Entah sudah berapa lama Chanyeol memandangi Wendy. Telapak tangannya menopang kepala, dengan sikut bertumpu di kasur. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya. Rasanya tak ada kata bosan, apalagi saat tidur lelap seperti sekarang, kepolosan sang kekasih makin berkali lipat menggemaskan.Pancaran sinar mentari menyentuh kulitnya yang seputih salju. Tak puas hanya sekedar memandang, kecupan pun mendarat di pundak cantiknya. Sentuhan lembut itu rupanya berhasil membuat Wendy terbangun.
"Mmh." Wendy menggeliat. Manik kecoklatan itu terbuka perlahan. Yang pertama dilihat tentunya senyuman manis sang pujaan hati.
"Selamat pagi, Sayang." Suara rendah Park Chanyeol menyambut hari barunya.
Wendy meninggikian posisinya agar bisa benar-benar berhadapan dengannya.
Bibir merah yang sedang tersenyum itu rupanya sangat menggoda, Wendy menarik tengkuk sang pacar mendaratkan ciuman, dan tentunya segera mendapatkan balasan lebih intens.
Jemari panjang lelaki itu menyusuri lekuk punggung sang gadis, meraba pinggang ramping dan perutnya. Cumbuan beralih menghujani leher jenjangnya, menambah bekas kemerehan yang sudah tercetak dari semalam.
"Yeol, sudah," desah Wendy, menahan dada bidang kekasihnya yang terus menindih tubuh mungilnya.
"Ayo kita lakukan lagi," bisiknya dengan deru napas tak beraturan, terdesak nafsu yang kembali bangkit menguasai.
"Apa semalam tidak cukup?" Jemari lentik itu menggelitik, menyusuri pundak kokoh sang kekasih.
"Tubuhmu terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja, selagi ada waktu dan kesempatan, aku ingin menjamahmu pagi ini." Tatapan lembut itu berubah menjadi buas bagai macan yang siap menerkam mangsanya. Chanyeol sudah tak bisa lagi mengendalikan diri, tubuh molek sang kekasih selalu berhasil membuat otaknya menggila. Kaus putih itu dilemparnya entah ke mana. Tak ada yang bisa menahan dominasinya, tubuh mungil itu dibuat tak berdaya kala sang pemilik mengungkungnya di kedua sisi.
Meski masih menyisakan rasa perih dan nyeri akibat pergumulan semalam, mau tak mau area intimnya harus kembali ditembus batang keras milik sang kekasih.
Tubuh polos yang sedang menggelorakan hasrat, terpapar hangatnya sinar mentari pagi. Erangan, rintihan, dan desahan berhamburan dari bibir keduanya menikmati penyatuan yang kembali terjadi.
Chanyeol memacu gerak pinggulnya, sampai tumbukan keras memenuhi ruangan kecil itu. Wendy tak hentinya meracau, Chanyeol tak pernah gagal membawanya ke puncak surgawi.
Punggung Chanyeol menegak, diiringi geraman panjang dari bibirnya, panggulnya mengentak keras beberapa kali, menanamkan benihnya di dalam sana. Keduanya terkapar lemas bermandikan keringat. Sama-sama berusaha menetralkan kembali laju napas yang masih tak beraturan. Wendy benar-benar tak menyangka akan mendapatkan 'serangan' kembali pagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Princess (TAMAT)
RomanceKarena fitnah dan keserakahan, putri tunggal konglomerat harus jatuh miskin dalam sekejap. Mampukah Wendy bertahan dari kehidupan yang sama sekali berbeda dari biasanya? Akankah semua yang telah terenggut dapat dimilikinya kembali? #Perjodohan #Romc...