chapter 31

1.3K 97 13
                                    


Berhubung ini hari libur, Jisoo memutuskan untuk berlatih voli. Seperti yang ia janjikan pada Rosé tempo hari lalu. Jisoo merasa harus bisa menguasai teknik permainan bola voli, supaya Rosé bangga dan semakin mencintainya.

Meskipun ia sendiri tidak begitu menyukai permainan olahraga satu ini. Namun demi membuat Rosé terkesan dan tidak memuji orang lain lagi. Jisoo sampai rela berlatih keras, sekalipun tangannya akan lecet akibat memukul bola.

Jisoo mengambil bola voli lalu melihat ke arah bangku penonton. Dimana satu jam yang lalu, Rosé berada disana menyemangatinya.

"Ayo tuan putri! Kamu pasti bisa!" Teriak Rosé heboh layaknya spoter yang mendukung jagoannya.

"Ji pukul bolanya!"

"Jangan nyerah! Lakuin service lagi." Serunya menyemangati.

"Aww itu pasti sakit." Rosé ikut meringis disaat Jisoo mengaduh setelah melakukan service atas.

"Jisoo." Rosé berdiri dari duduknya.

"Nggak apa-apa princess." Jisoo tersenyum menatap Rosé yang mencemaskannya.

"Aku baik-baik aja. Ini hal yang biasa saat main voli." Katanya menjelaskan.

Tidak ingin mengecewakan Rosé, ia kembali melanjutkan latihannya. Telapak tangan hingga ruas jari-jari Jisoo memerah dan terasa perih.

"Tuan putri udahan aja ya latihannya." Pinta Rosé merasa kasian.

"Kamu nggak perlu maksain diri kamu." Lanjutnya dan berjalan mendekati Jisoo.

"Aku nggak maksaiin diri aku kok. Aku emang pengen main voli." Kata Jisoo meyakinkan Rosé.

"Aku mengenal kamu Ji. Aku tahu apa yang nggak kamu suka dan apa yang kamu suka . Kamu nggak suka voli, kamu suka golf. Kamu suka billiar dan suka ngegame." Rosé berucap menatap dalam mata Jisoo.

"Ya ya kamu bener Je... Aku suka golf, biliar dan game." Jisoo berbicara sambil melihat ke arah lain dan tidak mau menatap Rosé.

"Tapi.. aku juga mau main voli. Yahh.. coba lakuin hal baru, seperti keluar dari zona nyam..."

"Jisoo udah! Jangan bohong!" Potong Rosé cepat dan Jisoo terdiam.

"Tuan putri." Rosé memegang tangan Jisoo. "Aku salut kamu mau berlatih voli tapi aku nggak suka kamu bohong." Kata Rosé kembali menatap Jisoo.

"Princess..."

"Saat sama aku, kamu nggak harus lakuin semua hal yang aku suka Ji. Tetap jadi diri kamu, aku suka kamu bukan karena kamu hebat bela diri. Ataupun cerdas dalam pelajaran dan menguasai berbagai macam olahraga." Akuin Rosé tidak berbohong. Lalu ia menatap sedih telapak tangan serta ruas jari-jari Jisoo yang memerah.

"Aku suka dan sayang sama kamu karena kamu Kim Jisoo." Ungkapnya. "Tuan putri nya aku."

Rosé meniup tangan Jisoo yang memerah, dia seolah bisa merasakan perihnya. Jisoo tertegun akan perlakuan Rosé, ia tersenyum menatap sayang princess nya.

"Makasih ya princess. Aku memang nggak suka voli, tapi aku bakalan tetap latihan voli. Aku nggak mau kamu muji-muji orang lain karena dia bisa." Tutur Jisoo berterus terang.

"Astaga Ji konyol amat." Rosé tergelak mengetahui alasan Jisoo mau berlatih voli.

"Sayang denger ya. Aku muji mereka bukan berarti mereka lebih hebat daripada kamu. Tuan putriku yang terhebat sedunia, serius deh." Ujar Rosé cengengesan dan Jisoo gemas dan mengecup pipi sebelah kanan Rosé.

"Udah ya Ji, jangan maksain diri. Kamu sampe lecet gini loh."

"Kalau aku lecet, kamu jadi nggak suka aku lagi? Mau ninggalin aku?"

Typa Girl [Chaesoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang