lima belas - penghibur sejati

204 121 0
                                    

hello, happy reading!

.

jangan lupa tinggalkan jejak ya. bantu vote dan komen yaww!

.

Jihoon tak kuasa menahan air matanya saat suara Hyunsuk terdengar lagi olehnya setelah dua bulan tak mendengarnya.

Rekaman suara milik Doyoung waktu didanau itu baru diberikan kepada Jihoon setelah dua bulan meninggalnya Hyunsuk.

Doyoung pikir, rekaman suara itu bisa menjadi obat rindu terbaik untuk Jihoon. Ternyata salah, rekaman itu justru makin membuat Jihoon menyesali perkataannya itu.

"Astagaaa!" Pekik Junkyu saat melihat rumah Jihoon yang berantakan.

Rumah itu sudah seperti kandang babi saja.

"Ada penghuninya?" Teriak Junkyu dari ruang tamu.

Jihoon mengusap air matanya kesal. Mematikan rekaman suara itu dan turun kebawah untuk menemui Junkyu.

"wahh, dia masih hidup ternyata."

pukk...

"Mulutnya bisa dikontrol ga? Dijaga mulutnyaa!" Teriak Doyoung frustasi.

Jihoon sama Junkyu saling pandang. Mereka bingung dengan teriakan Doyoung itu.

"Doy, masih sehatkan?" Tanya Asahi.

"Iya!"

Mereka terdiam. Galak banget nih orang.

"Haii! Yedam yang ganteng datang."

pukk...

"bhahaha, sakit ga, Dam?" Tanya Junkyu sembari tertawa keras melihat Yedam yang terkena lemparan maut dari Doyoung.

"Ganteng? Muka pas-pas an gitu dibilang ganteng." Ledek Doyoung.

"Doy, lo punya masalah sama semua orang ya?"

Asahi menaruh punggung telapak tangan kanannya ke dahi Doyoung untuk merasakan suhu badan sang empu.

"eh, Doyoung panas nih. Bawa ke rsj ayo."

"Asahii!"

Mereka semua langsung tertawa keras. Senang sekali menggoda dan membully Doyoung.

"Asahi pacarannya sama om-om."

"Apa?!" Marah Asahi.

"Iya, kemaren gua lihat lo jalan sama om-om." Ujar Yedam.

plakk...

"Bohong banget!" Bantah Asahi.

Yedam tersenyum tipis kearah Asahi. "Kalo ga bohong berarti benarkan?" Ledeknya.

Astaga, kasihan sekali Asahi ini. Nanti nangis tuh anak orang, Dam.

Jihoon awalnya berpikir bahwa teman temannya datang untuk membawakannya makanan atau ingin memarahinya.

Tapi ternyata mereka datang untuk menghiburnya dan membantu dirinya bersih bersih rumah.

Jihoon sangat kacau setelah kepergiannya Hyunsuk. Benar benar kacau.

"Ji, kalo lo butuh sesuatu telpon aja Yedam atau Doyoung. Mereka punya banyak uang." Ujar Asahi.

"haha, anak orang kaya ya?"

"Iya! Orang tua mereka juga-"

Jihoon menatap ragu kearah Junkyu yang menghentikan ucapannya tadi.

"Kenapa?"

"Ngak ada apa apa." Balas Junkyu cepat.

Jihoon hanya tersenyum tipis. Dia tau kok.

"Terima kasih untuk hari ini."

SIMPUL KEHIDUPAN : JIHOON [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang