Sesuai pelajaran selesai dan sekarang jam istirahat. Rose memutuskan untuk menemui Jisoo dikelasnya sebelum sahabatnya itu kesal terlalu jauh. Mereka tidak sekelas jelas saja murid secerdas Jisoo masuk jurusan IPA.Rose melihat satu persatu murid IPA 1 keluar kelas, ada yang berbondong-bondong juga serta ada yang menetap dikelas memakan bekalan.
Rose mencari sosok Jisoo setelah masuk kedalam kelas, nampak Jisoo tengah sibuk dengan ponselnya dan mengabaikan temennya yang sedari tadi mengajak dia berbicara.
Rose menghela nafas kakinya tiba tiba kerasa kram, dia ngerasa takut saat ini untuk menemui Jisoo. Rose menyadari kesalahannya, gimana jika nanti Jisoo mengabaikan permintaan maafnya? Pada Lisa saja dia seolah menulikan pendengarannya.
Padahal Lisa teman dekat Jisoo selain dirinya. Jisoo anaknya tertutup, dikarenakan sikap arogan seorang Jisoo membuat orang orang mikir-mikir untuk berteman dengannya, Jisoo tipe pemilih.
"Eh Ji princess lo nyariin tuh." Lalisa Manoban menyenggol lengan Jisoo.
Jisoo menoleh sebentar ia melihat datar Rose dan kembali fokus ke ponselnya.
"Dih sok cuek." Desis Lisa. Jisoo berusaha terlihat sibuk, dalam diam dia tengah menahan bibir tidak tersenyum.
"Sini Jeh ngapain berdiri disitu." Ujar Lisa dikarenakan Rose sedari tadi hanya berdiri diam disana.
"Rose."
Sebuah tangan menepuk pundak Rose. Pelaku tertawa lihat reaksi lucunya Rose yang terkejut. Rose menatap sebal kearah Yuta. Cowok ganteng dan juga humoris, cowok terganteng setelah Jaehyun tentunya.
Jisoo dan Lisa melihat kearah mereka lalu Jisoo simpan ponselnya disaku, moodnya langsung hancur lihat permandangan didepan.
"Lo sih tadi sok cuek tau rasakan." Bisik Lisa menangkap kekesalan Jisoo disebelahnya. Sang empu menatap dingin ke depan.
"Yuta bisa gak sih gausah ngagetin." Rose melipat tangannya di dada "Tadi Lucas sekarang elo bisa lemah nih jantung gue trus saraf otak gua pada mati."
"Hobi bener ngelamun Jeh." Yuta mengacak gemas rambut Rose itu sukses buatnya makin bete.
"Yuta ihh!" Kesal Rose sekali lagi Yuta tertawa.
Rose terlihat mengemaskan saat kesal. Dia merrapikan rambutnya sambil cemberut so cute.
"Gausah cemberut gitu nanti gue khilaf cium lo gimana?"
"Berani emang?" Tantang Rose mendekatkan wajahnya, Yuta meneguk ludahnya.
Rose makin terlihat manis, matanya menatap bibir mungil Rose. Yuta grogi dan Rose mengetahui itu, dalam hati ia tersenyum menang.
"Braaa brani lah mau gue buktiin?" Yuta bersusah payah menahan rasa grogi belum lagi jinakin detak jantungnya.
"Mauan lo mah." Decih Rose kembali ke posisi awal, Yuta bernafas lega.
"Bibir suci gue cuman buat Jaehyun, sama yang lain bisa kurapan nanti."
"Jaehyun mulu dah. Mending kantin ayo cacing pada demo diperut gue." Yuta menarik tangan Rose sebelum jam istirahat semakin menipis.
Disaat bersamaan Jisoo juga menarik tangan Rose. Keduanya terperangah melihat tindakan Jisoo tapi Yuta segera kendaliin rasa kagetnya, kemudian dia tersenyum menatap Jisoo.
"Hai Ji, mau kekantin juga?"
Yuta bersikap ramah hanya dibales sorotan dingin dan itu cukup buat Yuta bergidik. Tatapan Jisoo seakan membekukan seisi ruangan.
"Jjisoo." Rose tersadar dia hampir melupakan tujuan utamanya dateng kesini.
Diajak Yuta kekantin bukan ide buruk dia juga laper cuma dia ingat ada urusan dengan Jisoo. Sabar ya cacing diperut Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Typa Girl [Chaesoo]
Teen Fiction"Tegang amat Je." "Gimana gue gak tegang Ji, kalo lo nya gini!" "Maafin Ji, gue salah udah ninggalin lo. Gak nungguin lo." "Jangan ngambekin gue! Kendaliin tuh tatapan lo bisa beku nih kelas berasa dikutub." "Jisoo maafin Rose ya." "Jangan ninggalin...