Suasana kantin terasa sesak dikarenakan jam istirahat. Hampir semua siswa berbondong-bondong ke kantin untuk makan. Tampak meja penuh masih ada beberapa yang mengantri ada juga yang tengah melahap makanannya. Sebagian ada yang memilih makan dikelas karna kehabisan meja serta ada yang bawa bekal dari rumah.Rose end the genk termasuk kedalam siswa yang tengah menyantap makanan. Mereka memesan somay dan es teh tapi Nayeon memesan jus jeruk. Disini lengkap dengan Lucas entah sejak kapan Yuta juga ada disini ikut gabung.
"Oleh olehnya mana Nay?" Yuta memulai obrolan, tadinya mereka diam dikarenakan pada fokus makan.
"Emang kita sedekat apa ya sampe gue kasih lo oleh oleh?" Terdengar polos tapi cukup membuat Yuta terdiam.
"Gak usah berharap deh Yut, lo kan bukan bagian dari kita." Ujar Lucas setelah berenti ketawa.
Sementara Jennie hanya menggelengkan kepalanya dan lanjut makan. Rose? Dia malah terlihat tak peduli.
"Dah pergi sono." Usir Lucas menyuruh Yuta pergi.
Yuta tidak tersinggung dia memaklumi. Dia memilih melanjutkan makannya serta melirik kearah Rose yang asik makan.
Dimeja lain Jisoo dan Lisa sedang menunggu pesannya. Sesekali Jisoo melihat ke tempat meja Rose sedang makan.
"Lo sensi banget deh Ji ke Yuta, takut bener ya princess lo direbut." Tukas Lisa menyadari kecemburuan Jisoo.
Jisoo ingin menjawab hanya saja pesanan mereka keburu datang. Mie ayam itulah yang mereka pesan.
"Terimakasih."
"Silahkan dinikmati."
"Udah jangan segitunya lo natap ke meja sana." Ujar Lisa setelah mbak pelayan pergi dari meja mereka.
"Kalo tatapan mata bisa membunuh udah mati kali ya mereka lo tatap."
Jisoo menatap tajam kesatu sosok yang dimatanya terlihat genit ke princess nya. Jisoo tidak mempedulikan peringatan Lisa, rasa cemburu sulit untuk disembunyikan.
Disana dia melihat Yuta yang menggoda Rose, serta modus dengan menyuapi Rose. Meskipun Rose sudah menolak, Yuta tetap kekeuh untung saja Lucas menghalangi dengan merebut suapan tersebut.
"Kalo segitu gak relanya gih sana samperin." Lisa memberi usul.
"Setelah itu gue harus gimana?"
"Lo cerdas Ji sumpah, masalah ginian lo bego!"
Jisoo memang cerdas dalam segala bidang namun dia payah dalam percintaan, tepatnya dia bingung jatuhnya kek orang bego. Urusan hati memang sulit untuk dipahami, Fira berpikir keras hal apa yang bagus dia perbuat biar tidak ketahuan kalau dia sedang cemburu.
Lisa menikmati mie ayamnya terasa sangat enak. Sayang kalau dianggurin cuman karena memberikan nasehat-nasehat pada teman payahnya.
"Ji gue ada coklat buat lo." Ucap Abim entah datang darima sambil meletakkan sebatang coklat dimeja.
Kedatangan Jaehyun membuat Jisoo buyar dari lamanunanya, menganggu saja. Jisoo menatap Jaehyun tidak suka kentara banget dari ekspresinya.
"Dalam rangka apa?"
"Gak ada sih." Jaehyun tersenyum.
Jisoo mengakui Jaehyun memiliki senyuman yang manis tapi Jisoo bukan pecinta senyuman Jaehyun. Dia hanya mencintai senyuman princessnya yang sudah menjadi candu.
"Kemaren lo nolak ajakan gue." Perkataan Jaehyun membuat jisoo kembali teringat kejadian kemarin diparkiran.
"Tapi lo gak boleh nolak coklat pemberian gue okay." Usai berkata begitu Jaehyun segera pergi. Dia tidak mau mendengar penolakan kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Typa Girl [Chaesoo]
Teen Fiction"Tegang amat Je." "Gimana gue gak tegang Ji, kalo lo nya gini!" "Maafin Ji, gue salah udah ninggalin lo. Gak nungguin lo." "Jangan ngambekin gue! Kendaliin tuh tatapan lo bisa beku nih kelas berasa dikutub." "Jisoo maafin Rose ya." "Jangan ninggalin...