25

12.2K 1.3K 7
                                    


Selamat membaca !!!!

Jangan lupa kasih vote dan komennya.

Bulan yang bersinar cerah menjadi pemandangan utama yang menarik dimata kaisar Edlan dibandingkan sebotol wine berusia ratusan tahun dihadapannya. Dengan kaki yang menyilang angkuh, Dia menyandarkan punggung nya pada sofa dibelakang. kepalanya mendongak menatap lebih dalam bulan purnama kedua malam ini yang selalu terlihat ketika festival Dewi Arteri tengah  berlangsung.

Balutan jubah tidur berwarna hitam yang dikenakannya menambah kesan mewah pada visualnya yang begitu tampan khas seorang Antagonis gila dalam novel yang memikat banyak gadis dalam jeratan ilusi nya.

Edlan menyeringai.“Apa malam ini akan lebih menyakitkan lagi!.”

Helaan nafas pendek terdengar dari mulutnya, akhirnya setelah lama terpaku pada bulan dia mengalihkan tatapan matanya pada wine di atas meja. Sorot matanya yang tajam sedikit bergetar ketika merasakan rasa sesak pada tubuhnya.

Deg

Krtek

Penyangah kursi disisi kirinya retak tatkala pegang tangan Edlan pada kursi sofa itu begitu kuat, tubuhnya yang semula  bersandar menunduk dalam seraya memegangi bagian dadanya dengan sebelah tangan.

“Ini lebih menyakitkan dari yang aku duga.”Edlan berdesis samar disela-sela rasa sakit pada tubuhnya.

Di tempat lain Estella baru saja keluar dari menara sihir Kekaisaran selatan. Dia berjalan pelan menelusuri jalan lorong menuju kediaman utama istana. Dia meregangkan otot-otot tangannya yang terasa pegal.

“Ah... Ini benar-benar hari yang melelahkan, ” Ucap Estella malas, karena Setelah ia pulang dari kota Cher ia tidak bisa langsung bersantai di dalam kamarnya seperti Kaisar Edlan. Ada hal penting yang harus Estella bahas dengan  kepala menara sihir, Caesar. mengenai makhluk mutan yang dia hadapi saat di kota Cher.

Estella menatap tumpukan dokumen ditangannya. Dia memutar bola mata bosan, “Aku menjadi orang yang super sibuk setelah datang ketempat ini.”

Tidak ingin membuang waktu lebih banyak lagi untuk segera pergi beristirahat Estella mulai memacu langkah kakinya menuju ruangan kerja kaisar Edlan untuk menyimpan dokumen yang tengah dia bawa.

Suasana sepanjang lorong yang  tampak sepi,  berbanding terbalik saat dia Melawati kamar di persimpangan lorong yang Estella tau kamar itu adalah kamar miliki kaisar Edlan. Disana sayup-sayup terdengar suara barang-barang yang dibanting kearah lantai.

Bruk

Estella membuang tumpukan dokumen yang dia bawa, Tanpa memperdulikan dokumen  penting yang kini berserakan di bawah lantai karena ulahnya Estella berjalan pergi kearah pintu berdaun dua itu.

Tok tok tok

“Yang mulia kaisar.” Estella mengetuk pintu ruang itu, namun tidak ada sahutan apapun dari dalam sana. Terlebih lagi Suara berisik yang berasal dari dalam kamar itu pun tidak terdengar lagi.

Mencoba berpikir tenang, Estella menatap ke sekeliling yang begitu sunyi, tidak ada satupun kstaria yang selalu berjaga di lorong ini. Estella berpikir kemana semua para kstaria pergi ditengah kekacauan yang terjadi di dalam kamar kaisar Edlan.

“Yang mulia kaisar, tolong jawab saya jika anda baik-baik saja di dalam sana.”

Kali ini Estella mengetuk pintu dihadapannya begitu berutal. Ketika masih tidak  terdengar sahutan apapun dari dalam kamar. Estella menghela napas panjang.

   The cruel emperor made a mistake in kidnapping  ✓(Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang