"Dari pagi kamu belum makan makanan padat. Hanya buah-buahan segar yang kamu makan, nanti perutmu sakit," kata Chanyeol pada Wendy yang sedang memakan anggur hijau, sudah hampir habis hanya menyisakan ranting-rantingnya.
Dari pagi Wendy memang cuma makan buah, mulai dari apel merah, strawberry, kiwi, jeruk, dan lainnya. Makanya Chanyeol khawatir.
"Aku cuma mau makan masakanmu, makanan lain aku tidak mau," ujarnya sambil menyuapkan sebiji anggur terakhirnya.
"Aigoo, sekarang kita tidak punya rumah, bagaimana aku bisa memasak? Lagi pula, sejak kapan kamu jadi pemilih soal makanan, biasanya apa saja makanan yang kuberikan pasti kamu makan."
Wendy hanya mengangkat bahu sebagai respon dari omelan Chanyeol. "Entahlah, Yeol. Aku merasa, seperti ada yang mengendalikan diriku, suasana hatiku gampang berubah, sekejap sedih, sekejap senang, aku sendiri pun tidak mengerti. Penciumanku jadi sensitif, cuma aroma masakanmu yang menggugah seleraku."
Chanyeol menghela napas dalam, dia kira itu cuma akal-akalan Wendy saja untuk menguji kesabarannya. Memang yang Chanyeol rasakan, belakangan ini Wendy jadi lebih manja dari biasanya. Mungkin itu efek dari keseringan ditinggal, Wendy melakukannya untuk mendapatkan perhatian lebih.
Andai keduanya menela'ah semua gejala yang dirasakan Wendy; sering mual dan pusing di pagi hari, mudah lelah, ingin makan buah segar, penciuman yang lebih sensitif, cuma menginginkan makanan tertentu, suasana hati yang gampang berubah. Pertanda apakah itu?
"Tadi ada yang membagikan brosur di parkiran toserba."
"Brosur apa?"
Chanyeol pun mengambil selebaran itu di laci dashboard-nya.
"Ada festival musim gugur di sekitar Sungai Han. Di sana banyak yang menjual makanan dari seluruh dunia." Mengangsurkan kertas itu ke tangan Wendy.
"Waah, pasti seru sekali! Ayo kita pergi ke sana!"
Wendy menggoncang-goncangkan lengan Chanyeol saking antusiasnya, girang bukan main seperti bocah yang mau diajak jalan-jalan.
"Tapi, kamu harus janji, di sana harus makan."
Syarat dari pria jangkung itu dijawab dengan anggukan cepat olah Wendy, matanya begitu berbinar cerah.
"Kajja!" teriak Wendy penuh semangat. Mengacungkan kepalan tangan ke atas.
****
Setelah memarkirkan mobil, mereka berbaur di antara pengunjung yang cukup ramai sore itu, maklum akhir pekan. Apalagi besok bertepatan dengan perayaan Chuseok. Di mana sudah jadi tradisi orang Korea, akan 'mudik' ke rumah orangtua, berkumpul bersama anggota keluarga.
Banyak sekali food truck yang menjual makanan lokal sampai manca negara. Aroma masakan yang brseliweran di udara bergantian membelai hidung. Perut Wendy semakin berdendang riang.
Wajahnya yang mengenakan masker tertunduk, merapatkan telapak tangan di perut, mengelus dengan gerakan memutar perlahan. "Sabar ya, Sayang. Sebentar lagi kita akan makan, hm," gumamnya, bibir di balik masker itu tersenyum lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Princess (TAMAT)
RomanceKarena fitnah dan keserakahan, putri tunggal konglomerat harus jatuh miskin dalam sekejap. Mampukah Wendy bertahan dari kehidupan yang sama sekali berbeda dari biasanya? Akankah semua yang telah terenggut dapat dimilikinya kembali? #Perjodohan #Romc...