Special episode last part

13.1K 861 30
                                    


Selamat membaca!!!!

"Kak Deborah tunggu aku!!"

Suara pekikan seorang anak lelaki membuat gadis kecil bersurai merah dengan sepasang netra berwarna biru safir itu berbalik. Gadis itu melipat kedua tangannya dengan gaya arogan menunggu kedatangan anak kecil yang berjalan begitu lambat di belakang sana.

"Lambat, kau seperti merangkak bukannya berjalan Killian." ujar Deborah sarskas setelah anak lelaki itu sudah berdiri di hadapannya.

Sang anak lelaki bersurai hitam dengan sepasang netra Emerald itu melotot tajam pada kakaknya. "Kakak berjalan terlalu cepat, bagaimana bisa aku mengimbanginya dengan kedua kaki kecilku ini, kakak jahat sekali. Aku akan mengadukan kakak pada Mama nanti."

Deborah mendegkus, adiknya ini hanya terpaut 4 tahun lebih muda darinya yang berusia 12 tahun. Tapi, tingkahnya benar-benar menyebalkan dan mengesalkan tidak seperti adik temannya yang patuh dan tidak banyak tingkah.

"Adukan saja aku tidak takut." Deborah menyeringai, "Tapi, kau tidak akan mendapatkan bagian mu kali ini." lanjutnya yang langsung membuat Killian cemberut.

"Tidak adil, buah di pohon itu bukan milik kakak sendiri tahu." ujar Killian kesal.

"Memang benar buah itu bukan milikku sendiri." ucap Deborah santai, detik berikutnya ia menyeringai. "Tapi aku yang memetiknya bukan, kau yang kecil ini mana bisa memanjat pohon itu?"

"Cih." Killian berdecih jengkel, ia selalu kalah telak jika berdebat dengan Kakaknya yang seperti monster itu. dalam hati Killian sangat ingin membuang kakaknya ke lembah tak berpenghuni biar saja kakaknya hidup bersama para monster.

"Jangan banyak bicara lagi anak kecil, ayo kita segera pergi jika tidak ingin paman Calestin menemukan kita."

Meskipun tidak suka di sebut anak kecil Killian mengangguk dan berjalan beriringan dengan Deborah menuju taman tempat pohon Zhang berada. Sesampainya di tempat itu Deborah langsung memanjat pohon seperti yang sering di ajarkan oleh teman akademinya.

"Kakak pilih buah yang besar-besar."teriak Killian keras hal itu membuat Deborah mendegkus malas tapi tak ayal menuruti keinginan Killian.

"Hati-hati, jika Kakak jatuh nanti siapa yang repot tentu saja aku,kan." teriak Killian sekali lagi tatkala melihat Deborah hampir saja terpeleset.

Deborah memicingkan matanya pada Killian. sudah seenaknya memerintah sekarang bocah itu malah bicara seperti itu padanya.

"Berisik, kau diam saja." jawab Deborah kesal. Ia kemudian kembali fokus memetik beberapa buah manis di atas pohon itu tanpa menyadari bahwa batang pohon yang di injaknya akan roboh.

Krtek

Brugh

"Kak Deborah." Suara pekikan Killian terdengar jelas saat melihat kakaknya terjatuh dari atas pohon. Anak kecil itu bergegas berlari ingin menangkap tubuh kakaknya, namun sebuah angin yang melesat cepat mendahuluinya.

Sekumpulan angin itu memutari tubuh Deborah, hingga gadis itu turun dengan selamat.

"Kak Enoch?" pekik Killian senang melihat kakak lelaki tertuanya muncul dari pusaran angin tadi sembari berlari mendekati mereka.

   The cruel emperor made a mistake in kidnapping  ✓(Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang