samar di dalam kolam itu.

"Tuan Aitor ," panggil Ed pelan, Aitor yang masih terlihat kesal itu tidak memperdulikan panggilan bawahnya." Tuan tolong kemari sebentar."

Aitor yang semula tengah berbaring nyaman diatas sofa panjang miliknya menoleh. Dahi pria muda itu berkerut samar. Dia segera beranjak dan berjalan mendekati Ed yang masih terbengong menatap kolam kecil di depannya.

"Apa dia bisa mendegar percakapan kita tuan Aitor, kenapa wajah nya begitu dekat dengan kalung pemberian anda." Aitor mengeleng kecil, sebelah alis nya terangkat heran," Setauku tidak!"

"Apa Kau berniat memata- matai istana ku penyihir tua."

"Tuan Aitor apa Anda mendengarnya? dia bisa mendengar percakapan kita."Ujar Ed heboh yang diangguki oleh Aitor disampingnya di susul suara tawa canggung yang membuat suasana di tempat itu semakin suram.

Sedetik kemudian tawa mereka berdua terhenti. " Sialan " umpat kedua orang itu bersamaan.

Di sisi lain Edlan tampak memperhatikan lekat-lekat kalung unik berwarna merah yang dikenakan oleh Estella, gara-gara suara berisik yang berasal dari kalung ini dia terbangun.

Manik biru safir Edlan bergulir pada wajah Estella yang terlelap, percuma saja jika ia menunggu jawaban dari kalung sihir yang dikenakan Estella, dilihat dari bandul permata yang meredup. penyihir tua itu pasti sudah mematikan komunikasinya, Seutas senyuman kecil terbit Di bibir tipis pria bersurai gelap itu dia merasa heran dengan ketenangan gadis yang tengah dia tatap sekarang ini.

" Aku iri kau bisa tidur senyenyak ini, sama sekali tidak terusik dengan suara berisik itu, Namun... bersikap waspada itu penting Estella terlebih lagi saat ini kau sedang bersama dengan seorang pria." Gumam Edlan lirih.

Tangan kekar Edlan terangkat kebelakang leher Estella, dia mencoba melepas kalung yang dikenakan oleh Estella. Sedikit sulit baginya untuk melepaskan tautan di kedua sisi kalung itu.

   The cruel emperor made a mistake in kidnapping  ✓(Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang