14

15K 1.6K 9
                                    

Jangan lupa komen and vote ya readers !!!

Happy reading

" Tua bangka itu melakukan hal apa padamu,?" Tanya Edlan menuntut.

Estella untuk kesekian kalinya berdesis kesal, dia sudah berkali - kali mengatakan pada kaisar keras kepala ini bahwa anak muda. Tidak kakek tua yang mengaku sebagai teman kakek dan nenek buyutnya di masa lalu, tidak melakukan hal apapun padanya bahkan menyentuh dirinya saja tidak.

"Orang itu tidak melakukan hal apapun pada saya yang mulia, jadi anda bisa berhenti bertanya hal yang sama pada saya sekarang." Jawab Estella sedikit kesal.

Kali ini Estella memberanikan dirinya untuk menatap tepat pada manik safir kaisar Edlan yang duduk di hadapanya.

Benar, setelah memeluk dirinya di belakang kastil tadi. kaisar Kejam di depanya itu dengan tiba- tiba menyeretnya kembali kedalam kastil, bukan hanya itu saja dia bahkan mengomelinya habis- habisan seperti ibu- ibu yang memarahi anaknya karena bermain terlalu jauh tanpa izin terlebih dulu.

Edlan meraup wajahnya kasar, tidak biasanya dia bersikap berlebihan seperti ini. Tapi dia tetap merasa tidak suka saat tau gadis didepan nya beberap saat yang lalu telah berinteraksi dengan orang yang sudah dia anggap sebagai musuhnya.

Estella memincingkan matanya,

"jangan katakan bahwa anda barusan khawatir pada saya, yang mulia " Ucapnya seraya tersenyum kecil

"sepertinya sesekali menggoda lelaki yang selalu ber raut wajah datar itu akan seru." Batin Estella tertawa jahat.

Mata Edlan tampak membola, khawatir dirinya?, mana mungkin hal seperti itu terjadi dalam hidupnya.

"Jadi apa benar anda mengkhawatirkan saya," tanya Estella dengan sebelah alis terangkat serta senyuman tipis yang tak luput dari penglihatan Edlan.

Edlan menghembuskan napas jengah

" Tidak sama sekali, Aku hanya tidak mau merusak janji perdamaian antara dua benua hanya karena dirimu terluka. jadi, jangan pernah salah paham." Kata Edlan pada akhirnya.

Estella mendegkus mendegar nya, ya. Itu benar Dia masih Kaisar kejam tidak berperasaan, dan Estella lega mendegar hal itu.

Setelah itu tidak ada lagi yang berbicara dalam ruangan itu, sebelum suara Caesar yang baru saja datang ke ruangan itu terdengar memecahkan suasana sunyi diantara keduanya.

"Ini yang anda minta yang mulia,"ucap Caesar yang baru saja datang sambil meletakan sebuah perkamen pada meja di depan kursi yang kedua orang itu duduki.

"Apa ini!?" Tanya Estella bingung,

Edlan menatap Estella lama " Lady rowen kau tidak lupa kan mengenai pembahasan kita saat di hutan tadi."

Estella menoleh, " kesepakatan?"

"Benar,"

caesar yang tidak mengerti situasinya seketika menatap wajah kaisarnya penuh tanda tanya?

" yang mulia apa maksud nya dari kesepakatan?" Tanya caesar

"beberapa hari yang lalu, caesar jangan buat aku untuk menjelaskan nya lagi."

"Ada orang yang tidak terpengaruh oleh kutukan ku"

Seketika sekelebat ingatan muncul di memori caesar, "Ah... pembicaraan waktu itu, yang mulia jangan bilang dia me-"

"Tidak, aku belum memastikan hal itu pada nya" sela Edlan seperti tau apa yang akan di tanyakan oleh pria bersurai pirang itu.

Caesar mengangguk mengerti, " Baik, saya akan melakukan pemeriksan pada tubuh lady Estella."

   The cruel emperor made a mistake in kidnapping  ✓(Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang