20

14.7K 1.3K 3
                                    

Selamat membaca !!!!❤

Suara derit yang berasal dari  roda kereta kuda  menjadi satu-satunya suara yang terdengar  di tengah suasana  hening diantara kedua orang yang duduk saling berhadapan di dalam kereta kuda menuju kota Cher.  Kedua sosok berbeda jenis kelamin  itu tetap terdiam, seakan hanyut dalam pikirannya masing-masing.

Suara helaan napas yang terdengar keras, berhasil menarik  Edlan dari dalam pikirannya. Mata pria bersurai  gelap itu menyipit untuk beberapa  saat.

Sedangkan orang yang di tatap sedemikian rupa di seberang kursi dihadapannya itu. Masih tampak sibuk  dengan pikiranya sendiri, sama sekali tidak terusik oleh tatapan Edlan yang begitu tajam.

Beberapa detik kemudian Estella  mendogak, mimik wajahnya yang sedaritadi  terlihat masam kini sudah terganti  dengan senyuman lebar yang terlihat aneh dimata kaisar kejam  dari Selatan.

"Yang mulia."

Panggilan Estella yang tedengar lembut  terasa aneh di pendengaran  Edlan. karena sedari awal bertemu, sikap gadis bersurai merah itu terbilang kasar dan tidak kenal takut padanya. Apalagi untuk berbicara selembut ini.

"Apa"

Senyuman Estella semakin merekah mendegar sautan dengan nada malas itu, dia lalu sedikit mencondongkan badanya dan berbisik pelan.

"Saya dengar kota Cher di wilayah utara, terkenal dengan Alat sihirnya yang kuat dan begitu unik." 

"Lalu!" jawab Edlan terdengar  tidak minat, Estella memutar bola matanya malas tanpa disadari oleh pria arogan itu.

"  Saya ingin pergi berkeliling kota Cher. Untuk membeli  beberapa alat sihir."  Ucap Estella setelah melihat bagaimana  tidak pekanya  Pria di depannya itu.

"Tidak bisa!"

Mimik wajah Estella yang semula terlihat antusias Berbuah datar mendegar jawaban yang begitu cepat dan tanpa pikir panjang  itu.

Manik Emerald gadis itu melotot tajam, " Bisa-bisanya anda tidak mempertimbangkan  permintaan  tulus saya, yang mulia."

"Dasar Pria kaku kejam." Desisnya pelan. Namun, karena Edlan memiliki  pendegaran yang sangat  tajam ia bisa mendegar  dengan jelas perkatan Estella.

Satu alis pria bersurai gelap itu terangkat, sekilas ada binar nakal  dalam sorot mata Edlan. Melihat perubahan emosi Estella.

"Sebenarnya,  aku akan mempertibangkan ulang permintaan  mu barusan dalam perjalan tapi....,"

"Tapi." lanjut Estella penasaran, raut wajah Estella berubah seperti semula tidak ada tatapan tajam maupun wajah masam.

Edlan menarik sudut bibirnya melihat tingkah Estella,"Tapi karena kau menyebut ku pria kaku dan kejam, aku tidak mengijinkan mu pergi."

Pelipis Estella berkedut kesal mendengarnya, apalagi  Melihat senyuman miring pria itu saat ini. Jika saja, jika saja Edlan bukanlah seorang kaisar yang disegani oleh 4 kaisar lainnya di benua biru ini. Estella pasti sudah  memukul mulut menyebalkan pria itu yang selalu melontarkan  kata-kata Arogan dan tidak ingin dibantah.

"Pengecualian  Jika kau mau memujaku dengan kata-kata manis. Mungkin, aku akan mempertimbangkan nya."Ucap Edlan dengan dagu yang terangkat  tinggi,  disertai senyuman pongah nya.

"Lebih baik saya memuja ke cantikan burung unta daripada anda  yang mulia." Balas Estella ketus.

Rasanya berbicara dengan kaisar kejam yang sedikit tidak waras ini. Membuat wajahnya  semakin cepat berkeriput karena terlalu sering  marah-marah.

   The cruel emperor made a mistake in kidnapping  ✓(Ganti Judul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang