5.Omelan Mama

664 85 28
                                    

"Pulang!" kata Chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pulang!" kata Chanyeol. Dari nada suaranya yang tegas, dan mimik wajahnya yang dingin, tampak jelas ia tak suka dengan tindakan Wendy.

Menyesal menuruti kemauannya keluar rumah. Peristiwa malam itu pasti akan menjadi berita pengantar minum kopi esok hari. Sudah bisa dibayangkan, bagaimana marahnya Kim Yoojin yang sudah menaruh kepercayaan penuh padanya, belum juga sehari bekerja sudah membuat keteledoran fatal. Chanyeol pasrah kalaupun esok dipecat.

"Urusanku dengan gadis ini belum selesai," tolak Wendy masih menatap tajam Cho Sooyoung.

"Pulang!" ulang Chanyeol sekali lagi. Kali ini disertai tatapan mengintimidasi. Menarik tangan Wendy, namun lekas di entakkan sampai terlepas.

"Aku tidak mau!"

Keras kepala.

Kesabaran Park Chanyeol pun terkikis habis. Merendahkan punggung, memanggul tubuh Wendy di pundak, berlalu pergi menerobos kerumunan.

Wendy masih berusaha berontak, memukul-mukul punggung kokoh lelaki itu. "Lepaskkan!"

Namun, Chanyeol tak menghiraukan, terus berjalan dengan langkah cepat menuju pintu keluar kelab malam tersebut.
.
.

Jalanan Seoul tampak lengang, kendaraan yang dikemudikan Chanyeol melesat bebas tanpa hambatan. Jam digital di dashboard mobil menunjukkan pukul 01.30 dini hari.

Wendy sesekali melirik ke arah Chanyeol, ekspresinya lebih dingin dari sebelumya. Sudah sangat jelas, Chanyeol marah padanya.

Setelah sampai rumah, belum ada juga yang bicara.

Chanyeol langsung masuk kamar tanpa basa-basi. Tak ada sedikit pun rasa canggung sebagai penghuni baru. Sudah seperti tinggal di rumah sendiri.

"Ckckck ... coba lihat kelakuannya. Sebenarnya, yang majikan di sini siapa? Menghinaku tak punya attitude, lalu kelakuannya harus kusebut apa. Padahal cuma sopir, tapi angkuhnya minta ampun. Heran, kenapa Mama sangat percaya padanya," gerutu Wendy, bermonolog di keheningan.

Wendy duduk di sofa. Jemarinya menyusup di antara helain rambut. Berulang kali menghela napas gusar. Ada penyesalan di benaknya setelah melakukan tindakan spotan di kelab tadi. Dari mana timbulnya kenekatan itu, padahal tidak dalam pengaruh alkohol sama sekali.

-Apa yang telah kau lakukan, Wendy? Karena Jerapah liar itu, kau terpancing melakukan hal konyol. Bahkan mengorbankan ciuman pertama yang berharga hanya dengan seorang sopir. Aigoo....

Wajahnya yang tertunduk, melihat sepasang kaki panjang mendekat. Pandangannya perlahan naik.

Wendy beranjak dari duduknya, berniat masuk kamar, tetapi dengan cepat Chanyeol menangkap tangannya.

"Aku ingin bicara," pinta lelaki itu dengan suara berat khasnya.

"Aku mau tidur. Lepaskan!" Wendy mencoba mengentak cengkeraman tangan Chanyeol, tapi sangat erat, sulit terlepas.

Annoying Princess (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang