Karena sudah memasuki jam makan siang, wawancara ditunda selama satu jam. Chanyeol memilih keluar untuk mengisi perut, kafetaria yang terdapat di lantai satu gedung menjadi pilihannya.
Belum juga sehari menginjakan kaki di Korea, sudah harus melakukan hal yang menurutnya gila. Tapi, Chanyeol yang sangat menyukai tantangan merasa rencana ibunya tidak terlalu buruk.
Sempat membuat hatinya ragu, apa dia bisa mendapatkan pekerjaan itu. Pelamar cukup banyak. Walau didominasi pria usia kepala empat, namun ada beberapa yang sepertinya sebaya.
Satu jam kemudian, Chanyeol harus kembali ke tempat wawancara di lantai tiga.
Saat pintu lift hampir tertutup, tiba-tiba masuk seorang wanita muda. Chanyeol merasa tak asing dengan paras cantik itu.
Gadis yang semalam dibicarakan dengan ibunya. Wendy.Chanyeol meliriknya sekilas, tak menyangka gadis 'menyebalkan' itu akan semungil ini. Puncak kepalanya hanya sebahunya itu pun sudah memakai heels, padahal saat usia mereka delapan tahun---terakhir kali mereka bertemu---Wendy lebih tinggi darinya.
Cepat sekali dia berhenti tumbuh- gumam Chanyeol dengan smirk di bibirnya. Ada secuil kesombongan karena merasa tinggi badannya adalah sesuatu yang patut dibanggakan.
Walau berdiri berdampingan, tak sedikitpun perhatian Wendy teralihkan dari layar ponselnya.
Seperti biasa, penampilan gadis dengan rambut sebahu itu selalu fashionable, dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Dentingan suara lift tak mengalihkan atensi Wendy dari layar gadget-nya. Alhasil, saat melangkah, kaki kanannya tersandug kaki kirinya sendiri hingga tersungkur ke depan. Untung Chanyeol yang berada di sampingnya sigap meraih pinggang Wendy.
Tak terucap sepatah kata pun, hanya sepasang netra yang tertaut selama beberapa detik.
Tak ada kesan khusus dari Wendy pada Chanyeol saat kembali bertemu setelah tujuh belas tahun berlalu. Kenapa Wendy tak sedikit pun memedulikannya? Coba lihat penampilan 'si Boboho' sekarang! Gadis mana yang tak akan mimisan saat melihat pria tinggi dengan tubuh atletis tampak begitu sempurna dalam balutan jas formal serba hitam, pasti melambungkan angan, ingin pria itu menjadi pasangannya di depan altar.
Wendy berlalu begitu saja tanpa memedulikan Chanyeol yang dongkol padanya, karena tak tahu cara mengucapkan terimakasih.
Dari kecil sampai dewasa sifatmu tak berubah, tetap saja sombong- gerutu Chanyeol.
___Bokong Chanyeol sudah terasa panas karena terlalu lama duduk, menanti giliran wawancara. Sepatunya berulang kali terentak pelan pada lantai marmer hitam yang dipijaknya, mencerminkan rasa suntuk karena cukup lama menunggu giliran.
Sampai akhirnya, pukul tiga sore namanya dipanggil.
"Tuan Kang Jaeyul."
Chanyeol memakai berkas data sopir pribadi ayahnya, tentu saja sudah seizin empunya. Walau harus lebih tua 5 tahun dari usianya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Princess (TAMAT)
RomanceKarena fitnah dan keserakahan, putri tunggal konglomerat harus jatuh miskin dalam sekejap. Mampukah Wendy bertahan dari kehidupan yang sama sekali berbeda dari biasanya? Akankah semua yang telah terenggut dapat dimilikinya kembali? #Perjodohan #Romc...