20.Mengumpulkan Bukti

337 44 19
                                    

"Mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mama...," lirih Wendy dengan suara gemetar. Bulir bening mulai berjatuhan dari pelupuk matanya.

Tangan yang sedang mengaduk sup itu terhenti, mendengar suara familar menyentuh telinga. Tubuhnya seakan berat untuk bergerak, saking syok mendengar panggilan itu. Siapa lagi yang memanggilnya 'Mama' selain putri semata wayangnya.

Wendy mempercepat langkah, memeluk sang mama yang sudah sangat ia rindukan. Beberapa saat diam tanpa kata, hanya air mata kerinduan yang berlinang membasahi bahu satu sama lain.

"Mama, kenapa Mama tega sekali meninggalkanku?" Wendy ingin tahu alasan Yoojin pergi mendadak di saat keadaan terburuk di hidupnya.

Yoojin melepas pelukannya, beberapa saat tertunduk, kemudian mengangkat wajah sambil menyeka sisa-sisa air mata. "Maafkan Mama, Sayang. Mama tidak bermaksud menelantarkanmu, pikiran Mama kalut sekali, yang Mama pikiran saat itu, Chanyeol lebih bisa menjagamu."

"Mama tidak berpikir, bagaimana putus asanya aku saat itu, Chanyeol hampir pergi meninggalkanku. Tapi, untungnya dia kembali."

"Dari awal, Mama sudah percaya Chanyeol memiliki tanggung jawab begitu besar terhadapmu. Mama yakin dia akan menjagamu dengan baik. Apa yang Mama katakan semua Chanyeol lakukan?"

Wendy mengangguk. "Chanyeol menjagaku dengan sangat baik."

"Kamu sudah tahu, Chanyeol itu...."

"Si Boboho Jutek anaknya Tante Nara, kan?"

"Syukurlah kalau kamu sudah tahu. Apa kamu sekarang tinggal di kediaman Keluarga Park?"

Wendy menggeleng dengan ekspresi datar.

"Kenapa? Apa Nara sudah memutuskan perjodohan kalian, hanya karena kita jatuh miskin?"

"Bukan begitu, Ma. Semenjak kehilangan semuanya, aku belum pernah menginjakkan kaki di rumah Keluarga Park. Chanyeol sosok mandiri, dia merasa bisa menghidupiku tanpa campur tangan keluarganya. Dan alasan
berikutnya, Chanyeol kurang begitu akur dengan ayahnya."

"Jadi, sekarang, kalian tinggal di mana?"

"Kami tinggal di rumah atap milik teman Chanyeol di daerah Myeongdong. Ruangannya sangat sederhana, tapi aku merasa lebih berlapang dada, aku mengambil banyak pelajaran dari musibah ini, Ma."

Yoojin menggengam erat jemari putrinya, air mata haru berjatuhan kembali di pelupuk matanya. "Syukurlah, Sayang. Mama sangat bahagia dengan perubahanmu. Memang ini yang Mama harapkan darimu."

"Mama tau? Setiap hari aku mencemaskan Mama." Wendy kembali memeluk erat ibunya.

"Di sini Mama baik-baik saja, Sayang. Suster-suster dan anak-anak menerima Mama dengan sangat baik."

.
.

Suasana tertib begitu terasa ketika anak-anak panti mengantare untuk hidangan makan siang mereka.

Annoying Princess (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang