Warning! 🔞
Terdapat adegan dewasa di bab ini, mohon untuk bijak, bagi yang belum cukup umur sebaiknya menghindar!
__
Tak ada minuman beralkohol semacam red wine atau champagne, layaknya makan malam di momen spesial seperti sekarang. Alasannya tentu saja karena Wendy sedang hamil, tidak baik mengonsumsi minuman beralkohol.
Steak tenderloin menjadi menu utama hidangan makan malam mereka. Jangan ragukan keahlian Chanyeol dalam hal satu ini, semua makanan yang ia buat dijamin sangat memanjakan lidah.
Chanyeol menatap lekat Wendy, tampak menikmati setiap potong hidangan yang masuk mulutnya. Daging empuk, tidak ada perlawanan saat digigit, santai untuk dikunyah.
"Kamu suka makanannya, Sayang?"
"Selalu. Makananmu tak pernah gagal, sangat lezat dan sesuai seleraku. Kenapa kamu begitu sempurna dalam hal ini, aku yang baru ingin belajar memasak jadi minder kalau begini." Wendy selalu bilang ingin belajar memasak setiap memuji masakan Chanyeol, nyatanya tak pernah benar-benar memulainya.
Sambil bicara, Wendy tak bisa berhenti mengunyah, karena memang selezat itu, hingga pantang untuk berhenti sebelum makanan di piringnya habis.
Chanyeol tersenyum lembut. "Aku tidak keberatan punya istri tak pandai memasak. Selagi bisa melakukannya, pasti dengan senang hati akan menghidangkan apa pun yang kamu suka. Tapi, lain lagi ceritanya jika aku terlambat pulang, kamu tidak boleh menunda makan malam, ada bayi kita yang menunggu asupan makanan dari ibunya."
"Makanya, Papa harus selalu pulang tepat waktu. Biar bisa selalu makan bersama." Wendy mengerjapkan matanya, bertingkah imut merayu suaminya.
.
.Chanyeol tak dapat lagi membendung gairah yang sudah terpendam sedari tadi. Ah, tidak, jauh sebelum itu, karena Wendy belum lagi memberinya 'jatah' setelah pertempuran dahsyat ranjang baru, sebelum rumah Baekhyun terbakar.
Betapa cantik dan seksinya Wendy malam ini. Pakaian tidur minim itu sungguh membuat otak Chanyeol menggila, warna kremnya sangat menyatu di kulitnya. Kerah 'v neck' yang rendah menampakkan buah dadanya yang padat menyembul malu-malu. Sangat menggoda. Kesabarannya sudah habis. Ingin secepatnya menanggalkan apa pun yang melekat di tubuhnya hingga tak tersisa sehelai pun.
Di dapur itu, sang pengantin baru sudah tidak tahan untuk bercumbu. Seisi dapur dipenuhi hawa panas, bukan dari kompor yang baru saja padam. Namun, gairah yang menggelora semakin menggebu membakar mereka. Desahan dan dengusan napas kasar menderu. Lidah keduanya saling bertaut, saling mengisap satu sama lain, lembut, perlahan, dan dalam. Tangan Chanyeol sudah menjalar di sekujur tuban istrinya, menyelinap menggerayang di balik pakaian minim itu.
Wendy dalam posisi duduk di meja bar, membelitkan kakinya pada pinggang Chanyeol.
"Boleh kita lakukan di sini?" suara berat dengan napas tersengal itu berbisik di telinga Wendy. Maksud Chanyeol, dia ingin 'meng-eksekusinya' di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Princess (TAMAT)
RomanceKarena fitnah dan keserakahan, putri tunggal konglomerat harus jatuh miskin dalam sekejap. Mampukah Wendy bertahan dari kehidupan yang sama sekali berbeda dari biasanya? Akankah semua yang telah terenggut dapat dimilikinya kembali? #Perjodohan #Romc...