Selamat membaca !!!!❤
Suara derit yang berasal dari roda kereta kuda menjadi satu-satunya suara yang terdengar di tengah suasana hening diantara kedua orang yang duduk saling berhadapan di dalam kereta kuda menuju kota Cher. Kedua sosok berbeda jenis kelamin itu tetap terdiam, seakan hanyut dalam pikirannya masing-masing.
Suara helaan napas yang terdengar keras, berhasil menarik Edlan dari dalam pikirannya. Mata pria bersurai gelap itu menyipit untuk beberapa saat.
Sedangkan orang yang di tatap sedemikian rupa di seberang kursi dihadapannya itu. Masih tampak sibuk dengan pikiranya sendiri, sama sekali tidak terusik oleh tatapan Edlan yang begitu tajam.
Beberapa detik kemudian Estella mendogak, mimik wajahnya yang sedaritadi terlihat masam kini sudah terganti dengan senyuman lebar yang terlihat aneh dimata kaisar kejam dari Selatan.
"Yang mulia."
Panggilan Estella yang tedengar lembut terasa aneh di pendengaran Edlan. karena sedari awal bertemu, sikap gadis bersurai merah itu terbilang kasar dan tidak kenal takut padanya. Apalagi untuk berbicara selembut ini.
"Apa"
Senyuman Estella semakin merekah mendegar sautan dengan nada malas itu, dia lalu sedikit mencondongkan badanya dan berbisik pelan.
"Saya dengar kota Cher di wilayah utara, terkenal dengan Alat sihirnya yang kuat dan begitu unik."
"Lalu!" jawab Edlan terdengar tidak minat, Estella memutar bola matanya malas tanpa disadari oleh pria arogan itu.
" Saya ingin pergi berkeliling kota Cher. Untuk membeli beberapa alat sihir." Ucap Estella setelah melihat bagaimana tidak pekanya Pria di depannya itu.
"Tidak bisa!"
Mimik wajah Estella yang semula terlihat antusias Berbuah datar mendegar jawaban yang begitu cepat dan tanpa pikir panjang itu.
Manik Emerald gadis itu melotot tajam, " Bisa-bisanya anda tidak mempertimbangkan permintaan tulus saya, yang mulia."
"Dasar Pria kaku kejam." Desisnya pelan. Namun, karena Edlan memiliki pendegaran yang sangat tajam ia bisa mendegar dengan jelas perkatan Estella.
Satu alis pria bersurai gelap itu terangkat, sekilas ada binar nakal dalam sorot mata Edlan. Melihat perubahan emosi Estella.
"Sebenarnya, aku akan mempertibangkan ulang permintaan mu barusan dalam perjalan tapi....,"
"Tapi." lanjut Estella penasaran, raut wajah Estella berubah seperti semula tidak ada tatapan tajam maupun wajah masam.
Edlan menarik sudut bibirnya melihat tingkah Estella,"Tapi karena kau menyebut ku pria kaku dan kejam, aku tidak mengijinkan mu pergi."
Pelipis Estella berkedut kesal mendengarnya, apalagi Melihat senyuman miring pria itu saat ini. Jika saja, jika saja Edlan bukanlah seorang kaisar yang disegani oleh 4 kaisar lainnya di benua biru ini. Estella pasti sudah memukul mulut menyebalkan pria itu yang selalu melontarkan kata-kata Arogan dan tidak ingin dibantah.
"Pengecualian Jika kau mau memujaku dengan kata-kata manis. Mungkin, aku akan mempertimbangkan nya."Ucap Edlan dengan dagu yang terangkat tinggi, disertai senyuman pongah nya.
"Lebih baik saya memuja ke cantikan burung unta daripada anda yang mulia." Balas Estella ketus.
Rasanya berbicara dengan kaisar kejam yang sedikit tidak waras ini. Membuat wajahnya semakin cepat berkeriput karena terlalu sering marah-marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The cruel emperor made a mistake in kidnapping ✓(Ganti Judul)
Science FictionKARYA ASLI BUKAN NOVEL TERJEMAHAN CERITA INI DIBUAT UNTUK DINIKMATI BUKAN UNTUK DI PLAGIAT, HARAP DIBACA DAN JANGAN DI JIPLAK.? I was kidnapped by the male antagonist ganti judul jadi, The cruel emperor made a mistake in kidnapping. Estella Ariana...