empat belas - alasan sebenarnya

201 119 0
                                    

[ i. mashiho pov ]

Terdiam disudut ruang sel penjara. Memikiran kesalahan yang dia perbuat.

"Buat apa terus terlarut dalam kesedihan? Kamu menyesal membunuhnya?"

Aku menoleh kearah pria tua yang satu sel denganku. Pria itu tampak sangat tenang dan baik.

"Aku tidak menyesal membunuh orang itu, hanya saja aku memikirkan keadaan pacarku sekarang ini."

"Memang siapa orang yang kamu bunuh?"

Aku menatap manik kembar pria tersebut.

"Kakaknya pacarku."

Decakan kesal dari pria itu terdengar olehku. Apa dia sedang marah denganku?

"Mengapa kamu membunuhnya?"

"Astaga pak tua, kamu ini banyak sekali bertanya. Mantan reporter ya?" Sahut pria muda lainnya.

Aku tersenyum kecil mendengarnya.

"Aku hanya ingin bertanya, bocah! Tidur lagi saja sana."

Pria muda itu berdecak tak suka lalu merebahkan dirinya disebelahku. Aku menatap kearah pria muda itu lalu beralih menatap pria tua dihadapannya.

"ah, besok aku akan pindah."

"Kemana?" Tanya pria muda disebelahku.

"Penjara remaja. Aku masih terlalu muda tau untuk masuk ke penjara ini!" Jawabku sedikit kesal sembari menatap pintu ruang sel.

ceklekk...

Pria lainnya masuk.

"Soal yang tadi-" aku menatap pria yang baru saja masuk tadi.

Menatapnya tajam. Aku kesal dan marah dengan pria ini.

"-aku membunuhnya karena cemburu. Pacarku menyukai kakaknya itu, mereka sering bersama. Makanya aku membunuhnya."

plakk...

Atensiku langsung beralih menatap kesal kearah pria tua dihadapanku ini.

"Sakit, pak!"

"heh! Enak aja manggil pak. Emang kamu siapa?" Tegurnya kesal.

Pria muda disebelahku ini langsung duduk dan menarikku kebelakangnya.

"Pak tua, jangan kasar sama anak kecil."

plakk...

"Anak kecil?!" Marahku.

"Memang kamu anak kecil. Lihat, kamu saja tidak tumbuh dengan baik."

Dia mengamatiku dengan seksama dan teliti.

"Pendek."

"Yeonjun Deratam!"

yeonjun nyasar ya, hehe

SIMPUL KEHIDUPAN : JIHOON [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang