29.Janji Suci

330 46 1
                                    

Ketukan pintu sayup-sayup menyentuh telinga sosok mungil yang masih terbalut selimut tebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketukan pintu sayup-sayup menyentuh telinga sosok mungil yang masih terbalut selimut tebal. Bisa kembali bermesraan dengan kamar mewah yang sudah lama ditinggalkan, membuatnya enggan untuk beranjak dari kehangatan dan kenyamanan yang memanjakan.

Meski perlahan, seseorang di luar sana tak menyerah, ketukan itu kembali terdengar setelah terjeda beberapa menit.

"Ssssh, iya tunggu sebentar," gumamnya seraya menyibak selimut, duduk di ujung ranjang menyeimbangkan tubuh agar tidak oleng saat melangkah.

Pintu terbuka.

Cuupp~

Tanpa permisi, sentuhan lembut menekan bibirnya. Perlahan mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk ke kornea mata.

"Pagi, Sayang-Sayangku...." sapa Chanyeol riang.

Mendengar kejanggalan dari ucapan Chanyeol, tatapan sayu itu berubah menjadi delikan malas. "Ckk, apa maksudmu sayang-sayangku? Memangnya kamu punya pacar berapa?"

"Emm, sekarang ada dua. Kenapa? Cemburu?" ujar Chanyeol mengangkat sebelah alisnya. Menjawab tanpa ada keragu-raguan, membuat Wendy bertambah kesal.

Wendy menyedekapkan tangan, mimiknya berubah masam. "Mentang-mentang sudah jadi Putra Mahkota BM Group, berani-beraninya menduakanku."

Chanyeol membawanya masuk kamar, kemudian terjongkok di depannya. "Kalau terbaginya sama yang ini, boleh?" Mengangkat piyama Wendy, mengecupi perutnya.

Wendy pasti lupa, sekarang ada cinta lain yang bersemayam di tubuhnya. Tapi, wajar kan, orang baru bangun tidur pasti nyawanya belum ngumpul.

Mendadak tersipu malu. "Aigoo, kalau untuk yang ini, aku setuju kamu mendua." Wendy terkekeh. Mengelus perut yang tak serata sebelumnya, namun belum tampak buncit karena usia kandungan yang masih sangat muda. Akan tetapi, area bokong, paha, dan dada mulai mengembang, efek dari hormon kehamilan.

Chanyeol duduk di kasur, disusul Wendy duduk di lahunannya, berhadapan. Posisi ternyaman bagi Wendy, memeluk sang kekasih seperti koala di dahan pohon. Bisa bersandar dengan nyaman di dada bidangnya, sekaligus bisa lebih dekat memandang paras rupawannya, tanpa harus terlalu mendongak. Dan dalam posisi itu leher dan pundaknya tidak akan pegal, selama apa pun ingin berciuman.

Seperti sekarang, mereka asyik saling melumat bibir, melepas rindu meski cuma terpisah semalam. Ya, Chanyeol tidur di kamar lain karena semalam mengobrol hingga larut dengan papanya.

Chanyeol baringkan Wendy di tempat tidur. Kancing piyama satin itu dilucutinya satu per-satu, menyerbu pundak cantiknya dengan kecupan yang terus menjalar naik hingga ke leher.

Wendy bersusah payah menahan untuk tidak tergiring gairah, meskipun tak dipungkiri menikmati isapan bibir dan sapuan lidah Chanyeol, yang semakin rakus menjalari kulit mulusnya, menimbukan sensasi menggelenyar di sekujur tubuh.

Annoying Princess (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang