"Jatuh cinta itu melelahkan untuk aku yang terlalu malas"- Javas.
***
Siapa yang tidak tahu bagaimana hiruk pikuk kota Bandung ketika malam hari terutama Sabtu malam yang di setiap titik nya dipenuhi dengan berbagai kafe dan selalu dipenuhi pengunjung. Para manusia dalam berbagai kalangan memenuhi tempat tempat itu untuk menikmati waktu libur mereka bersama keluarga, kekasih, dan teman temannya.
Ditambah live music yang diisi dengan para penyanyi muda dan band remaja semakin memeriahkan malam Minggu ini.
Sama halnya disalah satu kafe yang berada ditengah tengah kota kembang Bandung yang setiap malamnya tidak pernah sepi pelanggan karena selalu menyuguhkan dari live musik hingga stand mic untuk para pelanggan yang ingin mengunjuk bakatnya.
Seperti pemandangan penonton saat ini ketika salah satu band yang isinya lima orang remaja yang rupawan naik keatas panggung untuk menyumbangkan sebuah lagu, Restu Ibu nama band nya.
Sangat biasa kan, namun kehadiran mereka yang hanya setiap weekend ini selalu dinanti banyak orang.
Dengan beranggotakan anak SMA Satu Javasgar, Gio, Ajay, Angga, dan Firman menjadi salah satu penglaris dari kafe tersebut. Bagaimana tidak, kelima pria tampan ini selalu menyuguhkan penampilan yang fres dan selalu membuat jatuh cinta para oenonton dan pendengarnya Sampai sampai kelima pria muda ini diberi nama 'berondong nya kafe' karena menjadi kecintaan ibu ibu pengunjung di kafe ini.
Para penonton masing masing nya berteriak meriah menikmati restu ibu yang menyumbangkan sedikitnya tiga lagu malam ini menjadikan suasana malam berubah teduh dengan genre musik pop yang mereka mainkan, semuanya masuk kedalam suasana lagu sehingga tidak terasa tiga lagu telah usai mereka nyanyikan.
"Lagi...lagi...lagi..."
Sorak porai penonton meminta untuk melanjutkan performa mereka, namun disayangkan pihak panitia tidak mengizinkan karena masih ada penyanyi lain yang harus mengambil alih panggung tersebut. Dengan senyum di wajah mereka, mereka berpamitan dan turun dari panggung kecil itu berurutan.
Gio, pria berdarah chindo sedikit terkejut dengan banyaknya pengunjung malam ini setelah mendudukkan dirinya diatas bangku, "Gua gak nyangka malam ini lebih rame dari malam malam sebelumnya." Ucapnya setelah menyeruput milik shake rasa strawberry kesukaannya.
Mereka mengistirahatkan diri dengan duduk ditempat yang dekat dengan panggung sehingga gemuruh dari atas panggung sana masih masuk kedalam telinga mereka.
Saat ini Firman mengintip kanan kiri memandangi satu persatu wajah pengunjung wanita tersebut yang bisa saja dia tandai untuk pacar selanjutnya "Cewek cantik juga lebih banyak malam ini," sahutnya.
Firman dijuluki sebagai buaya SMA Satu karena kepiawaiannya dalam menaklukkan para perempuan, tidak hanya didalam sekolah namun juga diluar bahkan perempuan yang lebih tua seperti anak kuliah pernah masuk kedalam kandangnya.
Keterlaluan memang.
"Tapi disebelah gua si yang paling banyak diteriaki cewek yegak?."
Angga tersenyum jahil dan menyonggol bahu Javas, orang yang dia maksud tadi. Javas hampir saja terjatuh dari tempat duduknya jika pertahanannya lemah, "Siapa yang gak tertarik sama gua coba? Gua nya aja yang gak tertarik." Javas selalu bisa menjawab pertanyaan sahabatnya dengan sangat baik.
Benar karena siapa coba yang tidak akan terpincut dengan Javasgar Alinskie Wicaksono? Pria dengan bentuk wajah seperti dipahat langsung dengan Dewa Apollo, garis rahang yang tegas dengan mata yang indah seperti puppy eyes dan proporsi tubuh yang tinggi dan pas membuat pria ini selalu menjadi pusat utama orang orang ketika restu ibu tampil.
Lalu bagaimana dengan Angga dan Ajay? Mereka berdua bak dua kembar yang memiliki sifat berbanding terbalik. Angga bisa dibilang pria yang visual nya teduh dan juga pembawaannya sangat tenang dibandingkan sahabatnya yang lain. Pria yang tidak terlalu perduli dengan urusan orang lain menjadi daya tarik para lawan jenis. Sedangkan Ajay yang hiperaktif dengan kulit yang sawo matang yang kata orang orang daya tariknya ialah kepercayaan dirinya dan ketika dia mulai memainkan drum nya, semua betina tidak bisa memejamkan mata mereka karena seperti melihat orang yang berbeda dari seorang Ajay.
"Tapi beneran deh Jav Lo gaada niatan buat pacaran?" Tanya Ajay kembali membuka pembicaraan diantara mereka.
"Niat nya ada tapi belum dikerjakan aja kek niat Gio buat konsisten sholat tapi hari ini udah mau otw 3 bolong yakan Gi?." Jawab Javas langsung sambil menyenggol Gio yang berada di sebelahnya. "Gua diem aja loh dari tadi!" Gio tidak terima.
"Bercanda." Javas menjawab sambil tertawa kecil.
"Lo dikatain gay sama anak sebelah." Angga Membuka suaranya. Javas yang awalnya terkekeh sekejap menajamkan matanya setelah mendengar kata kata yang keluar dari mulut Angga.
"Anjing siapa yang bilang!."
"Bercanda." balas Angga kembali lalu menyembunyikan dirinya dibalik badan Ajay. Gio dan Ajay tertawa puas, "Kena Lo."
Firman ikut tertawa lalu memperbaiki posisi duduknya dan bertanya, "Banyak surat di loker Lo, banyak confess di dm Lo, sekarang aja banyak yang ngasih surat lagi ke Lo dan lo sekarang masih gamau lirik satupun?." Semuanya kembali menghening karena ingin mendengar tanggapan langsung dari Javas.
Diusaknya rambut lebatnya dan hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak ada satupun yang dia lirik dan menarik untuk saat ini.
"Vina aja katanya sampai rela mutusin pacarnya kalau Lo mau Nerima dia" sambung Ajay kembali.
Javas membuang muka lalu menegakkan badannya, "Itu tuh yang paling gua hindarin." Matanya sedikit menyipit ketika mengatakannya. Terdiam sebentar, Javas menyeruput americano miliknya lalu melanjutkan kata katanya.
"Gua gabakal suka sama cewek orang."
"Gak bakal."
Berbicara tentan jatuh cinta dan alasan kenapa Pria yang menjadi incaran paling banyak dibandingkan sahabatnya memutuskan untuk tidak memilih jatuh cinta?.
Cuek? No Javas bukan pria yang soksokan cool abis didepan banyak orang. Hanya saja dia cool murni bawaan ayahnya kata Ajay waktu menfes sekolah.
Javas bukan orang yang pendiam, hanya saja dia terkadang malas untuk berbicara lebih dulu dengan lawan bicaranya sehingga membuat orang lain berpikir Javas adalah orang sombong.
Satu satunya jawabannya yaitu Javas adalah orang yang sangat malas, salah satu kemalasan yang sering dia terapkan ialah...
Jatuh cinta.
Next.....
Haiiiiii gimana part 1 nyaa? Masih b aja g sihh tapi gpp aku bakal usahain kalau part part selanjutnya bakal lebih baik karena ini cerita pertama akuu tolong kasih cinta yang banyak banyak yaaa🤍🥰
Hmmmm ini gaada official character Yaa cuman Jeno aja menurut aku yang cucok Meranin Javas hehehe
So enjoy for next chapter yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Eighteen (On Going)
FanfictionPerjalanan cinta Jelita yang memasukkannya kedalam situasi dimana harus memilih antara mencintai atau dicintai, "Javas gue tekankan sekali lagi kalau gue milik Arsen! Tahu Batasan Lo, Lo gak harus sejauh ini!." "Lo cinta sama dia? Jawab gue Jel, ja...